Mentang-mentang zaman semakin maju, kamu kerap kali mengandalkan teknologi terkini. Nggak salah sih, toh adanya teknologi baru memang untuk bantu kamu buat ngapain aja. Seperti aplikasi peta di ponsel yang pasti sering kamu gunakan saat mau bepergian ke mana pun. Bahkan, cuma pulang ke kosan saja kamu pakai peta digital dulu. Maklum, jalanan yang kadang di luar ekspektasi kayak macet membuatmu kepo-kepo dulu via peta digital.
Sayangnya, aplikasi peta nggak jarang bikin kamu kesel banget gara-gara banyak hal. Nggak cuma salah mengarahkan jalan, tapi juga nggak tepat memprediksi waktu tempuh. Yang katanya cuma 30 menit, eh, ternyata malah bisa sejam lebih. Ujung-ujungnya kamu bakal marah-marah melulu karena berbagai hal tadi. Dan tujuh keluhan ini melengkapi unek-unek kamu yang sudah nggak mau lagi pakai peta digital.
ADVERTISEMENTS
1. Kalimat paling umum yang pasti pernah kamu ucapkan, “GPS-nya eror nih! Masa dari tadi udah jalan, eh, di maps posisinya nggak gerak-gerak.”
Bagaimana rasanya seperti saat kamu lagi buru-buru pergi, ternyata penunjuk jalannya nggak gerak? Entah karena sinyalnya yang jelek atau aplikasi peta di ponselmu eror, kamu jadi KZL banget selama perjalanan. Mau mengikuti maps tapi posisimu nggak jalan, sedangkan nekat tetap jalan pun ragu karena bingung mengikuti arah peta yang nggak bergerak. Makanya, kamu bakal mengeluh GPS-nya eror.
ADVERTISEMENTS
2. Kadang malah disesatkan. “Ini arahnya ke mana sih? Jalan buntu gitu malah disuruh tetep belok kanan. Hadeeeeh!”
Selamat untuk kamu yang pernah mengalami hal ini! Kesal gara-gara arah yang ditunjukkan aplikasi peta nggak benar ini, memang bikin kamu bete banget. Disuruh tetap lurus atau belok, padahal jalannya buntu. Ujung-ujungnya kamu harus putar balik dan cari jalan lagi. Masih bagus kalau maps-nya memberikan jalan yang benar, kalau malah jalan buntu lagi? Duh, yang sabar ya!
ADVERTISEMENTS
3. Kalimat, “Ya, kali di peta nggak macet. Ini aja motor diem nggak bisa nyalip,” pasti pernah kamu alami juga. Iya, kan?
Yang namanya macet pasti bikin kamu nggak betah di jalan. Pengennya segera sampai tujuan, namun apa daya, walau sudah pakai peta digital pun kenyataannya kamu tetap kena macet. Mau turun dan ganti ojek online tetap percuma gara-gara motor juga nggak bisa jalan atau nyalip. Alhasil kamu cuma bisa menghibur diri; menertawakan diri sendiri karena percaya banget sama maps! ARGH!
ADVERTISEMENTS
4. “Jangan percaya sama aplikasi peta deh. Bilangnya cuma 30 menit, padahal bisa sejam lebih perjalanan.”
Selain bisa mengarahkan, peta digital juga dapat memprediksi jarak tempuh perjalanan, lho. Peta yang bisa dipakai via ponsel ini biasanya selalu membimbing kamu lewat rute tercepat. Sayangnya, kamu sering tertipu semisal di aplikasi katanya cuma habiskan 30 menit di jalan, ternyata malah bisa sejam lebih. Yang begini, nih, bikin kamu kapok terjebak di jalan sampai lama.
ADVERTISEMENTS
5. “Yakin mau andelin maps? Gue sih kemarin diarahinnya lewat gang sempit, terus mobil lecet. Kesel banget!”
Karena jalan-jalan besar yang sering macet, peta digital biasanya mengarahkan rute kamu lewat jalan alternatif. Nah, ini nih yang bikin kesel lantaran jalanan alternatifnya malah lewat gang sempit. Kalau kamu naik motor tentu nggak masalah, tapi lain halnya kalau kamu menyetir mobil. Harus rela deh mobilmu bakal lecet. 😀
ADVERTISEMENTS
6. “Pacar gue kemarin ngomel gara-gara gue lama jemput dia. Gue udah pakai aplikasi peta padahal, malah disasarin.”
Salah satu harta yang paling berharga selain keluarga, (mungkin) adalah pacar. Makanya, kamu bakal berusaha keras menjaga hati pacar supaya nggak marah. Tapi, hal satu ini sulit betul mau kamu jaga lantaran pacar bisa marah karena berbagai hal seperti kamu yang lama menjemput dia. Meski sudah pakai aplikasi peta, tetap saja kamu telat juga gara-gara disasarin sama aplikasi peta. Duh, kasian. 🙁
7. “Maps itu nggak salah. Dia, kan, cuma aplikasi. Nah, yang bikin aplikasinya itu manusia. Jadi, salahin orang yang ciptain!”
Kalau sudah banyak dikecewakan sama peta digital, ujung-ujungnya kamu cuma bisa menyalahkan. Bedanya, level keluhan kamu bukan lagi sama aplikasinya, tapi sama orang yang menciptakan. Jadilah, kamu sibuk ngomel-ngomel sama yang menciptakan aplikasi, nggak lagi sama peta digitalnya. Toh, apalah peta digital yang cuma aplikasi di ponsel semata. 🙁
Namanya juga buatan manusia, pasti ada saja cacatnya. Ada saat aplikasi peta bisa memanjakanmu ke mana pun, tapi ada kalanya bikin kamu malah nelangsa selama di perjalanan. Jadi, keluhan mana yang paling sering kamu ucapkan? Atau kamu punya keluhan lain?