Pengumuman kelulusan biasanya menjadi hal yang ditunggu-tunggu hampir seluruh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Hari itu akan menjadi perayaan atas jerih payah mereka menuntut ilmu selama 3 tahun lamanya, dan seringkali pengumuman kelulusan juga dirayakan bersama dengan gembira. Perayaan yang dilakukan bisa berbeda-beda, mulai dari sekedar merayakannya dengan menggelar acara makan-makan bersama keluarga, mengadakan tasyakuran, hingga sepakat mengadakan farewell party bersama satu angkatan. Namun biasanya yang paling dikenal adalah pagelaran konvoi dan aksi corat-coret seragam SMA. Hal ini yang biasanya lekat dengan image negatif karena mereka yang konvoi kerapkali mengganggu ketertiban masyarakat, seperti menggunakan sepeda motor dengan knalpot berisik, memencet-mencet klakson, bergerombol hingga menimbulkan kemacetan, dan lain-lain. Meski sudah banyak sekolah dan kepolisian setempat yang melarang siswa-siswi SMA konvoi dan menimbulkan kerusuhan, namun tak jarang aktivitas ini masih banyak menjadi pilihan mereka untuk merayakan momen kelulusan tersebut.
Banyak para siswa yang berkonvoi tjustru merasakan akibat dari perbuatannya, mulai ditilang polisi, dirazia aparat, dihukum kepala sekolah, hingga disiram sekelompok ibu-ibu di Madiun menggunakan air bekas cucian piring. Kocak sih 😀
ADVERTISEMENTS
Aksi heroik ibu-ibu ini patut diacungi jempol sih, langsung bubar deh tuh
Sekelompok ibu-ibu di Madiun, Jawa Timur, tampaknya mewakili suara sebagian besar masyarakat yang sering merasa dirugikan dengan tingkah bocah-bocah ingusan yang baru lulus SMA tersebut. Selain menyebabkan kemacetan parah, kegiatan konvoi mereka juga kerap menimbulkan kebisingan karena suara knalpot, klakson, ataupun teriakan-teriakan keras. Tak jarang mereka juga berlaku semena-mena dengan pengguna jalan lain seperti memberhentikan arus lalu lintas supaya mereka bisa lewat, dan lain-lain. Padahal setiap pengendara memiliki hak yang sama. Kerusuhan tersebut rupanya berhasil dibubarkan oleh ibu-ibu yang berjualan di sekitar Lapangan Gulun Kota Madiun, tempat segerombolan pelajar SMA melakukan konvoi. Meskipun sedikit membuat gagal paham, tapi cara yang dipilih ibu-ibu ini nyatanya cukup ampuh lho. Mereka menyiramkan air bekas cucian piring ke kelompok pelajar yang melintas dengan seragam putih-abu yang sudah tercoret-coret. Tak hanya disiram, bahkan salah seorang ibu juga melemparkan ember yang mengenai sepeda motor beberapa siswa. Kapok tuh.
ADVERTISEMENTS
Hukuman yang diberikan ibu-ibu itu kepada gerombolan siswa konvoi melunturkan image emak-emak yang nggak bisa naik motor matic
Selama ini ibu-ibu banyak dikenal karena ketidakmampuannya mengendarai sepeda motor di jalan raya dengan benar sesuai aturan. Namun image tersebut sepertinya mampu tergeserkan dengan aksi heroik ibu-ibu di Madiun ini. Ketika para aparat sulit menertibkan, justru emak-emak inilah yang mampu mengatasi ulah para pelajar bandel tersebut. Tak ada upaya untuk melawan, akhirnya para siswa memilih untuk bubar dan kembali ke daerah asal masing-masing. The power of emak-emak deh ya..
ADVERTISEMENTS
Kepolisian setempat pun pada akhirnya ikut menghalau konvoi pelajar tersebut
Meskipun sudah dilarang, anak-anak muda ini tetap keras kepala. Akhirnya mereka sendiri yang menanggung akibatnya. Para aparat kepolisian bekerja sama dengan SMA-SMA di beberapa kota di Indonesia memang sudah menghimbau agar para pelajar tidak merayakan kelulusan dengan cara coret-coret dan konvoi di jalanan. Meski jumlahnya berkurang, tapi masih cukup banyak ditemui pelajar yang masih nakal. Kasat Lantas Polres Madiun Kota, AKP Purwanto Sigit Raharjo, menyatakan bahwa pihaknya juga turut menertibkan aksi siswa-siswi tersebut. Mereka mengarahkan agar para pelajar pulang ke rumah masing-masing. Tindak tegas akan dipilihnya jika ditemukan pelajar yang masih bandel.