Bicara soal ganja, bukan nggak mungkin pikiranmu langsung menuju salah satu sumber narkotika yang konon perlu dihindari. Memang sih kandungan zat narkotika yang ada di dalam biji ganja ini sering disalahgunakan para pemakainya untuk mendapatkan euforia: rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab. Namun, dalam kenyataannya, ganja sebenarnya nggak selalu berkaitan dengan efek negatif tersebut.
Seperti yang dialami oleh Fidelis Arie Sudartowo, seorang suami yang menggunakan ganja demi pengobatan dan kesembuhan sang istri tercinta. Malang, ia tetap saja ditangkap karenanya. Untuk tahu bagaimana kisah yang sebenarnya, langsung saja simak bareng Hipwee di bawah ini.
ADVERTISEMENTS
Kisahnya berasal dari Sanggau, Kalimantan Barat, di mana seorang suami menanam ganja di rumahnya sendiri demi pengobatan sang istri
Fidelis Ari Sudarwoto, suami dari Yeni Riawati boleh dikatakan sudah melakukan perjuangan yang cukup nekat. Ia menanam ganja di rumahnya sendiri demi pengobatan sang istri yang saat itu menderita penyakit langka, Syringomyelia; sebuah penyakit tumbuhnya kista dalam sumsum tulang belakang. Motifnya menanam tanaman yang dilarang di Indonesia itu pun bukan perkara komersial, melainkan untuk digunakannya sendiri sebagai alternatif pengobatan setelah berbagai upaya medis serta bantuan orang pintar nggak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENTS
Bapak dua anak ini nekat melakukan hal tersebut setelah membaca berbagai artikel tentang ekstrak ganja yang berhasil menyembuhkan penyakit tersebut di luar negeri
Bukan sembarangan memberikan ganja, Fidelis nekat melakukan tersebut setelah membaca berbagai artikel tentang ekstrak ganja yang berhasil menyembuhkan penyakit tersebut di luar negeri. Dengan modal bahasa Inggrisnya, bapak satu anak ini lantas nggak ragu untuk mencari tahu lebih dalam bagaimana cara dari ganja tersebut bekerja menyembuhkan penyakit yang sudah hampir melumpuhkan istrinya.
“Setelah mencoba ternyata memang ada nampak kesembuhannya, dari mulanya berhari-hari tidak mau tidur, begitu meminum ekstrak ganja ini sudah nyenyak tidurnya, dulunya tidak mau makan, ternyata nafsu makannya sudah mulai membaik, sebelumnya makan dia tidak mau, buang air tidak lancar, sekarang sudah mau bicara, buang air pun lancar. Begitu juga luka di bagian tubuhnya sudah mulai kering. Dulunya tidak mau dibesuk, sekarang sudah mau bicara dengan orang. Niat adik saya, mulanya mau menyembuhkan fisiknya, setelah fisiknya sembuh baru berani menjalani operasi,” jelas Yohana, kakak kandung Fidelis, seperti dikutip dari Delik News.
Dan, seperti penjelasan yang dikatakan oleh kakak kandung Fidelis, Yohana, apa yang dilakukan oleh adiknya tersebut memang membuahkan hasil yang diharapkan. Yeni menjadi enak tidur, bisa makan, bahkan mau berbicara dengan orang lain. Kemajuan itu pun sontak membuat pihak keluarga mereka berharap agar Yeni bisa segera dioperasi setelah keadaannya menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENTS
Namun, sayang… harapan itu harus pupus lantaran Fidelis ditangkap oleh pihak berwajib atas kepemilikan 39 batang ganja
Namun, sayang, harapan yang dimiliki Fidelis harus terbentur dengan kenyataan lantaran dia ditangkap oleh pihak berwajib atas kepemilikan 39 batang ganja. Seperti diketahui dari Kumparan.com, Fidelis ditangkap pada 19 Februari 2017 pada pukul 13.00, bersama dengan 2 orang lainnya yang merupakan adik dan pacar adiknya tersebut.
ADVERTISEMENTS
Setelah penangkapan Fidelis selama 32 hari, kabar duka pun datang dari sang istri yang terpaksa harus meninggal dunia
Setelah penangkapan Fidelis di hari yang ke 32, kabar duka pun datang dari Yeni. Ia menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan intensif di RSUD M Th Djaman, Sanggau. Kematian Yeni diduga kuat karena penyakit dan kondisinya yang semakin parah setelah sudah sebulan lebih tidak lagi mendapatkan pengobatan dari sang suami. Kondisi tersebut jelas menjadi luka yang sangat dalam untuk Fideril.
ADVERTISEMENTS
Bersama pengawalan yang ketat, Fideril diberikan izin untuk melihat jasad istrinya, serta menemui kedua anaknya
Dengan pengawalan yang sangat ketat, Fideril diberikan izin untuk melihat jasad sang istri serta menemui kedua anaknya. Momen tersebut pun jadi bagian yang begitu mengharukan, mengingat kedua anaknya kini harus tinggal dan dirawat oleh sang nenek dan juga kakaknya. Melihat kasus yang menimpa adiknya ini, Yohana selaku sang kakak berharap ada pertimbangan hukum dari para aparat berwenang.
“Karena kasus ini menurut saya berbeda dari kasus narkoba lainnya. Tujuannya memang untuk pengobatan. Di negara lain seperti Swiss, Kanada, dan terakhir Israel, sudah mendekriminalisasi ganja sebagai obat atau Medical Meriguana. Jadi, obat dari ganja ini sudah legal di negara-negara itu, kalau tidak percaya silakan browsing di internet,” tukas Yohana, masih dilansir dari Delik.
Semoga saja segala proses hukum yang sedang berjalan menunjukan titik terang bagi Fideril sekeluarga. Selain itu, semoga ada banyak ketabahan yang menaungi keluarganya. Mari kita ambil usaha dan nilai positifnya saja. 🙂