Media sosial nggak jarang dijadikan oleh penggunanya untuk berbagi cerita atau pengalaman yang pernah terjadi. Dengan harapan, ada hikmah atau pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut. Mulai dari hal-hal yang menggugah rasa empati dan simpati warganet, sampai kejadian yang bikin kita lebih waspada agar hal yang sama nggak terjadi lagi. Ada pula cerita-cerita ringan yang menghibur atau malah sarkas terhadap situasi dan kondisi tertentu.
Nah, beberapa waktu lalu, seorang pengguna Twitter dengan akun bernama @spesdelune berbagi cerita tentang apa yang dialami oleh adiknya. Bukan hal yang mengerikan tentunya, tapi justru hal yang bikin pembaca adem dan lebih mengerti tentang kehidupan orang lain, dan yang pasti adalah, dari cerita Canti ini kita bisa mengambil dua pelajaran: indahnya berbagi dan bersyukur.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Canti bercerita bahwa ternyata teman-teman adiknya nggak pernah makan makanan sederhana atau di pinggir jalan
ADVERTISEMENTS
Teman-teman adiknya yang berada di golongan atas ini sepertinya memang terbatas makanannya demi menjaga kesehatan mereka
ADVERTISEMENTS
Bahkan Canti berniat ngajakin teman-teman adiknya makan di pinggir jalan
ADVERTISEMENTS
Bahkan nasi goreng teri pakai tempe yang semula buat bekal, sudah habis karena dijadiin sarapan sama teman-temannya
ADVERTISEMENTS
Mereka yang suka makan bekal “biasa” ini jadinya juga sering jajanin adiknya Canti
Nggak cuma orang kaya, anak kosan juga senang banget nemu bekal kayak gini, seperti yang diceritakan warganet ini
Mungkin saja selama ini kita iri dengan kehidupan orang kaya atau yang kaya banget banget. Punya teman-teman yang kehidupannya jauh di atas kalangan berada membuat kita lupa kalau kita juga mestinya bersyukur dengan apa yang kita jalani selama ini. Kita merasa bahwa kehidupan menjadi orang kaya itu selalu enak. Apa-apa tinggal beli. Ke mana-mana pakai mobil, nggak kena panas atau hujan kayak naik motor. Makanan juga selalu di restoran atau kafe mahal dan pastinya enak-enak.
Tapi nyatanya, nggak selalu begitu. Kehidupan mereka kadang terbatas. Dalam hal makanan seperti ini misalnya. Karena orang tua mereka pasti bakal lebih selektif memilih makanan demi kesehatan anak-anaknya. Padahal makanan sederhana seperti nasi goreng teri pakai pete juga nggak bakal bikin sakit, kan?
Standar kehidupan mereka yang lebih tinggi ini kadang bikin mereka pengen juga merasakan apa yang sehari-hari orang biasa lakukan. Makan di pinggir jalan atau jajan murah yang nggak kalah enaknya. Mereka pasti jarang merasakan kenikmatan makanan sederhana dan biasa ini. Oleh karena itu, di berbagai situasi apapun, harusnya kita bersyukur dengan apa yang ada. Setidaknya kita masih bisa makan, masih dapat uang jajan. Bisa kebayang nggak kalau sehari-hari kamu cuma makan nasi pakai garam? Bersyukur, yuk!