Sepertinya media sosial mulai digerakkan oleh sebagian warganet untuk berbagi hal-hal yang bermanfaat. Hal tersebut bisa berasal dari pengalaman mereka sendiri atau dari apa yang mereka lihat. Apakah itu pengalaman yang berhubungan dengan kriminal, atau pelecehan seksual sekalipun. Media sosial dijadikan wadah untuk menyuarakan pengalaman pahit mereka sehingga warganet lain bisa berhati-hati dan nggak mengalami hal yang sama.
Belum lama ini, salah seorang petugas di Bea Cukai membagikan sebuah thread di Twitter. Thread tersebut membahas tentang modus penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai. Bukan sekali dua kali, tapi hal ini sering terjadi. Pemilik akun Twitter dengan nama @triatmojo tersebut menjelaskan bahwa kantornya sering mendapatkan telepon dari korban penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai ini. Apa saja modus yang sering dilancarkan pelaku? Simak yuk!
ADVERTISEMENTS
Teddy menjelaskan kalau media sosial bisa jadi wadah untuk melakukan penipuan yang mengatasnamakan Bea Cukai
ADVERTISEMENTS
Setidaknya ada tiga modus penipuan: lelang barang bea cukai, barang yang ditahan bea cukai, atau kekasih yang ditahan di bandara -____-
ADVERTISEMENTS
Yang paling sering adalah barang elektronik hasil sitaan yang dijual di media sosial dengan harga yang murah banget
ADVERTISEMENTS
Beberapa orang ini nyaris jadi korban penipuan. Untung memastikan ke instansi terkait terlebih dahulu
ADVERTISEMENTS
Ada yang mengaku bekerja di Bea Cukai dan meminta uang terlebih dahulu agar barangnya bisa keluar
ADVERTISEMENTS
Bahkan ada yang seniat ini melakukan penipuan dengan mengedit fotonya dan menjahit seragam tiruan
Teddy menjelaskan kalau barang sitaan Bea Cukai nggak dilelang dengan cara seperti itu
Barang yang dilelang biasanya barang yang nggak diurus penyelesaian kepabeanannya, padahal harga jualnya tinggi
Jadi jangan langsung percaya dengan akun media sosial yang menjual barang sitaan atau lelang Bea Cukai
Selain lelang barang sitaan yang murahnya nggak wajar atau barangnya ditahan Bea Cukai, modus lain adalah bule yang PDKT dengan kita. Nahlo, hati-hati, ya!
Salah satu masyarakat yang hampir jadi korban. Untung konfirmasi telebih dahulu~
Pura-pura mengirim barang dari sana sebagai hadiah …
Lalu bilang kalau barangnya ketahan di Bea Cukai dan minta dibayar biayanya
Lalu komplotannya bakal menghubungi dan meminta transfer ke nomor rekening pribadi
Kalau nggak pura-pura ngirim barang, bule yang pura-pura PDKT tersebut bilang mau mengunjungi kita ke Indonesia
Tapi nanti dia bilang kalau ketahan di Bea Cukai dan kita harus bayar pajak sebagai tebusan
Nanti dia bakal minta transfer ke nomor rekening pribadi. Padahal penyetoran pungutan negara masuk ke rekening kantor atau instansi
Terakhir Teddy mengingatkan, kalau kamu merasa dimodusin kayak gini, langsung hubungi contact center Bea Cukai atau lewat media sosial @beacukaiRI
Kejahatan memang bisa terjadi di mana saja. Apalagi dengan kehadiran media sosial saat ini, bukan dipergunakan untuk melakukan hal-hal bermanfaat, sebagian orang malah memanfaatkannya untuk melancarkan aksi kejahatannya. Oleh karena itulah, kita harus semakin berhati-hati. Terutama terhadap orang atau akun yang nggak dikenal. Apa pun embel-embelnya, apakah itu soal barang lelang yang murah banget atau hal lain yang memintamu untuk mengirimkan sejumlah uang, maka lebih baik pastikan terlebih dahulu. Salah satunya dengan menghubungi service center atau media sosial Bea Cukai.
Jangan lupa kasih tahu teman-teman atau orang terdekatmu, ya, agar jangan sampai jadi korban berikutnya!