Banyak Youtuber dan Selebgram Dituduh Beli Follower/Subscriber, Begini lo Sistem Kerjanya~

Pro kontra influencer yang beli follower

Media sosial nggak hanya sebuah sarana untuk berkomunikasi dan teman baru. Kini, media sosial bahkan jadi patokan keterkenalan seseorang bahkan punya banyak keterlibatan di bidang bisnis. Meskipun mungkin kamu saat ini hanya pakai media sosial buat seru-seruan aja, ada baiknya kamu tahu fakta di balik rahasia seseorang yang nggak terkenal-terkenal amat kini bisa punya follower/subscriber jutaan. Haduuuh, simak rangkuman fakta menyebalkan ini di uraian Hipwee Hiburan berikut!

ADVERTISEMENTS

Beli followers, subscribers, likes, hingga submit komentar-komentar positif bukan hal yang mustahil. Semua bisa dibeli dan didapatkan dalam sekejap

Banyak Youtuber dan Selebgram Dituduh Beli Follower/Subscriber, Begini lo Sistem Kerjanya~

Matanya ijo lihat followers! via www.youtube.com

Kalau kamu beranggapan beli follower itu mitos, kamu mainnya kurang jauh, Cintaku. Sekarang ini banyak banget panel atau situs yang udah bisa ternak akun dan nantinya akun itu bisa dijual, buat nambahin followers, likes, bahkan subscribers. Pada salah satu video yang diunggah Gofar Hilman tentang kegiatan jual beli “angka” ini, ada salah satu pebisnis yang bergelut di bidang followers yang bahkan membeberkan semua sistematikanya.

Mulai dari trik pakai follower palsu dari akun bule, follower palsu asli Indonesia dan sebagainya. Bahkan, jangan heran kalau tiba-tiba kamu follow seseorang yang kayaknya nggak kamu kenal, itu tandanya kamu pernah mengklik salah satu pranala yang membawamu untuk follow akun tertentu tanpa kamu ketahui.

ADVERTISEMENTS

Yang pro beranggapan kalau menambah angka-angka di medsos secara instan itu murni trik marketing. Sisanya yang merasa kontra tentu beranggapan ini cara curang

Sebagian orang beranggapan menambah follower dengan cara instan adalah kecurangan yang nggak bisa ditoleransi. Karena bagaimanapun, cara ini solah jadi jalan pintas untuk dilihat sebagai orang terkenal dengan media sosial yang lebih kredibel. Faktanya nggak semua kontennya menarik.

Di sisi lain ada yang beranggapan ini normal saja dilakukan demi mendulang simpatik banyak orang. Sekalian biar dianggap sebagai akun yang terpercaya juga sih. Beberapa toko online, selebgram, youtuber, bahkan politisi memang sering pakai follower palsu. Bisa jadi ini juga karena karakter masyarakat kita yang secara psikologi hanya mau percaya dengan akun-akun ber-follower banyak. Pokoknya kalau sudah bisa swipe up berarti trusted! Pfft~

ADVERTISEMENTS

Nggak perlu deh disebutkan siapa aja yang pernah pakai jasa instan ini, bisa dicek kok. Bahkan youtuber dan selebgram terkenal juga terlibat, bukan rahasia!

Banyak Youtuber dan Selebgram Dituduh Beli Follower/Subscriber, Begini lo Sistem Kerjanya~

Semua bisa dicek buat kepentingan endorsement dan bisnis. via hypeauditor.com

Secara sederhana, kamu bisa mengecek apakah seseorang pakai follower/subscriber palsu atau nggak. Kalau konten yang dia hasilkan mendapat likes yang jumlahnya 10% dari jumlah follower, maka itu wajar. Namun kalau likes-nya di bawah itu, mungkin patut dicurigain sih. Ini berlaku untuk akun dengan follower di atas lima ribuan, yah! Saat ini juga banyak mesin, panel, dan situs yang bisa menganalisis apakah follower seseorang itu semuanya akun asli atau hanya kaleng-kaleng. Biasanya mesin ini dipakai oleh agensi yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan berbagai ‘artis’ media sosial.

Soal siapa aja yang pernah beli follower/subscriber, kamu pasti udah tahu sendiri dong, siapa aja orangnya. Karena hal ini terbilang sangat lumrah kok. Bahkan banyak politisi terkenal juga melakukan hal serupa. Masalahnya adalah, kita sebagai audiens menikmati konten yang mereka buat, atau justru sebaliknya. Kalau nggak menikmati, ya, nggak usah diikuti, kita berhak memilih kok. Nggak perlu nyinyir juga, karena warganet udah makin pintar memilih hiburan. Oke, yang terpenting kita kudu jeli memilih jenis hiburan, jangan asal ikutan senang!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis