Di jalan beraspal, tak jarang kita menemui rintangan aral bahaya, yang menantang kita sebelum sampai ke tujuan. Salah satu rintangan yang paling berbahaya adalah emak-emak. Terutama spesies bernama emak-emak naik motor.
Lho? Lalu kenapa emak-emak naik motor bisa bahaya banget gitu? Jawabannya ada di artikel Hipwee berikut ini 😀
ADVERTISEMENTS
1. Banyak diantara emak-emak ini yang gak rajin pakai helm, tapi bisa ngirim pengendara lain yang menggunakan helm ke UGD!
Ini sebetulnya sesuatu yang perlu disayangkan dari para emak-emakers yang biasa naik motor ke pasar/kondangan/jemput anak, belum rajin untuk mengenakan helm sebagai sarana keamanan yang wajib dikenakan selama berkendara.
Suramnya, seolah-olah rider lain yang peralatan berkemudinya lebih lengkap-lah yang dipaksa untuk konform terhadap keadaan si ibu ini. Akibatnya, tentunya yang lebih sering celaka di jalan adalah orang-orang lain yang aware akan keadaan si ibu ini.
ADVERTISEMENTS
2. Mak-mak naik motor belum mengenal teknologi mutakhir bernama lampu sein
Yang namanya emak-emak, biasanya update dengan gadget terbaru, namun tidak update dengan teknologi terbaru motor mereka, terutama teknologi bernama lampu sein, yang bisa menginformasikan kepada pengemudi dibelakang beliau, kemana motor akan dibelokkan. Yang biasa terjadi, adalah mak-mak ini belok tanpa isyarat dan membuat pengemudi dibelakangnya panik, berujung pada ndlosor alias sliding bebasnya pengemudi tersebut.
ADVERTISEMENTS
3. Bersama motor matic, mereka semaut duo serigala.
Motor matic adalah motor terburuk yang menjadi pilihan pengemudi yang belum berpengalaman, dikarenakan: (1) motor matic lebih mudah oleng dibanding bebek, (2) motor matic tidak bisa panic-braking alias ngerem mendadak, (3) motor matic murah harganya jadi orang cenderung seenaknya kalo naik matic.
Ketika motor matic duet dengan emak-emak? Say your prayers.
ADVERTISEMENTS
4. Ada 2 penguasa jalan: Orang Touring dan Emak-emak naik motor
Ketiga penguasa jalan ini dinobatkan karena mereka tidak tersentuh hukum.Terutama yang terakhir.
ADVERTISEMENTS
5. Logikanya banyak berdasarkan “Saya pikir”
Tidak jarang kecelakaan yang terjadi di jalan, yang melibatkan ibu-ibu bermotor (terutama yang naik matic) diakibatkan oleh prasangka sang emak yang berbunyi “saya pikir”.
“Saya pikir motornya nggak belok mas”
“Saya pikir mobilnya berhenti mas.”
“Saya pikir tadi motor saya muat nyelip mas”
“Saya pikir tadi angkotnya ngetem mas”
“Saya pikir tadi bisnya gak kenceng mas”
“Saya pikir tadi sopir angkotnya Vin Diesel mas”
“Saya pikir tadi jemuran saya belum diangkat mas”
“Saya pikir tadi yang di pinggir jalan Shaheer Sheikh mas”
dan masih banyak lagi…
ADVERTISEMENTS
6. Teknik mengemudinya setara Spongebob Squarepants
Bukan rahasia umum, bahwa sebagian besar emak-emak belum memiliki kemampuan mengendara yang mumpuni.. Padahal skill mengemudi sendiri adalah satu aspek krusial yang dapat meningkatkan keselamatan berkendara.
7. Perempuan tidak pernah salah, apalagi para emak-emak
Pernahkah berantem dengan cewekmu, dan merasa bahwa cewek tidak pernah salah? Nah, emak-emak ini adalah versi lebih ekstrim dari cewekmu. Saran saya sih, ikutin Raditya Dika: Pura-pura mati. Soalnya apa? (1) Logika tidak berlaku untuk mereka, (2) Kalo kamu bisa mengatasi mereka, kamu belum tentu bisa selamet berurusan sama suami mereka.
Keselamatan di jalan memang harusnya dijadikan prioritas nomer wahid nih di negara ini. Sayangnya, memang belum ada kesadaran dari para emak-emakers buat aware akan keselamatan tersebut. Semoga aja deh kedepannya bisa lebih baik lagi.
Have a safe ride!