Apa yang pertama kali terlintas di pikiranmu ketika mendengar istilah anak punk? Pasti sebagian besar beranggapan bahwa mereka adalah orang-orang kumuh, gahar, urakan, lupa sama keluarga ataupun rumah, dan beda sama kita pada umumnya. Nyatnya hal tersebut nggak selalu benar dan terbukti lo! Seperti yang beberapa hari lalu terjadi dan bikin heboh publik di media sosial.
Kejadian heboh itu bermula ketika salah seorang warganet bernama Poernomo yang belakangan diketahui merupakan salah satu anggota kepolisian mengunggah foto seorang pemuda. Usut punya usut, foto yang diunggahnya tersebut ternyata adalah seorang anak punk yang ditemuinya di jalanan tengah berjalan tanpa alas kaki sejauh 30 kilometer karena rindu berat dengan orang tuanya. Sontak kejadian ini mendadak ramai diperbincangkan oleh para warganet di media sosial.
ADVERTISEMENTS
Gaya hidup anak punk memang tergolong unik. Seolah mereka memilih untuk hidup di jalanan, meski sebenarnya mereka memiliki rumah
PUNK PENGEN PULANG
Lihat anak jalan kaki tanpa sandal.sengaja saya berhentikan.bagud masuk SMP kelas 3.
Karena lapar haus saya ajak makan ganti baju antar pulang.nagis bagus kapok jadi anak punk.kasihan bapak emak. pic.twitter.com/a1XxmL4OBn— Purnomo (@Purnomo_dtt) February 10, 2021
Nggak dimungkiri lagi bahwa gaya hidup anak punk itu memang tergolong unik dan mungkin bagi sebagian orang dianggap nggak lazim. Meski sebenarnya memiliki rumah sendiri yang layak untuk ditinggali, anak-anak punk memang kerap kali memilih untuk hidup di jalanan. Seperti kabar satu ini yang dilansir lewat akun Twitter milik Purnomo, pemuda yang merupakan salah satu anggota anak punk ini diberitakan ingin pulang ke rumahnya setelah menjalani hidup di jalanan sebagai punk karena rindu dengan orang tuanya.
ADVERTISEMENTS
Usia remaja memang kadang membuat anak pengin mencari jati dirinya. Memilih punk sebagai jalan hidup adalah salah satu cara yang mereka tempuh
Jika kita lihat, anak-anak punk yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia itu umurnya begitu beragam lo. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, entah itu laki-laki maupun perempuan, semuanya ada. Bertahan hidup dari hari ke hari di jalanan dengan cara nomaden memang bukanlah hal yang mudah. Nggak heran jika kita kerap melihat anak-anak punk ini ngamen untuk cari uang buat makan, udah gitu setiap makan pun pasti bareng-bareng. Tapi faktanya, nggak semua anak punk yang hidup di jalanan itu berarti orang dari kalangan kelas menengah ke bawah, pasalnya ada juga yang sebenarnya anak orang mampu, tapi karena memang pilihannya kayak gitu jadi terlihat berbeda. Bisa dibilang hal tersebut mungkin semacam proses untuk mencari jati diri gitu sih~
ADVERTISEMENTS
Kejadian ini tentunya menjadi pelajaran tersendiri, terlebih bagi orang-orang yang menganggap kalau semua anak punk adalah sampah masyarakat. Padahal, di lubuk hati terdalamnya, mereka juga punya hati yang luas banget kok
Bukan merupakan hal yang baru lagi sih, kalau sebagian masyarakat kita menganggap anak-anak punk adalah sampah masyarakat. Alasannya mulai dari penampilan mereka yang dianggap urakan, hidupnya pindah-pindah dari emperan toko ke emperan lainnya, atau mungkin karena kerjanya cuma ngamen dan bikin risih pengendara di jalanan. Kejadian yang dialami oleh Poernomo ini jelas menjadi sebuah pelajaran tersendiri bagi kita semua, bahwa apa yang ada di benak banyak orang tentang anak punk itu nggak selalu benar.
Beberapa waktu lalu juga sempat viral kabar sekelompok anak punk yang menyelematkan ibu-ibu tua karena salah naik bus dan terjatuh saat turun, sekarang kita mendengar anak punk yang pulang ke rumah cuma gara-gara rindu dengan orang tuanya. Ini bukti kalau anak punk itu juga punya hati dan perasaan yang mulia lo.