Banyak perempuan di luar sana yang menginginkan tubuh tinggi semampai dan langsing. Tak jarang pula banyak perempuan yang rela melakukan liposuction untuk mendapatkan tubuh ramping ideal agar terlihat tinggi menawan.
Bersyukurlah kamu yang secara alami punya dengan tinggi di atas rata-rata. Menjadi perempuan Indonesia dengan tinggi badan yang lebih dari 165 cm membuatmu jadi pusat perhatian ketika sedang berada di keramaian. Karena jarang, perempuan Indonesia yang tinggi memiliki banyak hal yang menarik untuk diceritakan.
Untukmu yang menjadi perempuan tinggi, mungkin hal-hal ini sudah akrab menghampiri.
1. Sebagai perempuan tinggi, memiliki kaki jenjang merupakan keistimewaan tersendiri. Jenjangnya kaki sering membantu penampilan agar terlihat lebih langsing.
“Kamu kok bisa langsing terus sih? Berat badan kamu berapa?”
“56 kg kok. Normal-normal aja sih makanku. Biasa aja.”
“Lah kok sama kayak aku? Aku juga 56 kg tapi keliatan bantet gini.”
*nyengir*
Sebenarnya berat badan kalian sama, namun gara-gara tubuh tinggi dan kaki jenjangmu, lemak di tubuh menjadi tersamarkan sehingga tubuhmu terlihat lebih semampai. Karena kakimu jenjang dan indah, kamu pun sering pakai celana pendek atau rok mini untuk memperindah kakimu. Pakai heels? Siapa takut?
2. Menjadi tinggi berarti bisa melihat sekeliling dengan lebih jelas dari orang biasa. Masalah cari-mencari di tengah keramaian? Kamu ahlinya.
*Di tengah-tengah antrian konser*
“Si Nana mana sih kok belum sampe juga?”
*Kamu celingukan cari temenmu yang bernama Nana*
“Nah itu dia orangnya!”
*Nunjuk sesosok perempuan mungil di kejauhan*
Karena badanmu tinggi, mau nggak mau kamu bisa melihat dari sudut pandang yang orang dengan tinggi normal nggak bisa lihat. Dan itu juga menjadi keuntungan sendiri buat kamu karena di tengah-tengah keramaian kamu masih bisa terlihat dan teman-temanmu juga nggak mengalami kesulitan untuk menemukan sosok mencolokmu.
Kalau kamu lagi sendiri, semua terasa biasa saja. Namun ketika kamu lagi sama temen-temen, mendadak kamu dikelilingi orang-orang yang nggak setinggi dirimu. Dan seringkali kamu nggak sadar kalau keberadaan mereka sebenarnya ada di dekatmu, karena (lagi-lagi) kamu tinggi, kamu jadi kehilangan pandangan terhadap orang-orang di sekitar.
*celingukan*
“Diana di mana sih?”
“Heh! Gue di sini dari tadi! Lo nyari siapa?”
“Astaga! Dari tadi lo di sini? Sumpah gue nggak liat!”
Nonton konser paling belakang? Siapa takut!
3. Tubuh semampaimu seringkali mengundang rasa iri. Mereka mungkin berpikir kamu adalah model majalah terkini (amin).
*bisik-bisik*
“Eh lihat tuh mbaknya, tinggi banget ya. Pasti model.”
“Kakinya bagus banget ya. Jenjang, pake baju model apa aja tetep keliatan cantik.”
*Kamu senyam-senyum karena dikatain cantik*
Sering dikira model membuatmu semakin percaya diri akan tubuh indahmu. Meskipun nyatanya kamu bukan model, tapi tatapan iri dan kagum orang-orang atas tubuh tinggimu kadang membuatmu senyum-senyum sendiri. Menjadi tinggi itu sebuah anugerah tersendiri!
Mereka pasti nggak tahu gimana susahnya cari sepatu ukuran 41. Atau nggak ngerti gimana rasanya dipanggil jerapah. Atau galah. Atau kejedot palang pintu.
At least, kalau temen-temen bingung mencarimu di keramaian, mereka selalu bisa mendeskripsikan dirimu dengan jelas pada petugas informasi.
“Yang orangnya tinggi, pak. Iya dia rambutnya panjang, tinggi, pake baju putih, kayak model…”
4. Di sekolah/ kampus pun, keberadaanmu sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memang membutuhkan tubuh tinggimu
“Kamu kan tinggi, nih. Jadi mayoret di marching band gue aja mau nggak? Cocok lho!”
“Eh daripada jadi mayoret, mending ikutan basket tim gue. Pasti kita menang terus.”
“Acara Kartinian kamu aja ya yang jadi kartini kelas. Soalnya kamu kan tinggi, bagus pake kebaya.”
Dan kamu (lagi-lagi) cuma bisa pasrah dengan ‘pujian’ teman-teman yang sebenarnya memaksa. Karena memang kamu yang paling tinggi, mau nggak mau kamu juga akhirnya ikut salah satu dari paksaan mereka. Selain menjadi kelinci percobaan kelas, pas pelajaran olahraga pun kamu paling sering dipanggil maju untuk memperagakan salah satu gerakan olahraga. Alasannya sih, karena kamu tinggi jadi dari belakang pun tetap terlihat!
Tapi enaknya nih, kalau lagi upacara bendera kamu ditaruh di barisan kelas paling belakang. Soalnya tubuh tinggimu nggak boleh nutup-nutupin temen yang lain. Dan kamu bisa ngobrol asik di belakang barisan ketika yang lainnya panas-panas di depan dan pasang muka datar. Eh, jangan dicontoh ya…
5. Yang satu ini jadi tantangan tersendiri. Karena kamu tinggi, banyak cowok yang minder gara-gara nggak mau kelihatan pendek kalo lagi di sebelahmu. Ihhh…
Kehidupan sosial masih saja mengagungkan bahwa dalam setiap pasangan, si cowok harus lebih tinggi minimal satu senti. Gimanapun caranya, si cowok harus lebih tinggi. Dan untukmu para perempuan tinggi, mencari sosok pendamping adalah sebuah tantangan tersendiri.
Suka sama cowok. Nyambung. Eh dia lebih pendek. Awkward! Mau cium dahi, kamu harus nunduk. Dia juga harus jinjit kalau meluk kamu.
Uhh…
Dan nggak sedikit pula cowok yang minder kalau deket sama cewek tinggi. Mereka mungkin berpikir bahwa standarmu juga setinggi tubuhmu. Padahal kamu cuma manusia biasa. Yang nggak biasa cuma ukuran tubuhmu lain dari rata-rata.
Sebenarnya kamu juga nggak masalah deket sama cowok yang nggak lebih tinggi, tapi entah kenapa mereka yang menghindari. Dan ketika kamu udah nemu cowok yang tingginya sama atau bahkan lebih tinggi, kamu pun bahagianya setengah mati.
Perlu kamu tahu, tinggi adalah salah satu tanda bahwa tubuhmu tumbuh dengan optimal, dan menjadi tinggi akan selalu jadi keistimewaan yang kamu milliki. Lihat deh para perempuan tinggi di luar sana, ada Cindy Crawford, Miranda Kerr, Behati Prinsloo, Angelina Jolie, Kendall Jenner, Heidi Klum dan masih banyak lagi.
Ingatlah bahwa kamu tetap cantik meskipun kamu tinggi, kamu adalah perempuan yang kuat dan percaya diri karena kamu tinggi. Jangan biarkan orang lain berkata apapun yang mampu membuatmu tak percaya diri. Terimalah dirimu seutuhnya dan orang lain juga akan perlahan menerimamu karena siapa dirimu sebenarnya!