Kejujuran dan tanggung jawab memang dua hal yang penting, tapi sulit banget kita terapkan dalam diri kita. Namun kejujuran dan tanggung jawab justru masih tertanam dalam diri Pak Tedi, seorang petugas optik yang kisahnya bakal bikin kamu haru.
Kisah ini diceritakan oleh seorang warganet di Twitter dengan nama akun @Dhanymandan. Semua berawal ketika seorang pria paruh baya tiba-tiba mendatangi rumahnya. Nah, simak kisah lengkapnya dalam uraian Hipwee Hiburan berikut, yuk!
ADVERTISEMENTS
Seorang pria yang mengaku bernama Tedi datang dengan bersepeda ke rumah Dhany. Dengan bicara yang nggak jelas dan terbata, dia datang untuk menyelesaikan urusan pesanan
Siang hari, seorang pria tiba-tiba datang ke rumah Dhany dengan cara bicara yang kurang jelas dan terbata. Dia mengaku bernama Pak Tedi dari sebuah optik. Awalnya Dhany kesulitan berkomunikasi dengan pria tersebut, bahkan Pak Tedi aja kewalahan untuk untuk memanggil mbak atau mas pada Dhany. Terlebih ketika Pak Tedi bolak-balik menjelaskan soal “kacamata satu pecah.”
ADVERTISEMENTS
Dhany kemudian berinisiatif memanggil ibunya. Ternyata kakak Dhany memang pernah memesan kacamata di Pak Tedi sekitar lima tahun yang lalu
Ketika sang ibu menemui Pak Tedi, Pak Tedi kembali menjelaskan dengan terbata soal kacamata pecah dan menyebutkan nominal uang. Dia pun menunjuk-nunjuk Dhany untuk menggambarkan bahwa yang memesan adalah kakaknya, sambil terbata. Ternyata lima tahun yang lalu, kakak Dhany pernah memesan kacamata pada Pak Tedi.
Saat perjalanan hendak mengantar kacamata ke rumahnya, Pak Tedi mengalami kecelakaan yang membuatnya menderita gegar otak. Sedangkan kacamata pesanan kakak Dhany pecah akibat kecelakaan. Hari itu, Pak Tedi berinisiatif untuk menceritakan musibah yang menimpanya, dan meminta maaf karena kacamatanya pecah. Lalu memberikan nota pemesanan. Ibu Dhany pun sedih dan terharu, dia bahkan mengatakan bahwa sudah mengikhlaskan pesanan kacamata anaknya sejak lama.
ADVERTISEMENTS
Dengan bersepeda dari Bambanglipuro Bantul menuju Godean sekitar dua jam, perjuangan Pak Tedi untuk menyelesaikan ‘utangnya’ jelas bikin terharu
Dhany dan ibunya sontak terharu dengan kisah Pak Tedi serta tanggung jawab dan kejujurannya yang nggak terbayarkan. Belum lagi perjuangannya bersepeda dari rumahnya ke rumah Dhany yang kalau ditempuh dengan motor aja hampir satu jam. Hujan pun nggak menghalangi Pak Tedi untuk ‘menebus utangnya’. Padahal kondisi Pak Tedi belum sepenuhnya pulih, bicara masih terbata, dan gerakannya pun lambat. Bahkan Dhany menggambarkan Pak Tedi yang masih terbolak-balik saat pakai jas hujan.
Kisah dan perjuangan Pak Tedi memberikan banyak pelajaran berharga buat kita semua. Tanggung jawab dan kejujurannya tetap ada meski kondisinya sekarang nggak sebaik dulu lagi. Bagi Pak Tedi, utang harus dibayar meski sudah sekian lamanya dan meski seburuk apa pun kondisinya.
Terima kasih kepada Dhany yang telah membagi cerita, semoga menginspirasi kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi!