Masih ingat Sonya Depari? Ia adalah remaja putri yang sempat marak namanya di kalangan netizen karena pemberitaan terkait aksi cekcoknya dengan pihak kepolisian pada bulan April lalu. Banyak komentar negatif berlabuh kepada pelajar asal kota Medan tersebut pasca ia memarahi seorang polwan yang tengah menilangnya. Pasalnya, di sela-selanya, ia sempat mengaku sebagai anak dari seorang inspektur jenderal bernama Arman Depari.
Baru-baru ini ia kembali mendapat sorotan, namun atas keterlibatannya dalam sebuah kegiatan positif. Sonya terpilih sebagai duta anti-narkoba di Sumatera Utara. Adalah gereja reformis di Medan yang menentukan dan meresmikan posisi sebagai duta tersebut kepada Sonya. Ia dianggap mampu mewakili para pemuda gereja di sana.
“Kita dari panitia perayaan pra-500 tahun reformasi gereja-gereja menjadikan Sonya Depari sebagai duta anti narkoba.”
Panitia Perayaan Pra-500 Tahun Reformasi Gereja-gereja, Washington Pane, dilansir dari Detikcom.
ADVERTISEMENTS
Aksi pencatutan nama seorang inspektur jenderal oleh Sonya terjadi pada awal bulan April lalu.
Gadis bernama lengkap Sonya Ekarina Sembiring ini tengah melakukan konvoi dengan teman-temannya dalam rangka merayakan kelulusannya dari SMA Methodist 1 Medan. Di tengah jalan, mobil yang ia tumpangi melanggar rambu lalu lintas. Sontak, seorang polwan bergegas menilangnya. Namun, ternyata Sonya memilih melawan dengan cara membentak dan memaki sang polwan yang bernama Ipda Perida Panjaitan.
Peristiwa itu terekam dalam sebuah video yang kemudian tersiar luas di dunia maya. Apa yang banyak disoroti netizen adalah bagaimana Sonya sempat mengaku sebagai putri dari Deputi Penindakan BNN Irjen Pol Arman di tengah adu mulut. Namun, semua segera terkuak tatkala Irjen Pol Arman kemudian membantah sendiri bahwa Sonya adalah puterinya. Mereka memang satu keluarga, namun hubungan mereka sebatas paman dan keponakan.
Apa yang dilakukan Sonya kala itu bisa disebut sebagai aksi “pencatutan”. Nama Arman Depari disebut untuk dimanfaatkan sebagai tameng dari tuntutan polisi. Ini yang lantas melecut banyak kritik dan komentar negatif dari publik. Malangnya lagi, Sonya diketahui kemudian kehilangan Ayah kandung aslinya yang menghembuskan nafas terakhir di hari yang sama.
ADVERTISEMENTS
Belakangan, Sonya sudah berdamai dengan sang polwan.
Tak lama, beredarlah sebuah foto yang mengindikasikan adanya aksi damai antara Sonya dengan Ipda Perida. Dalam potret tersebut, terlihat dirinya berpose bersama Ipda Perida dengan lengan saling merangkul.
ADVERTISEMENTS
Sonya lantas juga terpilih sebagai duta Anti Narkoba.
Pada Sabtu (7/5) lalu, Sonya hadir untuk memenuhi undangan dari panitia gereja dan Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lapangan Banteng, Medan. Di sanalah Sonya diresmikan sebagai duta Anti-Narkoba. Ada juga ribuan jemaat gereja yang sedang melakukan gerak jalan santai, donor darah, sosialisasi anti narkoba dan penandatanganan 500 meter spanduk anti narkoba.
Polwan Ipda Perida pun dikabarkan juga hadir di sana, turut menjadi saksi dari Sonya yang membacakan ikrar dan janji pemuda-pemudi gereja untuk memerangi narkoba. Sebagai duta, Sonya diharapkan sanggup menjadi ikon dalam melawan persebaran obat-obatan terlarang.
Sonya memang layak (jadi duta anti narkoba) karena dia baik dan pintar. Dia juga berprestasi, di sekolahnya dia memang bagus, tentu kita sudah berkoordinasi dengan pihak sekolahnya dan keluarganya. Kita juga ada ikrar (mengenai narkoba) bersama BNN,”
Washington Pane, dikutip dari Detikcom.
ADVERTISEMENTS
Simak video pembacaan ikrar dan janji pemuda-pemudi gereja dari Sonya Depari.
Oke, bagaimana opini kalian? Yup, sebenarnya juga bukan masalah sosok yang menjadi dutanya sih. Siapapun ia, yang penting dan utama adalah misi dan visinya. Tetap dukung aksi pemberantasan narkoba! Bahkan, mulai dari diri sendiri.