“Din, besok ketemu yuk!”
“Yuk! Jam berapa?”
“Jam 3 sore gimana?”
“OK. Bisa.”
“Sip, tunggu di kafe biasanya ya.”
Saat punya rencana buat ketemu temen, akan ditentukan waktu dan tempatnya pula. Sebagai orang yang menghargai waktu, kamu pun bela-belain buat berangkat lebih awal. Biar nggak ada waktu berkualitas kalian yang terbuang.
Realitanya, jam karet akan selalu kejadian. Kamu datang tepat waktu, tapi nggak dengan temanmu. Kamu harus menunggu. Sesabar-sabarnya orang, akan ada batas gimana kamu akan tahan dibikin nunggu. Kalau sampai gestur ini udah dilakukan, pertanda kesabaran mereka udah diujung tanduk. Wah, kebangetan sudah dibikin orang nunggu lama.
ADVERTISEMENTS
1. Saat menunggu 5 menit, dia masih nggak keberatan buat berdiri tegak. Senyumnya juga masih sumringah
Saat sampai di tempat janjian tapi yang ditunggu masih belum datang? Nggak masalah, kok. Nggak sabar dan antusias buat bertemu, nggak akan bikin senyum lebarmu luntur. Ah, bahkan sambil berdiri juga bukan perihal yang gampang. Sambil lihat ke arah jalan, siapa tahu temennya tiba-tiba muncul!
ADVERTISEMENTS
2. Berdiri setengah jam capek juga ya. Yah, mungkin saatnya senderan sambil duduk
Kalau dirasa-rasa menunggu tanpa melakukan kegiatan apa-apa, malah bikin waktu berjalan dengan lambat. Sudah menunggu selama setengah jam, tapi yang ditunggu belum tampak batang hidungnya, cukup bikin kakimu capek berdiri. Sambil duduk, pasti akan ada pikiran positif yang terbesit.
“Ah, mungkin lagi macet. ‘Kan jalanan Jakarta selalu padat.”
Benar adanya, memang. Kemacetan di jalan raya kota besar tidak pernah bisa diprediksi kapan lengangnya. Bisa dibayangkan, berapa lama waktu yang dihabiskan orang-orang untuk beraktivitas setiap harinya. Agar kegiatan menunggu temanmu ini nggak terbuang sia-sia, selamatkan waktumu untuk melakukan hal-hal positif bersama gerakan #DaripadaNunggu-nya Opera, yuk! Seperti ratusan ribu orang yang sudah diselamatkan waktunya dengan #DaripadaNunggu, apa kamu masih ragu buat lebih sayang sama waktu?
ADVERTISEMENTS
3. Wajah mulai nggak ramah dan pandangan nggak bisa lepas dari layar handphone. Dalam hati pasti udah ngedumel
Hati sudah mulai panas karena disuruh menunggu terlalu lama. Hal yang akan dilakukan saat itu adalah:
- Mengambil handphone di tas atau saku
- Buka messanger
- Mengetik kalimat tanya yang menodong kepastian
“Udah dimana?”
“Masih lama?”
“Kena macet dimana”
Udah, nggak ada yang lain lagi.
ADVERTISEMENTS
4. Kepanasan saat menunggu teman yang belum pasti datangnya kapan. Muka udah nggak bisa dikondisikan sambil mendecakkan mulut
Salah satu gestur yang menandakan seseorang udah lelah disuruh nunggu adalah mulai terdengar decakkan yang bernada jengkel.
“Ck! Duh.”
Supaya nggak lagi dibuat berdecak kesal, selamatkan tiap menitmu untuk browsing hal-hal seru yang bisa menghiburmu saat menunggu. Dengan browser Opera Mini yang lebih cepat, nggak akan lagi bikin kamu bete karena alasan lemot. Kamu nggak akan lagi dibikin kehabisan kuota, karena Opera Mini mampu bikin paketanmu hemat dan awet lebih lama. Nah, sudah nggak lagi kesal, ‘kan.
ADVERTISEMENTS
5. Tatapan mata tajam, satu tangan menyangga kepala. Wah, siap menerkam teman yang bikin dia nunggu sampe keringetan
Jika orang yang menunggu ini sudah menyangga kepalanya dengan satu tangan, hanya satu pesannya. Baik-baikin dan minta maaflah karena sudah datang terlambat. Gestur ini sudah menandakan kalau kesabarannya udah di ujung tanduk. Bagaimana tidak, waktunya sudah terbuang tanpa dapet waktu berkualitas apa-apa.
For your information, #DaripadaNunggu sudah berhasil menyelamatkan 5.135 jam yang setara dengan 215 hari. Wah, waktumu yang sering terbuang percuma karena terjebak macet dan menunggu hal pasti-pasti lainnya sudah nggak ada lagi. Video interaktif dari YouTubers yang berkolaborasi dengan #DaripadaNunggu, sukses mengajak masyarakat Indonesia untuk mengalokasikan waktunya ke hal yang nggak kalah bermanfaatnya daripada sekadar bengong di jalan.
ADVERTISEMENTS
6. Bersiaplah menerima ekspresinya yang paling menyeramkan. Jangan terjebak dengan kata “Gapapa”-nya
“Din, ya ampun maaf ya telat. Tadi dosenku nggak kelar-kelar ngomongnya.”
“Oh.”
“Maaf ya. Maaf banget.”
“Gapapa, kok. Santai.”
Setelah yang dinanti-nanti datang, ekspresi dia yang sudah menunggu lama nggak akan kembali riang seperti semula dengan gampangnya. Walau pun dia sudah bilang “Gapapa. Santai,” masih ada rasa jengkel yang terpendam di dalam hatinya. Tugasmu adalah membuat sisa waktu kumpulmu tetap berkualitas dan nggak bikin waktunya terbuang percuma.
Ajak saja dia ngobrolin tentang kesibukannya, hal-hal yang ingin dicapai di masa depan, sampai rencana bisnis yang ingin dicoba. Gerakan #DaripadaNunggu, juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan waktu walau sedang berada di tengah kemacetan. Atau di tengah waktu menunggu. Supaya nggak akan ada lagi waktu yang sia-sia!
Nah, sudah tahu tanda-tanda orang yang siap meledak karena dibikin menunggu terlalu lama, ‘kan? Sudah berapa kali kamu dibikin menunggu? Atau, sudah berapa kali bikin orang menunggu? Hehehehe.