Kalau kamu pecinta FTV, tentu udah nggak asing lagi dengan salah satu aktor ganteng ini. Yup, Mike Ethan menjadi salah satu aktor muda yang mulai menanjak karirnya beberapa tahun terakhir. Puluhan judul FTV udah dilakoninya. Makanya, nggak heran kalau cowok cakep satu ini udah punya banyak penggemar.
Nah, terkait aksi super damai 212 pada Jumat (2/12), Mike juga ikut memberikan opininya. Sebagai salah satu bagian dari warga negara Indonesia, Mike mencurahkan isi hatinya tentang aksi damai hari ini. Melalui akun migme-nya, Mike mencoba mengutarakan pemikiran dan perasaannya.
ADVERTISEMENTS
Dia tak mempermasalahkan aksi damai karena memang Indonesia adalah negara demokrasi
Dalam tulisannya, Mike mengatakan bahwa dia sama sekali nggak keberatan ataupun menolak aksi damai yang dilakukan hari ini. Dia sadar bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Jadi setiap orang berhak untuk mengutarakan pendapatnya, termasuk dengan melakukan aksi damai seperti ini. Yang paling penting menurut Mike adalah aksi yang dilakukan ini nggak merugikan orang lain yang berada di sekitarnya.
ADVERTISEMENTS
Namun yang dia takutkan adalah adanya provokator yang memicu kerusuhan atau aksi kekerasan
Namun, satu hal yang menjadi ketakutan Mike adalah kalau nanti ada provokator yang sengaja menyusup dan memprovokasi para peserta aksi untuk melakukan tindak kekerasan atau perusakan. Hal ini tentu akan membahayakan para peserta maupun orang lain yang berada di sekitarnya.
ADVERTISEMENTS
Yang ditakutkan Mike adalah jika banyak yang kena getah dari ‘kesalahan’ satu orang
Mike paham betul bahwa aksi ini dipicu oleh kasus dugaan penistaan agama yang tak kunjung selesai. Apalagi, orang yang terpaut kasus ini dan yang didemonstrasi oleh peserta aksi unjuk rasa ini merupakan warga negara Indonesia keturunan. Dan Mike juga menjadi salah satu warga Indonesia keturunan. Ibarat makan nangka, Mike nggak mau kalau mereka yang merupakan warga Indonesia keturunan ikut kena getah dari permasalahan ini.
ADVERTISEMENTS
Mike juga takut tragedi 98 silam akan terjadi. Trauma tersebut membekas karena dia ikut merasakannya sendiri
Permasalahan yang tak kunjung selesai inipun juga seakan mengembalikan trauma Mike dan keluarganya tentang tragedi 1998 lalu. Ya, saat itu, Mike dan keluarga ikut menjadi bulan-bulanan massa yang tak terkendali. Masih jernih di ingatan Mike, bagaimana momentum ngeri itu terjadi di saat dia masih berusia delapan tahun, Mike mendapat telpon dari ayahnya yang berada di Jakarta bahwa mereka ikut menjadi korban keganasan massa. Ayah dan kakaknya pada waktu itu terjebak di dalam rumah yang dibakar. Beruntung, mereka masih bisa keluar. Sedangkan kakek dan tantenya terjebak dan akhirnya mengalami luka bakar. Rasa trauma inilah yang seakan kembali menghantui Mike jika masalah ini tak menemukan titik terang.
ADVERTISEMENTS
Pemerintah diharapkan bisa segera menindaklanjuti agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan secepatnya
Oleh karena itu, Mike berharap agar pemerintah dapat menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin. Pemerintah diminta untuk menanggapi masalah yang disuarakan peserta aksi super damai 212 nanti. Jangan sampai hanya karena polemik dari satu orang warga Indonesia keturunan, mereka yang juga bagian dari warga Indonesia keturunan lain juga ikut terkena imbasnya. Mike menegaskan bahwa meski mereka adalah Indonesia keturunan, tetapi mereka tetap menjadi bagian dari warga Indonesia. Jangan sampai masyarakat kemudian termakan stigma buta bahwa semua warga Indonesia keturunan suka berkata kasar.
ADVERTISEMENTS
Dan dalam tulisannya, Mike tak pernah membawa-bawa oknum atau agama tertentu terkait curahan hatinya ini
Salutnya, dalam tulisan ini, Mike sama sekali nggak menyinggung pihak-pihak tertentu. Ia tidak pernah menyebut oknum atau bahkan agama tertentu yang menjalankan aksi. Mike juga nggak menyebut nama orang yang menjadi penyebab turunnya massa sebanyak itu ke jalan. Tulisan ini memang fokus pada permasalahan dan ketakutan Mike sebagai bagian dari warga Indonesia keturunan yang nanti bisa jadi dikait-kaitkan dengan permasalah tersebut. Tulisan yang nggak memihak siapapun ini emang pantas direnungkan dan ditanggapi dengan bijak ya, guys.