Sebelum kamu bertanya, “Emang yang nulis artikel udah menjalani tantangan?” Udah Bro, udah! Walaupun belum seluruhnya, setidaknya penulis sedang mencoba. Yang mana aja? Sedikit bocoran: salah satunya melibatkan calon mertua.
Oke kembali ke topik, tantangan ini bukan dibikin buat sok jago, sok lakik atau sok sombong. Tapi emang dengan kualitas beginilah harusnya cowok bertindak dan memperlakukan orang. Sayangnya, kualitas ini jarang ditunjukkan (mungkin masih malu-malu) oleh cowok Indonesia.
Kita mulai dari yang mudah dulu:
1. Jalan Bareng Ayah Pacarmu, Berdua Aja
Waktunya saling mengakrabkan diri dengan mengajak calon mertuamu jalan keluar, gak perlu bawa anaknya cuma kalian berdua aja. Ajak dia makan, menonton olahraga, menonton konser atau apapun yang bisa mengakrabkan kalian.
Berlaku juga jika kamu udah menikahi anaknya, ajak mertuamu keluar.
2. Ngomong Jujur Ke Sahabatmu Kalau Pacarnya Bukan Jodoh Yang Tepat
Kalian udah bertahun-tahun menjadi sahabat, dia pasti akan percaya padamu dan dia peduli dengan pendapatmu. Apalagi kalau kamu tahu ada sesuatu yang salah dengan pacarnya dan kamu mencium pertanda buruk kalau hubungan mereka gak akan bagus kalau diteruskan.
Kamu : “Udah, Bro jangan dilanjutin. Tuh cewek gak bakal jadi jodoh loe!”
Teman : “Tahu dari mana? Loe jadi ahli nujum sekarang?”
Kamu : “Masih ingat ‘kan waktu Cindy ninggalin gue demi seorang cewek lesbian?”
Teman : “Masih lah Bro, gak bakal lupa gue!”
Kamu : “Nah, sori-sori aja ya Bro. Cewek lesbian itu ya cewek loe sekarang ini…”
(Jantungan bareng)
3. Belajar Cara Meminta Dengan Baik
Beberapa cowok Indonesia gak tahu cara meminta dengan baik dan jelas. Mungkin karena terlalu malu. Ya, kita sopan, sangat sopan malah. Tapi kita gak bisa mengekspresikan apa yang benar-benar kita minta dari orang lain.
Misalnya, meminta tukang potong rambut memangkas sesuai keinginanmu, mana yang harus dicukur, berapa sentimeter yang disisakan atau gunting seperti apa yang semestinya mereka pakai.
Kamu : “Bang, potong yang rapi ya tapi jangan pendek banget entar uban saya kelihatan.”
Abang Barber : “Siap…”
Kamu : “Yang atas sisain 5-7 senti, belakang 3, samping sesenti aja bang. Sekali-kali klimis gak papa.”
Abang Barber : “Beres!”
Kamu : “Jangan pake gunting yang gerigi yak. Mesinnya pake nomor berapa? Siletnya udah diganti belum, bang? Sekalian cukuran deh, Bang.”
Abang Barber : “Mas, ini barber shop bukan radio. Request mulu!”
Dianggap ribet seperti contoh di atas lebih baik, dibanding ini yang terjadi:
Kamu: (datang dengan rambut sepanjang punggung, lagi gondrong ceritanya) “Bang, potong ya. Rapiin aja”
Abang Barber: “Siap… kayak gimana nih modelnya?”
Kamu: “Rapi aja, Bang” (Rapi: dipotong ujungnya saja)
(Kemudian Abang Barber bekerja) (3 menit kemudian….)
Kamu: (rambutmu udah sebahu) “Hah? Kok rambutnya jadi pendek banget Bang?”
Abang Barber: (muka tanpa dosa) “Kan tadi mintanya rapi, Mas…”
Nah, pilih yang mana?
4. Minta Izin Ayah Sang Pacar Untuk Melamar Anaknya
Mungkin bisa dilakukan saat kalian nongkrong bareng tadi. Lupakan dulu formalitas seperti membawa seserahan adat atau semacamnya. Utarakan maksudmu, katakan kalau kamu berharap dia menginzinkan/merestui niat kamu untuk melamar anaknya.
Baru setelah itu kamu boleh berlutut pada pacarmu ala film komedi romantis. Lalu dilanjutkan seserahan adat kalau memang dipandang perlu.
5. Sering-Sering Pakai Setelan
Kemeja dan dasi saja dulu sebagai permulaan. Mungkin kamu bakal dianggap lebay awalnya apalagi kalau dipakai di kuliah pagi. Tapi seiring waktu itu akan memperlihatkan kalau kamu udah siap bergaya dan bergaul dengan orang penting.
Lagipula fesyen itu bukan soal apa yang kamu pakai, tapi rasa confidence dengan apa yang kamu pakai.
6. Menjaga Rahasia
Saat kamu bilang itu rahasia jagalah hal itu agar tetap menjadi rahasia. Teman-temanmu pasti akan bertanya, berusaha mengorekmu dengan alasan “Teman baik, kok gitu”.
Tapi jika rahasianya telah terkunci rapat di otakmu, usahakan ia tetap di kepalamu.
Teman : “Apaan sih, sohib kok main rahasiaan. Cerita dong.”
Kamu : “Rahasia apa? Cerita apaan?”
Teman : “Cewek cakep tadi bilang apa? Cewek yang loe samperin barusan.”
Kamu : “Kapan? Cewek yang mana?”
Teman : “Halah, sama gue aja masih main rahasiaan.”
Kamu : “Nah, loe siapa?”
(Melongos pergi sambil menahan malu karena sebenarnya habis ditolak mentah-mentah sama cewek tadi)
7. Minta Kenaikan Gaji
Ketika menerima tawaran kerja, jangan langsung mengiyakan tawaran gaji pertama. Minta naikkan walaupun dikit. Mereka mungkin agak kaget tapi jika mereka yang datang menawarimu pekerjaan, itu resiko mereka.
Mereka datang karena mereka butuh tenagamu. Jika kamu emang jago, mereka pasti akan mempertimbangkan untuk memberimu gaji yang lebih besar.
8. Berkata Terus Terang Walau Menyakitkan
Beranilah untuk mengungkapkan perasaan paling jujur kamu terhadap orang lain. Walaupun terasa kejam, brutal dan menyakitkan bagi yang mendengar. Gak perlu marah-marah namun tetap berperasaan. Jika kamu merespek orang lain, kamu juga akan memperoleh respek.
Bos: “Kamu dipecat!”
Karyawan: “Lho? Kenapa, Pak?”
Bos: “Terus terang saya kecewa dengan kinerja kamu. Kamu gak pernah memenuhi standar untuk kantor ini. Tolong kosongkan mejamu sebelum jam 3 sore.”
Karyawan: “Terus terang saya gak pernah nyaman dipimpin orang semacam Bapak. Terima kasih.”
(Lalu berjabat tangan)
Pada contoh di atas kedua belah pihak sama-sama jujur namun tetap saling memberi respek satu sama lain.
9. Berhenti Berteman Dengan Mantan
Bukan berarti kalian bermusuhan namun lupain aja, dia gak akan kembali padamu. Hapus foto-fotonya di ponsel, hapus nomornya, unfollow dan unfriend.
10. Jangan Selingkuh
Salah satu alasan mengapa kamu gak perlu lagi berteman dengan mantan. Jangan panasin makanan yang udah basi.
11. Jadi Mentor
Pencak silat, matematika, fotografi atau apapun keahlian kamu, ajarkan kepada seorang anak didik. Mentor tidak menggurui. Mentor mengajarkan dengan memberi contoh dan sambil bekerja. Jadi seharusnya ini gak akan jadi beban.
12. Masak di Acara Syukuran
Adakan acara makan-makan bareng teman atau kamu bisa menawarkan diri jadi juru masak di acara keluarga. Masak buat diri sendiri itu udah biasa, mungkin itu memang bakat alamimu. Masak buat pasangan adalah skill yang oke. Tapi, masak buat orang banyak dan enak adalah skill yang pasti diingat oleh semua orang.
13. Diputusin Dengan Hormat
Walau kamu yang diputusin pacar, bukan alasan buat menye-menye dengerin lagu cengeng. Bukan alasan juga buat curhat apalagi berkata buruk mengenai mantan pacarmu di media sosial. Be a man! Jadilah lelaki yang tangguh, hadapi perpisahan dengan suka cita.
14. Pukul Orang Yang Bully Kamu
Jika kamu ditindas, digencet dan diperlakukan semena-mena oleh seorang cowok (you don’t wanna hit a girl) beri dia pukulan di wajah. Di hidung lebih tepatnya.
Biarpun besar peluang kamu bakal babak belur olehnya, tapi kamu tetap akan puas karna telah memberi dia pelajaran: “Jangan sembarangan hina orang!”
15. Menyampaikan Eulogi
eulogi /eu·lo·gi/ /éulogi/ n 1 ucapan atau tulisan yg memuji atau menghormati seseorang, terutama yg sudah meninggal dunia; 2 penghargaan atau pujian yg tinggi (KBBI Daring)
Bisa berupa tulisan maupun pidato singkat. Beri penghormatan terakhir pada orang yang kamu anggap berjasa dalam hidupmu.
16. Menghadap Dosen Pembimbing Skripsi Dengan Jantan
Mungkin dia galak dan suka mencorat-coret tulisanmu, mungkin dia juga sering bikin kesal dengan membatalkan janji mendadak. Tapi itu gak akan menghentikanmu untuk menyelesaikan skripsi, bukan?
Hadapi dia dengan dignity, penuh rasa hormat tanpa perlu ketakutan dan malu-malu. Hubungan yang akrab bisa berpengaruh besar dengan kemajuan karir kamu di masa depan.
17. Gak Ngaret
Datang tepat waktu dan menepati janji adalah dua kualitas yang susah didapatkan dari seorang cowok. Padalah kalau kamu jadi cowok yang sejalan dengan omongannya, peluang kamu menarik perhatian pasangan jadi lebih besar.
18. Mundur Teratur
Tahu pasti kapan kamu harus angkat tangan dan mundur dari usaha ngejar-ngejar cewek. Terima saja, dia gak demen amat sama kamu dan kamu juga gak pernah mendapat respon yang positif. Kamu WAJIB mundur jika dia udah menunjukkan tanda-tanda seperti ini.
19. Jadi Relawan
Bermacam oraganisasi di Indonesia membutuhkan tenaga tanpa pamrih dari kamu. Usahakan sesuai dengan ilmu yang kamu paham atau hobi. Jikat gak ada yang sesuai tetap daftar aja jadi relewan. Membantu kan gak pandang bulu.
20. Mutusin Pacar Like a Man
Buang jauh-jauh pikiran, “Kalau aku putusin, nanti dia sakit hati” sehingga kamu membiarkan hubungan tetap berlanjut dengan perasaan menderita. Namun kamu selalu berusaha memancing pertengkaran, bikin dia kesal dan akhirnya dia yang mutusin kamu.
Sok-sok jadi korban itu gak jantan, bro! Katakan dengan jujur jika kamu merasa hubungan kalian gak bisa diteruskan. Beri dia alasan, jangan biarkan gadis itu penasaran.
21. Stop PHP-in Cewek
Mentang-mentang lagi laris semua cewek digebet. Terus di-PHP-in, akhirnya masuk ke daftar friendzone. Punya pendirian dikit kenapa sih? Mau pacaran atau nggak? Kalau iya, tentuin satu cewek. Seriusin. Jangan ngelaba sana-sini.
22. Cium Bapak-Ibu di Depan Teman-Teman
Kalau mau pamer kemesraan jangan sama pacar/istri doang. Lihatin kalau kamu sayang sama orang tua, bersyukur bahwa mereka telah membawamu ke dunia ini.
23. Gak Mikirin Seks, Sehariiiiiiii Aja
I know it’s hard, real hard. Karena emang udah kodrat otak cowok mikirin seks. Tapi dengan mengontrol level hormon, kamu mungkin bisa berhasil. Baca artikel ini buat membantu kamu.
24. Mengakui Kegantengan Cowok Lain
Huft, ini jauh lebih berat daripada gak mikirin seks. Namun, kadang-kadang cowok yang dibilang “ganteng banget” oleh cewek-cewek emang gak ganteng-ganteng amat. (Aduh, menyangkal lagi)
Pada akhirnya, tahu apa sih kita soal ganteng? Mungkin cewek beneran lebih ahli dalam mendefinisikan ganteng. Seperti cowok mendefinisikan cantik.
25. Berangkatin Ortu Ke Tanah Suci
Tiap agama punya tanah suci-nya masing-masing, jadi ini merupakan tantangan besar bagi seluruh cowok di Indonesia. Berat di ongkos? Pasti! Impossible? ENGGAK!
Udah, 25 tantangan aja dulu. Nantikan tantangan dari Hipwee selanjutnya.