Nggak semua orang di dunia ini dianugerahi wajah yang ekspresif. Ada di antara kita — entah lagi sedih, susah, atau marah — yang wajahnya selalu sama saja: datar dan santai seolah gak sedang merasakan apa-apa. Mereka inilah si empunya muka datar alias poker face. Dan karena wajah mereka yang khas, ada momen-momen tertentu yang harus mereka lalui tiap harinya. Ada momen yang mengesalkan, ada juga momen yang justru bikin mereka bersyukur punya muka datar. Tapi yang jelas, semua momen itu berkesan dan hanya bisa dirasakan kalau kamu punya muka datar.
Apa saja sih momen khas yang sehari-hari harus dilalui si muka datar? Hmmm….
ADVERTISEMENTS
1. Karena sedih atau senang mukamu sama saja, orang lain kerap harus menebak apa yang sebenarnya kamu rasa
“Ini kamu lagi senang atau sedih?”
“Kamu marah gak sih sebenarnya sama dia? Kok tadi mukamu biasa aja?”
Nggak seperti orang kebanyakan yang perasaannya tampak jelas di wajah atau mata mereka, kamu lebih sering tampil tanpa ekspresi. Saat teman-temanmu heboh karena alasan tertentu, kamu jadi yang paling cool dan diam di pojok ruangan. Saat kalian nonton film sedih bareng-bareng, kamu sama sekali nggak menunjukkan tanda-tanda terharu — maklum, wajahmu pas nonton Hachiko dan Pitch Perfect ya sama aja. Semua ini mendorong orang-orang buat bertanya… “Kenapa?”
Kamu: “Lah… Emangnya mukaku harus dibikin gimana?”
ADVERTISEMENTS
2. Padahal, gak menunjukkan perasaan bukan berarti kamu gak punya. Cuma memang kamu gak heboh dalam menunjukkannya
Orang sering lupa: nggak menunjukkan rasa sedih, senang, marah, panik atau kesal bukan berarti kamu nggak punya perasaan! Ya namanya juga manusia, kamu pasti juga bisa merasakan emosi kuat seperti orang lain. Cuma kamu bingung aja gimana cara menunjukkannya tanpa terlihat berlebihan.
Mungkin dari kecil kamu memang gak pernah biasa mengekspresikan perasaan. Jadi sampai sekarang, kalau ada sesuatu yang sedih kamu cuma diam — kalau ada yang lucu ya paling cuma nyengir kecil aja. Bagimu, ungkapan perasaan yang minimal seperti ini sudah butuh effort yang maksimal. Jadi kalau ada yang masih protes kenapa wajahmu datar… GGHH. D-I-A-M.
ADVERTISEMENTS
3. Banyak orang bilang kamu tampak tertutup. Bahkan sahabatmu sendiri pernah mengaku, “Aku tuh dulu takut sama kamu…”
Alamat punya wajah tanpa ekspresi: kadang-kadang, orang jadi takut karena kamu tampak jutek dan tertutup. Gelar “Senior Paling Ramah” gak pernah sampai ke mejamu. Kalau ada orang asing yang mau tanya jalan, mungkin dia bakal ngedatengin temanmu alih-alih kamu.
Cap lain yang sering kamu dapat: sombong, kaku, gak bisa beradaptasi. Duh, Gusti…
Padahal di balik muka “jutek” dan tanpa ekspresi ini, kamu tulus dan bisa sensitif juga lho… *sedih*
ADVERTISEMENTS
4. Ketika semua orang panik, kamu jadi yang paling cool. Orang pun gemas karena kamu selalu tampak tenang di antara kehebohan
“IH! Kita ‘kan baru lihat kecoa! Kok kamu bisa tenang-tenang aja sih?”
“Lah… Emangnya semua orang wajib teriak-teriak kalau lihat kecoa? 😐 😐 :|”
Ini kadang bikin kamu heran. Bukannya bagus ya ada orang yang masih bisa tenang di antara kerumunan yang panik dan heboh? Kamu pun juga heran: sebenarnya kamu aja yang terlalu cool, atau mereka aja yang lebay sih? Hmmm 😐
ADVERTISEMENTS
5. Kadang kamu berharap bisa lebih ekspresif. Tapi takut jatuhnya maksa, jadi mending nggak usah aja deh!
Apa harus nangis di publik dulu baru orang ngerti kamu bisa sedih? Joget heboh dulu baru mereka tahu kamu bisa ceria?
Tapi kalau kamu kayak gitu, malah aneh karena semua orang udah biasa dengan wajahmu yang super apa adanya! Terus… harus gimana? 😐
ADVERTISEMENTS
6. Ketika kamu “kelepasan” dan heboh sendiri, jadi terlihat cute karena momen ini hanya hadir sekali-sekali
“Ih, Nadia! Nadia bisa teriak juga ya, hahahaha!”
“Oooh, jadi kamu baru bisa heboh tuh kalo ada kucing? Ooohhh….”
Karena jarang mengekspresikan emosi, sesekalinya kamu kelepasan orang-orang pasti memperhatikan. Bagi mereka, momen yang kalau dilakukan orang lain akan terlihat sangat biasa ini jadi cute kalau kamu yang melakukannya. Maklum, gak setiap hari mereka bisa melihat kamu heboh sendiri.
7. Tapi di balik momen tak menyenangkan yang kerap kamu dapatkan, wajah datar juga hadir dengan berbagai keuntungan
Keuntungan 1: nggak gampang panikan
Keuntungan 2: kalau ada orang ngeselin yang ngajak ngomong, tinggal tatap matanya dan dia dengan sendirinya bakal takut sama kamu
3: Kalau kamu ngelucu, tawa teman-temanmu jadi double kerasnya karena mereka gak nyangka kamu bisa lucu juga!
4: Karena emosimu tak selalu tampak di permukaan, kamu selalu bisa memikirkan ulang apa yang sedang kamu rasakan. Tak ada orang yang sakit hati karena kamu selalu bisa menyaring apa yang ingin kamu tampakkan di luar.
Tuh, nggak buruk-buruk amat ‘kan punya wajah datar? Justru dia datang dengan berbagai keuntungan!
8. Meskipun sering di-bully karena wajah yang tanpa ekspresi, mau gimana lagi? Lah kamu dari lahir sudah begini…
Kamu gak bisa mengubah apa yang sudah ada sejak lahir. Ya sudah, mau gimana lagi? Lebih baik bersahabat saja deh dengan wajah datarmu ini!
Ah, semoga orang-orang di sekitarmu nggak lupa aja kalau kamu juga bisa merasa. Karena biar begini, Mas-Mbak, mereka yang berwajah datar punya hati dan anatomi tubuh yang sama! 🙂 *mencoba tersenyum*