Ingatkah kamu ketika kecil sering banget main keluyuran, mengejar layang-layang putus, memanjat pohon tetangga, sampai main bola di halaman rumah orang? Ternyata peristiwa ini bukan hanya sekadar nostalgia, tapi masih banyak anak yang melakukannya loh. Di tengah gempuran permainan dengan gawai dan berbagai teknologi lainnya, masih ada lho anak-anak yang bermain di pekarangan rumah bersama kawan-kawannya.
Hebatnya lagi, ada sekelompok anak luar biasa yang memiliki rasa tanggung jawab yang lebih dari sekadar bermain di pekarangan orang. Anak-anak ini tanpa disuruh, membersihkan pekarangan rumah tempat mereka bermain. Seorang warganet pun membagikan cerita ini melalui media sosial. Hasilnya, apresiasi dan komentar positif pun mengalir. Ternyata masih ada, ya, anak-anak baik yang bikin kita optimistis kalau masa depan Indonesia pantas berada di tangan mereka.
ADVERTISEMENTS
Warganet dengan akun @mpokgaga membagikan kegiatan menarik anak-anak yang sering bermain di pekarangan rumahnya
Ini bocah-bocah sering main bola di depan rumah, dan bolanya sering masuk ke pekarangan rumah.
Terus sore ini, kelar main bola, mereka berinisiatif nyapuin halaman rumah nyokap dong ??? pic.twitter.com/2rpAVOz6mx
— Fabulous than ur gf. (@mpokgaga) March 15, 2018
Sekelompok anak di atas benar-benar tampak menggemaskan dengan membawa sapu lidi dan pengki lalu membersihkan dedaunan yang gugur di halaman rumah seorang warga. Coba deh kamu baca thread di atas. Tanpa disuruh, tiba-tiba mereka bersih-bersih loh. Pemilik rumah tersebut pun akhirnya memberikan minuman dan makanan kecil kepada anak-anak dan menanyakan dalam rangka apa mereka membersihkan rumahnya.
ADVERTISEMENTS
Bukan bermaksud cari perhatian, ternyata anak-anak ini awalnya berniat mengambil layangan yang nyangkut lalu merasa telah mengotori halaman dengan dedaunan yang gugur
Awalnya, sekelompok anak ini hanya pengen mengambil layangan yang kebetulan nyangkut di pohon yang berada di pekarangan rumah orang. Karena aksi mereka mengambil layangan membuat daun-daun jatuh berguguran, mereka pun berkeinginan buat membersihkannya.
“Iya tante, jadi sampah harus dikumpulin, dibuang ke tmpt sampah, jgn sembarangan, nanti banjir.” ujar anak ini ketika ditanyai.
Bahkan anak seusia mereka paham betul konsekuensi jika nggak membersihkan lingkungan, yaitu bencana banjir. Wah, anak kecil saja tahu nih, masa kamu yang sudah dewasa justru buang sampah di sungai?
ADVERTISEMENTS
Unggahannya berhasil menarik perhatian warganet lain yang turut memberikan komentar positif tentang hal ini
Bukan rahasia lagi kalau masyarakat kita selalu dikhawatirkan dengan masa depan anak-anak kita yang makin ke sini rasanya makin terdegradasi. Kebanyakan dari generasi saat ini pun akhirnya jadi kambing hitam atas perkembangan zaman, kebanyakan dari mereka hanya sibuk bermain gawai dan punya moral yang dianggap kurang baik. Namun dengan adanya peristiwa ini, warganet jadi adem dan bahagia. Kapan lagi ada anak-anak berwajah tulus yang mau brsosialisasi dan membantu orng lain tanpa pamrih. Meski dimulai dari hal sederhanana, yaitu bersih-besih.
@okyonline Seneng yah liat anak2, masih bersosialisasi gini, ngga cuma mantengin gadget di rumahnya. Dan peduli sesama…
@chocolatyaa Alhamdulillah Indonesiaku di masa depan berada di tangan anak-anak seperti ini
ADVERTISEMENTS
Selain mengingatkan kembali pada kita buat senantiasa jaga kebersihan, anak-anak ini definisi sebenarnya dari bocah cerdas dan bertanggung jawab
Hal-hal positif memang sepertinya harus kembali ditanamkan dan dicontohkan oleh generasi kita saat ini. Dibanding mengajarkan sentimen kebencian yang memecah belah, bukankah akan lebih menyenangkan kalau memberikan mereka contoh sikap optimisme? Akun @mpokgaga bahkan menyarankan agar para orang tua di Indonesia nggak menanamkan kebencian pada mereka.
Bapak-bapak, ibu-ibu, janganlah tanam kebencian di hati anak-anak kalian. Tanamkanlah kebaikan, kerendahan hati, jiwa sosial yg tinggi macam anak-anak ini.. Gak butuh uang bnyk buat ngajarin hal2 tsb kok
Wa msh optimis!
Melihat unggahan semacam ini, kita jadi adem, ya, Guys. Bahagia memang sesederhana ini, melihat bangsa kita sepertinya akan jatuh ke tangan yang tepat. Selain itu kita juga diajak untuk bercermin, apa bisa kita setulus dan punya rasa tanggung jawab layaknya anak-anak ini?