Seberapa jauh batas ingatanmu di masa kecil? Usia enam tahun? Lima tahun? Empat tahun? Kalaupun ingatan itu ada, mungkin hanya sebatas pada beberapa kejadian penting yang begitu menempel di hati dan pikiran saja. Namun, Rebecca Sharrock, gadis berusia 27 tahun asal Australia satu ini mengingat seluruh kejadian yang pernah dialaminya sejak usianya 12 hari!
Rebecca memang diketahui memiliki ingatan yang luar biasa atas semua peristiwa yang dialaminya sejak kecil. Nah, untuk kenal lebih dekat dengannya, yuk coba langsung simak ulasan yang berhasil Hipwee rangkum di bawah ini. Cekidot!
ADVERTISEMENTS
Bukan tanpa alasan, Rebecca bisa mengingat tiap detail hal yang dialaminya sejak kecil ternyata karena sebuah penyakit langka
Ternyata Rebecca bisa mengingat dengan baik semua detail peristiwa yang dialaminya sejak berusia 12 hari ini karena sebuah penyakit langka yang disebut HSAM; High Superior Autobiographical Memory atau Hyperthymesia. Penyakit tersebut membuat si penderita bisa mengingat dengan jelas segala sesuatu yang sudah dialaminya, dan hal itulah yang membuat Rebecca masih bisa mengingat dengan jelas hadiah apa yang diterimanya saat merayakan ulang tahun pertamanya.
ADVERTISEMENTS
Menjadi satu dari 80 orang yang mengidap penyakit langka tersebut bahkan membuat Rebecca bisa mengingat semua isi buku Harry Potter
Penyakit langka tersebut menjadikan Rebecca sebagai 1 dari 80 orang yang tercatat mengidap HSAM. Karena penyakit itu, Rebecca juga bisa mengingat momen saat dia baru lahir dan dibawa pulang oleh orangtuanya. Bahkan, nggak cuma itu, perempuan satu ini juga mampu mengingat semua isi buku Harry Potter, termasuk kata per katanya. Ajaib.
“Saya ingat setiap peristiwa. Setiap momen yang saya alami, tentang cuaca, dan lainnya. Namun, karena saat itu saya belum mengenal konsep kalender jadi tidak tahu tanggal berapa persisnya,” papar Rebecca seperti dilansir dari Buzznigeria
Rebecca mengingat semua kejadian masa lalunya. Dia turut merasakan kembali perasaan yang dialaminya sebagai anak kecil, meski saat ini dia telah jadi sosok yang dewasa. Seperti contohnya, ia mengingat bahwa di usianya yang ketiga dia pernah terjatuh dan lututnya membentur rumput, perasaan saat itu pun bisa kembali dirasakan dengan jelas.
ADVERTISEMENTS
Sayangnya, penyakit tersebut juga membawa sisi negatif dalam diri Rebecca di beberapa waktu tertentu
Diungkapkan juga oleh Rebecca jika penyakitnya tersebut begitu menghambat pergaulannya di sekolah. Ia menjadi sasaran celaan teman-temannya. Selain itu, dia juga mengaku tidak bisa tidur di dalam gelap, karena kegelapan bisa membawa lebih jauh dirinya ke masa lalu dan menyebabkan dirinya tidak bisa tidur semalaman. Namun, meski sempat diduga mengidap autisme oleh ibunya, namun kini Rebecca menjadi begitu diperhatikan. Sejak didiagnosa mengidap HSAM pada 2011, sang ibu turut berpartisipasi dalam penelitian yang diadakan para akademisi Amerika dan Australia untuk memahami dengan baik seluk beluk HSAM. Janet Barnea, sang ibu, kemudian berharap jika riset tersebut mampu membantu orang-orang yang mengidap penyakit seperti anaknya.