Ketika kita ngomongin masa-masa SD, kita bakal ingat dengan sebuah masa dimana kita baru pertama kali kenal sama yang namanya ulangan. Sebuah peralihan dari materi pelajaran TK yang hampir gak ada ujiannya, ke masa sekolahan yang hampir sebulan sekali ada pekan ulangan. Uniknya, anak-anak yang mendapat nilai bagus dan berhasil menyabet podium ranking di kelasmu, umumnya adalah siswi, alias murid-murid yang berjenis-kelamin perempuan. Sedikit dari para siswa alias cowok-cowok, yang ingin dan mampu meraih posisi tersebut.
Kamu pun mendadak mengingat-ingat masa lalumu, dan menggumam: “Bener juga ya? Kok bisa sih?”
Ya, memang itu adalah hal yang benar, dan bisa dibuktikan secara keilmuan. Memangnya kenapa sih alasannya?
ADVERTISEMENTS
1. Secara biologis, cewek memang dibekali kemampuan multi tasking dan lebih teliti. Sementara cowok jarang yang punya kemampuan ini
Secara alamiah, kaum hawa diberi keistimewaan, yakni kemampuan untuk mampu berpikir banyak hal sekaligus atau multitasking, kemampuan menghubungkan komponen-komponen ingatan yang berpengaruh pada kuatnya ingatan, dan ketelitian terhadap hal-hal kecil. Tentunya, tiga kemampuan tersebut sejalan dengan apa yang dibutuhkan oleh seorang anak, untuk mendapatkan ranking di kelas: (1) mampu menguasai berbagai mata pelajaran, (2) mampu mengingat pelajaran, (3) teliti dan mampu menganalisis materi.
Sehingga tidak mengejutkan, kalau pada usia kanak-kanak akhir, anak-anak SD yang perempuan lebih baik dalam prestasi akademik, karena pada dasarnya mereka sudah memiliki “modal” awal untuk mendapatkan nilai yang baik.
ADVERTISEMENTS
2. Sebaliknya para cowok, lebih handal dalam mengabdikan diri ke satu bidang secara berkelanjutan. Alias gak gonta-ganti kerjaan
Nah, bagaimana dengan yang cowok? Tidak memiliki tiga keistimewaan layaknya para cewek, bukan berarti membuat para cowok berakhir sebagai makhluk yang tidak punya logika. Tentu saja dalam hal logika, cowok punya kelebihan tersendiri, hanya saja dalam bentuk yang berbeda dengan para cewek.
Dibandingkan para cewek yang lebih lancar berpikir secara multitasking, para cowok ini lebih handal dalam mengabdikan dirinya ke satu bidang saja, dan fokus di dalamnya. Bidang itu bisa apa saja, baik olahraga, musik, teknik, seni visual, dan berbagai bidang lainnya, termasuk sains, yang lebih mereka kenal sebagai “pelajaran sekolah”.
ADVERTISEMENTS
3. Kekuatan cewek ada di ketekunan mereka. Sementara cowok malah kuat di imajinasinya
Menurut studi yang dilakukan oleh profesor psikologi, di Claremont McKenna College, California, para bayi laki-laki berusia 3 bulan telah mampu untuk mengimajinasikan keseluruhan dari sebuah obyek, baik yang mereka lihat, maupun yang mereka bayangkan. Selain mengimajinasikan, mereka juga ditemukan mampu menentukan orientasi sudut dan navigasi. Kemampuan ini berbanding terbalik dengan bayi perempuan, yang lebih cenderung memiliki memori yang besar.
Dua penelitian ini pun didukung oleh penelitian di Amerika, yang menemukan bahwa para laki-laki cenderung lebih baik dalam Matematika yang membutuhkan imajinasi, dan perempuan lebih baik dalam Linguistik yang membutuhkan ketelitian dan ketekunan.
ADVERTISEMENTS
4. Cowok lebih suka mencoba hal-hal yang baru. Duduk diam di kelas terasa membosankan dibanding main bola di lapangan
Disamping karena faktor kemampuan otak, pada hakikatnya para laki-laki lebih mudah bosan dibanding perempuan, dan pelajaran sekolah yang monoton dan diulang-ulang, membuat mereka tidak betah berlama-lama di kelas sambil membuka buku.
Kebosanan juga adalah pemantik yang memicu para laki-laki atau cowok, untuk mencari-cari tantangan dengan melakukan hal yang beresiko atau baru. Perilaku ini, memang pada dasarnya dipengaruhi oleh produksi testosteron pada laki-laki, sehingga semakin tinggi produksi testosteron, maka akan semakin tinggi perilaku mencari tantangan dan akan semakin mudah bosan.
ADVERTISEMENTS
5. Semasa SD, anak-anak cowok lebih suka berlari heboh ke sana ke mari dibanding duduk manis dan belajar. Perkembangan fisik yang pesat membuat tenaga mereka juga berlimpah
Pertumbuhan laki-laki di masa awal, akan lebih fokus pada perkembangan ukuran organ tubuh, dibandingkan dengan perempuan yang lebih fokus pada peningkatan syaraf otak.
Hal tersebut menjelaskan kenapa para anak-anak cowok seolah tidak bisa diam di kelas, selalu bergerak kesana kemari, mengganggu temannya, berlari-larian ketika jam istirahat, hingga berkelahi sampai menangis, dan berakibat pada kurangnya tingkat prestasi mereka.
Buatmu yang dulu merasa gak pintar pas SD (karena kamu cowok) sekarang udah tahu jawabannya ‘kan? Gak usah sedih. Yang jadi masalah itu kalau sampai sekarang kamu gak pinter-pinter juga.
Masa lalu mah lupain aja.