Waktu terus bergulir. Teknologi makin maju, beriringan dengan haya hidup manusia, termasuk anak-anak. Melihat tayangan yang disajikan di media pertelevisian, konten-konten yang sangat mudah diakses melalui internet, dan gaya hidup yang tercermin di media sosial, semu bisa berpengaruh dengan siapapun, termasuk anak-anak.
Melihat beberapa kasus yang pernah terjadi, mulai kelihatan hasilnya. Kita bisa lihat sendiri bagaimana keadaan anak-anak zaman sekarang. Ada yang bikin kita geleng-geleng kepala; ada yang bikin kita bersyukur nggak dilahirkan bersama mereka….
1. Masih SD udah pandai pacaran, bisa berantem dan postingannya udah macam ini …
Anak zaman sekarang sudah pinter dalam banyak hal. Mereka sudah mahir bermain media sosial. Mereka juga sudah mahir menjalani sebuah hubungan asmara. Mereka sudah bisa memuji dan juga berantem soal cinta.
2. Udah ngerti sakit hati, udah ngerti bunuh diri. Nggak ngerti deh siapa yang mengajarkan semua ini.
Giliran sakit hati sudah merasuk, anak-anak yang sudah cukup “referensi” ada yang pernah melakukan tindakan yang satu ini. Ada yang gara-gara ditolak, mengancam bunuh diri dengan anjlok dari ketinggian. Sungguh cerdas anak zaman sekarang.
3. Anak sekarang udah ada yang berani bermain-main dengan sholat, padahal sholat itu ibadah. Aduh!
Ibadah aja dipermainkan, lebih parahnya ada yang pakai jilbab. Di video ini sejumlah adek-adek ini awalnya mau sholat tapi malah jadi main-main bahkan dance. Beberapa gerakan sholat diplesetkan jadi gerakan yang ngawur. Kalau penasaran seperti apa videonya coba link ini.
4. Dek, itu paha bukan paha KFC. Jangan diumbar 🙂
Ya gitu deh … Kamu bisa lihat sendiri dari apa yang dia kenakan dan bagaimana mengenakannya dari kepala sampai ujung paha.
5. Sedih, dik 🙁
Masih bocah sudah suka pamer anggota badan. Iya kalau yang dipamerin adalah wajah, lha ini sampai buka-bukaan ke dada. Sedih 🙁
6. Kecil-kecil bisa naik motor, hebat. Tapi, mana SIM-nya?
Mandiri sih iya, berangkat sekolah sendiri. Tapi, ingat dengan hukum negara yang berlaku. Anak SD sudah jelas nggak punya dan belum bisa membuat SIM. Lha ini, sudah keliaran di jalanan, bahkan berangkat sekolah naik motor sendiri. Entah orangtuanya nggak punya waktu untuk mengantar, entah anaknya yang minta motor pribadi, yang jelas ini tetap salah. Apalagi kalau bonceng tiga?
7. Merokok memang sebuah pilihan, tapi kalau masih minta uang orang tua? Kasihan kalau duit orang tua habis buat merokok.
Merokok memang sudah jadi kebiasaan mayoritas masyarakat Indonesia. Merokok juga nggak perlu dilarang-larang karena merokok memang sebuah hak setiap individu. Tapi, untuk urusan yang satu ini sudah nggak bisa ditoleransi. Bukan soal kesehatan, tapi kalau bocah ingusan merokok, pertanyaannya adalah dari mana mereka bisa membeli rokok? Tentunya dari orangtua mereka bukan? Bagaimana rasanya kalau ada orang tua melihat duitnya hanya dibuat membeli rokok?
8. Nggak mau kalah sama anak SMA. Cepet dewasa via corat-coret. Mahasiswa aja wisuda nggak sampai begini.
Apa jadinya kalau SD aja sudah corat-coret saat kelulusan? Kepala sekolah di beberapa SMA saja sekarang sudah mulai melarang adanya corat-coret sebagai perayaan kelulusan. Lha ini, baru lulus SD aja sudah corat-coret. SMP mau apa? SMA mau apa?
9. Hasil didikan sinetron zaman sekarang. Ada anak yang sampai kayak gini. Minta Ninja lho.
Perlu disebutkan judul sinetronnya? Mungkin beberapa dari kalian sudah tahu. Sebut saja sinetron “Anak Jalanan”. Mungkin kasus ini baru satu yang terlihat di permukaan, entah siapa lagi yang sudah dipengaruhi sinetron ini. Mungkin ada juga korban sinetron yang lain?
Beberapa kasus ini hanyalah yang ketahuan dan terekspose media. Di dunia nyata, kejadian semacam ini masih banyak lagi. Ayo sebarkan! Semoga bisa jadi bahan refleksi dan pelajaran.
Featured Image credit to kaskus.co.id