Para pelaku hiburan tanah air memang nggak pernah berhenti untuk terus berkarya. Karya yang keluar dari bakat dan minat para pelaku hiburan ini nggak sebatas menghibur, tapi juga banyak yang menginspirasi. Maka dari itu, nggak jarang karya-karya mereka selalu dinanti oleh masyarakat, terutama para penggemarnya.
Di antara banyaknya jenis hiburan, mungkin musik adalah salah satu yang paling populer di tengah masyarakat. Mulai dari genre dangdut, pop, hip hop; mulai dari tingkat daerah, nasional, bahkan internasional. Nah, baru-baru ini dua penyanyi wanita populer tanah air sama-sama merilis single terbaru mereka dengan waktu yang hampir bersamaan. Bagaimana hasil karya mereka yang baru diluncurkan ini?
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Sabtu (22/9) dini hari lalu, Agnez Mo mengeluarkan lagu terbarunya bertajuk “Long As I Get Paid”
Tepat pada Sabtu dini hari kemarin, Agnez Mo meluncurkan lagu barunya berjudul “Long As I Get Paid”. Ia mengumumkan karya terbarunya tersebut melalui akun Instagram-nya. Agnez yang memang fokus untuk terjun ke dunia internasional sejak lama ini mengunggah beberapa cuplikan videonya yang bikin warganet penasaran. Apalagi terlihat pakaian yang dikenakan Agnez Mo menggunakan batik yang begitu memesona.
ADVERTISEMENTS
Di hari yang sama, Denada juga mengeluarkan lagunya yang hasil kolaborasi dengan judul “De Nada”
Di hari yang sama, tapi berbeda waktu, Denada pun mengumumkan kalau sebuah lagu kolaborasinya bersama JFlow akan dirilis. Karya terbarunya yang berjudul “De Nada” ini juga dia umumkan lewat akun Instagram-nya dengan beberapa cuplikan video yang bikin penasaran. Dalam video klipnya, konsep yang digunakan seperti konsep lagu-lagu hip hop luar negeri, lengkap dengan tarian-tarian kompak dan kekinian.
ADVERTISEMENTS
Rilisnya yang hampir bersamaan ini membuat perhatian warganet tersedot, namun dengan respons yang berbanding terbalik di antara keduanya
Karya kedua anak bangsa ini tentu saja sama-sama mendapat perhatian dari publik, terutama warganet. Namun, respons yang mereka terima sangat jauh berbeda. Untuk Agnez Mo, publik memuji dan berdecak kagum setelah melihat video klipnya. Kendati menghasilkan karya yang bertaraf internasional, tapi dia tetap mengusung kearifan lokal dengan menggunakan busana batik yang elegan dan memesona. Bahkan, video klipnya di Youtube telah dilihat lebih dari 3 juta kali hanya dalam kurun waktu dua hari. Bahkan menjadi trending nomor 1 di Youtube. Tentu ini termasuk prestasi bagi kalangan musisi tanah air.
Sepertinya, publik yang telah lama menunggu karyanya ini akhirnya terpuaskan dan mengapresiasi lagu terbaru Agnez. Pujian dan apresiasi tersebut disampaikan warganet melalui komentar di akun Instagram Agnez Mo. Bahkan, rekan sesama musisi, Anji, juga ikut mengucapkan selamat atas pencapaian Agnez di lagu yang dia rilis kali ini.
ADVERTISEMENTS
Goyangan Denada yang dianggap vulgar karena melakukan twerking di atas kap mobil menuai kritikan, bahkan hujatan dari warganet
Namun hal yang berbeda justru didapatkan oleh Denada. Dibandingkan apresiasi, lagunya kali ini menuai lebih banyak kritikan (meskipun beberapa tetap mengapresiasi hasil karyanya). Bukan karena lagu atau liriknya, melainkan video klip lagu tersebut. Denada yang mungkin menyerap nilai atau gerakan dan tarian musisi hip hop luar negeri dianggap nggak pantas sama sekali. Apalagi ada scene di mana Denada melakukan twerking di atas kap mobil dengan menggunakan hot pants dan baju yang cukup terbuka dianggap sangat sensual. Apalagi mengingat pasar musiknya masih di tanah air, orang-orang beranggapan kalau ini terlalu dipaksakan dan memalukan. Bahkan ada warganet yang bilang kalau Denada lupa bahwa dia sekarang ada di Indonesia bukan di Puerto Rico (video ini dianggap mirip Despacito).
nimasherlyani: Maaf…,ada baiknya jangan sampai anak2 menontonnya. Kalau bs jgn d tayangkan d tv
ameliamot97: Berasa lagi vidio klip despacito kali mba dena . Ini di Indonesia bukan di puerto rico mba ekek ?
ahmibadruddin: Berkreasi dan berkarya boleh saja, tapi tolong jangan rusak generasi anak bangsa
Sama-sama musisi wanita yang populer di tanah air, mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa mereka bisa mendapatkan respons yang berbanding terbalik seperti itu. Jika dilihat, kedua video klip ini sama-sama memiliki sisi sensualnya. Busana yang dipakai pun cukup terbuka dan sama-sama memperlihatkan keseksian dan lekuk tubuh. Sama seperti Denada, di video klip milik Agnez juga terdapat adegan sensual dengan cowok. Tapi kenapa hanya Denada yang menuai banyak kritikan seperti ini?
Pertama, mungkin mengingat umur dan status yang sangat berbeda. Denada, yang berusia 38 tahun dan berpredikat sebagai janda beranak satu, dianggap sudah bukan umurnya untuk melakukan adegan-adegan sensual di video klip seperti ini. Sedangkan Agnez Mo, yang meskipun sudah kepala tiga juga (berusia 32 tahun) dianggap sah-sah aja karena masih berstatus lajang alias belum menikah.
Kedua, pangsa pasar yang berbeda. Warganet memaklumi video klip Agnez Mo seperti itu karena pangsa pasarnya sudah taraf internasional. Dan mungkin memang harus seperti itu jika ingin bersaing di level global. Sedangkan video klip Denada nggak begitu diterima lantaran pasarnya masih taraf nasional. Dan untuk bersaing di level ini, nggak harus seperti itu caranya.
Ketiga, bisa jadi goyangan Denada lebih terlihat sensual karena terlihat kaku (terutama di bagian twerking) . Sedangkan Agnez Mo yang memang sejak lama menggeluti dunia seperti itu sangat luwes dan energik. Jadi ketimbang sensual, kerennya lebih menonjol.
Ya, bagaimana pun, karya mereka sebagai musisi tanah air patut diapresiasi terlepas dari video klipnya. Kembali ke kita bagaimana cara mengontrolnya. Kalau terganggu dengan video klipnya, tinggal dengar MP3-nya saja, bukan?