SMA cowok semua? Terdengar monoton dan enggak asik. Jelas kamu enggak bisa pacaran di sela-sela pelajaran. Walaupun sebenarnya hal-hal macam itu termasuk dalam keputusan personal, yang mana, kami tak memiliki kuasa untuk menyinggungnya. Tapi yang jelas, setengah harimu akan habis bersama ratusan cowok-cowok. Pagimu yang sejuk akan riuh oleh suara-suara tak sopan yang menyapamu dengan umpatan. Begitu juga siangmu yang lelah, makin panas oleh keringat-keringat kecut yang sembarangan lewat di hidungmu.
Tapi, menjalani kehidupan SMA tidak sekadar soal menikmati pagi yang sejuk dan siang yang damai. Apalagi, hanya soal berburu pacar. Ya itu penting. Namun, ada beberapa pengalaman yang lebih spesial untuk dilalui. Sekolah cowok memberi momentum itu : masa muda yang penuh tantangan…
ADVERTISEMENTS
1. Awalnya jelas ketakutan setengah mati ketika menyadari bahwa kakak kelasmu cowok semua. Pikiranmu selalu berkata: Habis sudah…
Lulus SMP, kamu malah masuk ke mulut harimau yang baru. Pastilah, hatimu langsung ciut memandang kakak kelas yang mulutnya ke mana-mana dan bercandanya yang mengerikan. Untuk menyapanya saja butuh niatan semenjak sebelum tidur. Padahal mereka sebenarnya biasa aja. Kamunya aja yang berlebihan. Tapi ya mau gimana lagi, mengetahui kakak kelasmu cowok semua pastinya bikin dengkul gemetar. Apalagi kalau sudah dengar mitos-mitos tentang segala kebringasan sekolah cowok.
ADVERTISEMENTS
2. Bayanganmu satu kelas dengan cewek-cewek putih abu-abu runtuh berkeping-keping. Kondisi begini hanya lamunan semata
Hari-hari awalmu makin penuh tekanan ketika sadar-penuh bahwa cewek putih abu-abu hanya dongeng semata. Kamu sama sekali enggak bisa mengalami apa yang ada di FTV. Makanya kalau di kelas suka ngelamun sendiri. Pikirmu,
Ini sekolah apa air putih sih? Tawar banget.
ADVERTISEMENTS
3. Karena cowok semua, mandi itu bukan kewajiban. Berangkat sekolah cuma cuci muka dan sikat gigi sah saja dilakukan
Tapi kondisi itu bisa kamu balik jadi keuntungan. Mandi bukanlah sebuah ritual wajib sebelum berangkat sekolah. Datang dengan rambut berantakan dan muka lusuh tak jadi masalah. Mau wangi di depan siapa sih? Sayang juga kan parfumnya, mending buat main ke sekolah sebelah. Selain ngirit pewangi, kamu juga menghemat air demi kebaikan bumi. Keuntungan yang lain adalah kamu tidak perlu bangun terlalu pagi untuk mengantre kamar mandi. Cukuplah bangun setengah jam sebelum berangkat. Lalu cussss…ke sekolah.
ADVERTISEMENTS
4. Konon sekolah cowok itu bebas. Beberapa malah membebaskan siswanya untuk berambut gondrong dan berangkat ke sekolah tanpa seragam
Apalagi buat kalian yang sekolahnya enggak melarang siswanya berambut gondrong. Mencuci rambut di pagi hari dapat menyebabkan datang terlambat yang hukumannya cukup merepotkan. Tapi ya gitu, namanya juga cowok, tetap aja banyak yang datang terlambat, meskipun rambut sudah diikat seadanya dan kemeja yang dipakai adalah kemeja yang digantung berbulan-bulan tanpa dicuci (Maaf… kami tak mengenal kata seragam setiap hari..).
ADVERTISEMENTS
5. Sekalinya terlambat, hukuman dari guru bisa bikin lelah seharian. Sebagai cowok, kamu harus siap dengan segala kemungkinan
Katanya sih…cowok itu punya kekuatan fisik yang lebih. Termasuk dalam menghadapi hukuman terlambat masuk sekolah. Beberapa sekolah cowok menerapkan hukuman yang cukup merepotkan, antara lain : membasuh daun dengan lap basah, mengumpulkan lumut satu sekolahan, membasuh pot di kala hujan, dan menyikat toilet seharian (yang terakhir adalah hukuman pamungkas kalau tingkat terlambatnya sudah keterlaluan)
ADVERTISEMENTS
6. Meski begitu, sehabis berkeringat kamu nggak perlu-perlu banget ganti baju di kamar mandi. Kelas sudah cukup pantas. Atau di luar pagar, kalau tingkat PD mu memang tiada batas
Nah, tapi anak-anak di sekolah cowok tak perlu repot-repot ke kamar mandi selepas olahraga. Cukuplah di dalam kelas. Lagian sesama cowok apa yang mau dilihat sih? Eh tapi ada yang menganggap itu menarik juga sih. Tapi kan, enggak banyak. Tapi enggak tahu juga deng.
Yang jelas, kondisi ini sangat menguntungkan untuk menghemat waktu dan membuat kerja guru menjadi efektif. Kamu pun bisa nylonong ke kantin sebelum pelajaran dimulai lagi.
7. Tapi yaaa…kelasmu jadi harum-harum gimana gitu. Parfum gratisan dari kamu dan teman-temanmu
Ya walaupun ganti baju dalam kelas itu efektif, tapi bau aroma perjaka-perjaka tanggung ini begitu eksentrik di hidung. Apalagi paginya enggak mandi, ditambah rambut yang entah sejak kapan belum keramas, apalagi kemeja yag dipakai sudah berbulan-bulan tak dicuci. Tapi sungguh, bau ini sangat memorable untuk dikenang.
8. Sampai di tahap ini kamu tidak lagi merasakan ketakutan pada kakak kelasmu karena keseruan mulai tercipta bersama teman satu angkatan. Bahkan kamu mulai mengenal kebiasaan dalam sekolah
Nah kalau udah sampai buka-bukaan dalam kelas, dirimu akan lebih rileks kalau lihat kakak kelas. Selain itu, kamu udah mulai asik sama teman kelas dan angkatan, jadi ya enggak terlalu fokus memupuk rasa takut terhadap kakak kelas. Kamu pun mulai paham beberapa kebiasaan dalam sekolah. Salah satunya adalah……
9. Bersama ratusan teman-teman cowok, menghina dan mengumpat adalah aktivitas pokok. Niscaya, kemampuanmu di bidang yang satu ini akan meningkat tajam
Percayalah, kemampuanmu mengumpat meningkat drastis.
- Kosa kata barumu akan sangat banyak. Jenis umpatanmu akan beragam.
- Ekspresimu menjadi sangat natural.
- Kamu akan terbiasa ditegur oleh orang lain karena mulutmu ke mana mana.
10. Di sekolah cowok gak ada yang namanya jaim Kamu bebas menjadi diri sendiri, tanpa keraguan cewek gebetan yang satu sekolahan bakal illfeel sama tingkahmu
Tapi ada baiknya juga lho belajar jujur lewat umpatan dan segala tindakan berantakan. Kamu perlahan-lahan akan menjadi dirimu yang paling sejati. Mengapa? Lho lha iya. Sebabnya tidaklah ada cewek-cewek yang sedang beredar di dalam target incaranmu di lingkungan sekolah, kecuali kamu mengincar yang lain. Kamu bebas bertindak apapun (di dalam sekolah lho ya), tanpa takut si Cynthia ilfeel sama polahmu yang berangasan enggak karuan.
11. Soal cinta pilihanmu emang cuma 2: gerilya ke sekolah sebelah, atau jadi jomblo semasa SMA
Tapi ya gitu, kalau kamu enggak punya inisiatif untuk pergi ke sekolah sebelah, janganlah marah-marah kalau kamu jadi jomblo semasa SMA. Biasanya sih di awal-awal tahun ajaran, kamu bakal berbondong-bondong satu angkatan menuju ke sekolah lain. Syukurlah kalau di belahan lain, ada sekolah yang isinya cewek semua. Dulu sih gitu. Sepulang sekolah, kami konvoi bersama menuju ke sekolah lawan jenis, demi menemukan ibu bagi anak-anak di masa depan.
12. Oleh karena itu gak ada kisah kasih di sekolah kecuali kamu berjiwa besar dan bersikap terbuka
Makanya, kisah-kasih di sekolah jarang terjadi di kantin, atau di bawah rindangnya pohon beringin. Waktu istirahat hanyalah diisi dengan bercanda saru. Atau kalau uang saku agak lebih, ya bisalah ke kantin. Tapi yang pasti ke kantin juga enggak bisa gandengan sama pacarmu. Walaupun, hal itu masih bisa terjadi asalkan kamu punya pikiran terbuka dan percaya diri yang tinggi.
13. Makanya, orang lain kerap memberi cap gay ke anak-anak SMA homogen
Prasangka Gay adalah hal yang super biasa. Kami paham, kalau yang di luaran sana juga tidak paham apa yang kami lakukan. Dunia kami adalah dunia tanpa sekat (without the box). Jadi ya gitu..
14. Ada prasangka lain yang datang ke kamu yang mengeyam pendidikan SMA di sekolah katolik. Konon katanya semua cowok di sana akan berniat menjadi Romo di kemudian hari
Kalau enggak gay, ya dituduh memiliki masa depan yang super religius. Romo adalah salah satu profesi yang paling populer menjadi hinaan di sekolah katholik yang isinya cowok semua. Perlu diketahui, jadi romo itu berat (walau saya juga belum pernah mencoba). Dan anak muda enggak suka yang berat-berat. Jadi peluang menjadi romo sangatlah kecil.
15. Tapi enggak cuma jadi yang religius saja. Sekolah cowok kerap dicap sebagai tempatnya anak-anak nakal yang hobi konvoi dan tawuran. Padahal kan, anak SD juga konvoi…
Tuh anak SD aja konvoi seusai kelulusan, masak cuma sekolah cowok aja yang dianggap suka konvoi? Kami kan cowok baik-baik yang memang sih, kadang suka berkendara rame-rame di jalanan. Tapi, itu kan enggak sering-sering banget. Paling dua kali sehari. Itupun kalau ada bensin.
16. Tapi sebetulnya, sekolah yang isinya cowok semua adalah tempat belajar tanpa batas. Sebab kamu menjadi apa yang kamu ingini tanpa takut ditolak cinta
Stigma konvoi itu enggak sepenuhnya benar. Siswa sekolah cowok justu berani meluapkan ekspresi sesuai dengan kata hati tanpa takut dikhianati cinta. Ketiadaan sosok hawa di sekolahan sangat berarti bagi pembentukan kepribadian. Kami fokus pada apa yang perlu dikembangkan dalam diri.
17. Selamat bagi kalian yang lulus dari sekolah cowok. Kejantanan kalian sudah teruji sejak dini!
Oleh karena itu, kejantanan anak-anak yang sekolah di sekolah cowok sudah teruji saat dewasa nanti. Pertama, handal mengelola hasrat cinta remaja yang membuncah. Kedua, menjadi diri sendiri. Ketiga, perjuangan dalam meraih pasangan dilakukan setengah mati karena kesadaran penuh akan minimnya sumber daya di dalam pagar (Minim lho ya, bukan enggak ada). Keempat, pokoknya mantaps!
Nah sekolah cowok sama sekali tak membosankan, bukan? Banyak cinta dan derita di dalamnya. Memang, dari luar terlihat sangat homogen, monoton, seragam (meski ada juga yang tgak berseragam). Tapi, di balik stigma-stigma itu semua, sesungguhnya ada dunia yang penuh warna di dalam sana. Â Bagi kalian yang sudah lulus, marilah mengenang dan bernostalgia sama-sama. Jika masih sekolah, ingatlah cuci kemejamu demi masa depan yang lebih sehat. Tos!