Kamu ngerasa tetek bengek upacara pernikahan yang kamu atau anggota keluargamu jalani udah maha ribet? Harus cuci kaki calon suami (ide: lain kali coba suruh calon suamimu cuci kaki kamu di depan umum), digendong orang tua sambil pegang tujuh lilin , menghabiskan dua hari penuh untuk foto pre-wedding, belum lagi pesan gedung/katering/kue tar/undangan/mobil sewaan/setelan jas dan kebaya…apa lagi yang lebih parah dari ini?!
Oh, masih banyak. Tunggu sampai kamu selesai membaca poin-poin di bawah ini:
ADVERTISEMENTS
1. Nggak boleh buang air tiga hari berturut-turut
Adat Suku Tidung di Kalimantan Utara ini mengharuskan mempelai laki-laki serta wanitanya menahan hajat ke kamar mandi selama tiga hari tiga malam, terhitung dari malam setelah upacara. Menurut mereka, pasangan yang bisa bertahan akan langgeng, mesra, dan punya anak banyak. Mungkin logikanya adalah kalau kamu bisa melalui penderitaan macam gini bareng-bareng, kamu bakal bisa melalui apa aja bareng-bareng.
ADVERTISEMENTS
2. Membakar boneka santetmu dan pasanganmu
Tradisi kuno di Ukraina akan mengharuskanmu membuat semacam boneka santet yang mewakili kamu dan boneka santet yang lain yang mewakili pasanganmu. Terus boneka itu dibakar sampai gosong.
ADVERTISEMENTS
3. Meng-ospek sang mempelai wanita
Di Skotlandia, cewek-cewek yang sebentar lagi menikah akan digiring keliling kota, dipakaikan baju mirip baju lab warna putih, dan dilempari telur, merica, susu basi, tulang ikan, dan apapun yang akan membuat mereka bau — sebelum diikat di pohon dan disiram dengan minyak solar. Katanya, “ospek” ini adalah untuk mempersiapkan sang mempelai wanita dalam segala hal memalukan yang akan dijumpainya dalam kehidupan pernikahan. Emang suami itu kadang malu-maluin.
ADVERTISEMENTS
4. Menginjak-injak seluruh anggota keluargamu dan keluarga pasanganmu
Kalau kamu penduduk Marquesas Islands di Tahiti, sebelum menikah kamu harus menginjak-injak punggung seluruh anggota keluargamu yang tengkurap membentuk karpet manusia di lantai. Ini cocok buat kamu yang nggak suka sama calon mertua kamu.
ADVERTISEMENTS
5. Menikahkan balita pembawa sial dengan anjing
Di beberapa propinsi di India Timur — seperti Orissa, Chhattisgarh, dan Jharkand — bayi-bayi yang lahir dengan gigi gingsul konon mendapat kutukan, yang hanya akan bisa ditanggulangi dengan menikahkan mereka dengan binatang. Konon, pernikahan ini akan menjauhkan mereka dari godaan setan.
Untungnya, upacara ini nggak benar-benar akan membuat status para bayi tersebut berubah dari ‘lajang’ ke ‘menikah’. Mereka masih dianggap ‘single’, cuma sekarang mereka lebih bersenjata melawan kutukan.
ADVERTISEMENTS
6. Menggemukkan paksa para calon pengantin
Di Mauritania, gadis yang bisa disebut cantik adalah gadis yang bertubuh besar. Karena itu, memberi makan paksa pada anak sejak umur mereka 12 atau 13 tahun sudah menjadi kebiasaan umum di Mauritania. Jangan bayangkan mereka diberi cokelat atau es krim. Kadang, gadis-gadis itu akan diberi kuskus yang sudah dilumuri lemak kambing sampai suplemen penggemuk untuk binatang. Yang lebih parah lagi, banyak gadis yang menolak untuk makan akan dipukul atau disakiti secara fisik agar mau membuka mulut.
7. Menghina Keluarga Satu Sama Lain
Kalau di Indonesia, pernikahan adalah simbol dari persatuan dua keluarga, dan kedua keluarga ini akan berusaha untuk menjaga baik-baik perasaan satu sama lain. Di Afrika Selatan, cara agar kedua keluarga ini dekat adalah dengan menghina dan mengejek satu sama lain. Keluarga pengantin pria dan pengantin wanita akan berhadap-hadapan dalam barisan, lalu mulai saling “membuka hati dan perasaan”. Semakin kejam hinaannya, semakin bagus.
8. Obat Kuat? Pukul Aja Telapak Kakimu Dengan Tongkat Kayu!
Di Korea, para pengantin pria akan diikat kakinya dan dipukul telapaknya dengan tongkat dari kayu. Tujuannya? Supaya mereka nggak mengecewakan di malam pertama!
9. Menculik Mempelai Cewek? Nggak Cuma Di Indonesia Aja Ternyata.
Di Jerman, salah satu tradisi “lucu-lucuan”nya adalah menculik mempelai cewek, dan pasangannya harus mencari si korban penculikan di seluruh penjuru kota. Biasanya sih si cewek disembunyikan di salah satu bar di pusat kota. Mungkin tantangan sebenarnya adalah menemukan si cewek sebelum cowoknya muntah dan pingsan karena mabuk…
10. Tangisilah pernikahanmu…
Paling tidak, itulah menurut tradisi suku Tujia, sebuah suku minoritas di China. Tradisi ini juga banyak terdapat di Sichuan, sebuah daerah di China Selatan. Oh iya, tradisi menangis ini nggak cuma harus dijalankan waktu hari pernikahannya aja lho. Kadang sang pengantin wanita sudah mulai menangis satu bulan sebelum dia menikah, disusul ibunya sepuluh hari kemudian, dan disusul neneknya dua puluh hari kemudian.
11. Mengajak orang sekampung ngerjain pasangan pengantin baru
Di Prancis zaman dulu, ada tradisi yang namanya Charivari, dimana kamu, keluargamu, dan orang-orang sekampungmu bakal mendatangi rumah pasangan pengantin baru dan bikin keributan sepanjang malam biar mereka nggak bisa tidur dan nggak bisa mesra-mesraan. Patut dicoba buat anak-anak SMA yang suka pacaran berjam-jam di taman.
12. Tanduk Penanda Rasa Cemburu
Kamu pernah bertanya-tanya nggak sih apa yang ada di dalam kerudung putih para pengantin Jepang? Jawabannya, horn of jealousy alias tanduk penanda rasa cemburu. Para pengantin Jepang dituntut untuk memiliki rasa cemburu ke ibunda suaminya, saking cintanya ia pada sang suami.
13. Menikahkan pembawa sial dengan pohon
Jumpa lagi dengan India. Seseorang yang lahir pada saat planet Mars sedang berada di posisinya yang pertama, kedua, keempat, ketujuh, kedelapan, dan kedua belas menurut tabel astrologi India disebut dengan ‘Manglik’. Konon, akibat pengaruh planet Mars ini, para Manglik akan sial dalam pernikahan. Cara menangkal efek sial tersebut, konon, adalah dengan “menikahi” pohon pisang atau patung emas/perak Dewa Wishnu sebelum menikahi pasangan kamu yang asli.
14. Menikahkan mempelai pria dengan banci
Kalau kamu berniat menikah dengan perempuan Rusia, kamu harus datang ke keluarganya dan menyerahkan mahar. Kalau jumlah maharnya sesuai dengan kemauan mereka, maka kamu akan melihat pacarmu keluar dari balik bilik. Sebaliknya, kalau maharnya kurang sesuai, yang keluar adalah teman laki-lakimu yang di-makeup dan memakai baju perempuan.
15. Membunuh anak ayam untuk menentukan tanggal baik
Di Mongolia, kamu dan pasanganmu konon bisa menentukan tanggal baik untuk pernikahan kalian dengan cara membelah perut anak ayam dan melihat hatinya. Hitung 1-2-3 sambil membelah satu perut anak itik untuk setiap angkanya. Kalau hati anak ayam yang dibelah untuk angka itu baik dan sehat, maka angka itu adalah tanggal baik pernikahan kalian. Kalau hatinya jelek, maka kamu harus membelah perut anak ayam yang lain sampai menemukan hati yang baik.
16. Meludahi kepala dan dada anak untuk merestui pernikahannya
Sebenarnya sih meludah adalah kebiasaan yang umum bagi masyarakat Suku Masai di Kenya, dan nggak hanya ditujukan untuk memberi restu pernikahan. Mereka juga akan meludah untuk memberi selamat atas kelahiran seorang bayi, atau sekedar memberi hormat pada orang yang diludahi.
Setelah selesai membaca, paling nggak kamu bersyukur kamu nggak harus membelah perut anak ayam atau menahan hajat ke toilet sampai tiga hari, ‘kan?