6 Kompilasi Video Pre-Wedding Terbaik

Mencari inspirasi untuk video pre-wedding? Atau ingin sekedar mengingat momen-momen pribadi dengan pasangan? Video-video di bawah ini mungkin bisa dijadikan referensi:

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

1. Video Farri dan Daanish:

Diawali dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, Farri dan Daanish bertemu di alam terbuka yang indah. Senyum tak pernah lepas dari wajah keduanya – baik saat sendirian, apalagi setelah bertemu dengan satu sama lain.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

2. Video Desta dan Natasha Rizky:

Dengan iringan lagu ‘Girl’ dari The Beatles, video ini menampilkan sesi pemotretan pre-wedding Desta dan Natasha Rizky dengan sederhana. Pasangan ini menunjukkan betapa tak perlu mengumbar kemesraan berlebih untuk membuat orang lain mengerti Anda bahagia.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

3. Video Vino G. Bastian dan Marsha Timothy:

Dengan total 18 menit, karya ini cukup panjang untuk ukuran video pre-wedding. Pasangan ini berusaha menunjukkan bahwa cinta butuh usaha besar – bahwa cerita mereka tak selalu tentang es krim atau kupu-kupu. Seperti kata Marsha: “Cinta itu indah, tapi menjalaninya nggak semudah cerita di dongeng.”

4. Video Pre-wedding Ria dan Pandu:

Balon-balon warna pastel, kardigan dan sepeda, piknik di siang hari, teh hangat di sore hari, serta bunga-bunga.

5. Video Pre-wedding Dua Sejoli di Seoul Ini:

Mereka tak berhenti menyunggingkan senyum dan tertawa sepanjang jalan-jalan di Seoul. Bagi Anda para wanita, bukankah berkeliling kota dengan gaun pengantin sepanjang mata kaki terlihat mengasyikkan?

6. Video Pre-wedding Pat dan Ley dari Australia:

Video ini menampilkan momen-momen dimana Pat mengejar Ley selama dua tahun penuh serta momen-momen setelah mereka bersepakat menjadi pasangan. Pat, yang bertato, membelikan Ley belasan bubble tea dan bingkisan bunga untuk mengajak gadis itu pergi kencan. Akting pasangan ini jauh dari kesan kaku, membantu menceritakan kisah yang menyentuh.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ophelia of the postmodern age.