Hidup itu rangkaian pertanyaan. Level kehidupan kita bisa ditebak dari pertanyaan macam apa yang sering nyasar ke telinga.
“Kapan nih kamu punya pacar?” –> waktu masih jadi jomblo
“Kapan mau jadian? Digantungin lo ye?” –> waktu lagi PDKT
“Pacaran terus sih, kapan nikah?” –> waktu akhirnya punya pacar
Ketika akhirnya menikah, mungkin kamu sempat mengira akan bebas dari pertanyaan-pertanyaan dan komentar orang. Tapi wah, ternyata kamu S-A-L-A-H! (HAHAHAHAHAHA!)
Justru di saat sudah berumah tangga inilah rasa penasaran teman dan keluargamu makin menjadi-jadi. Apalagi waktu pernikahanmu masih benar-benar baru — siap-siap saja meladeni komentar nakal hingga pertanyaan yang sifatnya pribadi!
Memangnya pertanyaan-pertanyaan macam apa sih yang akan sering kamu temui begitu akhirnya resmi jadi suami/istri? Buat kamu para pengantin baru, semoga artikel di bawah ini menghiburmu!
ADVERTISEMENTS
1. Komentar-komentar itu mulai muncul di hari pertama setelah pernikahan. “Ciyeeeeee pengantin baru… Wajahnya jadi cerah ya sekarang!”
“Ih kamu, senyum-senyum terus. Mentang-mentang pengantin baru!”
“Lah? Terus harus gimana dong? Kalo aku cemberut ‘kan aneh!”
Sebenarnya ada dua alasan kenapa teman dan keluargamu melontarkan komentar aneh ini. Pertama, wajahmu memang jadi lebih cerah karena pancaran rasa bahagia (ceile). Kedua, mereka mau menggoda aja, supaya kamu dan pasanganmu salah tingkah. HAHAHA.
“Cerah banget sih muka lo? Lagi seneng nih ye…”
Ada juga yang bilang:
“Widiih… gendutan lo… Enak nih, sekarang ada istri yang ngurusin?”
“Elaah… Baru aja tiga hari yang lalu gue nikah, udah dibilang gendutan!”
ADVERTISEMENTS
2. Menikah itu identik dengan bulan madu. Jadi sebagai pengantin baru, salah satu pertanyaan yang sering diajukan orang padamu adalah… “Honeymoon kemana?”
Kehidupan pengantin baru memang seru buat dikorek-korek, baik oleh keluarga maupun teman lajang mereka. Salah satu hal yang perlu diketahui tentang pengantin baru adalah bulan madu. Tempat mereka menghabiskan malam pertama bersama sebagai pasangan yang sudah sah memang selalu menarik perhatian. Memang absurd, tapi pertanyaan ini tidak akan bisa kamu hindari.
Bulan madu itu identik dengan liburan ke luar kota atau pulau. Karena itu, kalau kamu jawab “di rumah aja!”, siap-siap lawan bicaramu heran!
A : “Pengantin baru bulan madu kemana nih?”
B : “Di rumah aja, gak kemana-mana. Nunggu tahun depan. Hehee…”
A : “Wah, betah amat?”
B : (Yaelah bro, pengen tahu banget urusan beginian)
Tapi kalau kamu dan suami/istri benar-benar pergi liburan, siap-siap aja sama follow-up question yang menyebalkan:
A : “Pengantin baru bulan madu kemana nih?”
B : “Ke Sumbawa.”
A : “Wah, asyik dong. Ngapain aja?” (?????? Mungkin dia lelah!)
B : “… …. … Ya jalan-jalan doang ke pantai.”
ADVERTISEMENTS
3. Karena penasaran sama karakter suami/istrimu, ada juga yang bakal tanya… “Apa sih sifat dia yang bikin kamu jatuh cinta?” “Dapet orang mana?”
Latar belakang budaya sering jadi patokan untuk menilai sifat seseorang:
Orang Sunda itu lembut
Orang Batak itu galak
Orang Jawa Timur itu keras
Padahal ya stereotip ini gak selalu benar. Sifat seseorang tergantung dari kepribadian masing-masing. Nyatanya nggak sedikit tuh orang Jawa Timur yang lembut. Sebagian besar (kalau bukan semua) orang Batak yang kamu kenal juga ramah. Jadi kenapa ya orang masih sering menilai orang lain dari darah dan sukunya? Basi kalee….
ADVERTISEMENTS
4. Orang pun penasaran sama masa depan kalian. “Suami kerjanya di mana?” adalah pertanyaan yang selalu kamu dengar sampai bosan!
Ketika ketemu dengan teman-teman lama lagi setelah punya suami, mereka otomatis akan bertanya soal pekerjaan suamimu. Kenapa? Karena mereka ingin mengisi percakapan dengan topik yang seru tapi sopan kepo sama masa depan rumah tanggamu.
Pelaut? Sering ditinggal pergi dong?
Kerja di Qatar? Jadi tahun depan kamu bakal ikut suami ke Qatar? Yaahhh… Ninggalin keluarga dong?
Nggak sedikit juga orang yang akan menilai pasanganmu dari apa pekerjaannya. Siap-siap terima pujian kalau pekerjaan suamimu itu dianggap “wow”, seperti dokter atau insinyur di perusahaan multinasional. Tapi, siap-siap bersabar aja kalau pekerjaan suamimu itu termasuk obskur atau belum banyak diketahui masyarakat.
“ATC tuh apaan sih?”
“Ooh… penulis di website ya… Itu teh website apa? Bisa online shopping nggak?”
Jadi jangan ambil pusing apa tanggapan orang soal pekerjaan suamimu. Camkan di pikiranmu bahwa semua pekerjaan sama nilainya, asal halal, bermanfaat, dan ada hasilnya. DEMI KEUTUHAN RUMAH TANGGA!
ADVERTISEMENTS
5. Banyak juga yang langsung tanya: “Gaji suami berapa?” Padahal namanya pasangan muda, gaji ya masih mengais-ngais… ;(
Gak sedikit orang yang ingin tahu kehidupanmu dengan menanyakan perihal keuangan. Misalnya saja tantemu sendiri, atau anggota keluarga besarmu yang lain. Jika gaji suamimu dianggap mereka sudah “pantas”, mereka akan bangga dan bilang kamu pandai cari suami. Tapi jika gaji suamimu masih sedikit, kamu wajib tabah dengan pertanyaan semacam ini.
Tante : “Re, Doni itu gajinya berapa?”
Rere : “Ada deh, Tante.”
Tante : “Ya berapa? ‘Kan ada angkanya.”
Rere : (sambil agak ragu) “Engggg… Dua juta per bulan, Tante.”
Tante : *langsung pasang muka panik* (mungkin khawatir ponakannya bakal hidup susah)
Pertanyaan semacam ini juga dilontarkan karena dua alasan. Pertama, keluargamu memang perhatian dan mengkhawatirkan kehidupanmu di masa depan. Atau kedua, mereka kurang kerjaan.
Yang tabah ya, jangan sampai goyah. Rejeki orang gak ada yang tahu, iya ‘kan?
ADVERTISEMENTS
6. Gak beda dari wanita, para pria juga bisa hobi ngerumpi lho. Pertanyaan yang sering kamu dapat saat kumpulan dengan teman-temanmu adalah “Istri bisa masak?”
Meskipun bukan keharusan, skill memasak para istri seringkali menjadi sebuah kebanggaan tersendiri di kalangan para lelaki. Maka percakapan yang sering terjadi di kalangan para lelaki :
Dion : “Aseek… Pengantin baru pasti ada yang urus makan nih, istrimu bisa masak gak?”
Kamu : *senyum*
Dion : “Kemaren abis masak apa?”
Kamu : *senyum*
Dion : “Ditanyain malah senyam-senyum doang”
Kamu : “Ya pokoknya bisa masak kok.” (padahal si istri hanya bisa masak air dan mie instan)
Sebenarnya kamu tidak perlu khawatir tentang hal ini, bilang saja dengan mantap “Bisa”. Mau dia bisa masak atau nggak, kamu harus tetap bangga dengan istrimu. Kalau nggak, nanti dia ngambek kayak gini lho…
7. Ada lagi teman yang udah berasa asisten pribadi. Makanya dia juga bakal tanya, “Tadi pagi kalian sarapan apa?”
Ekspektasi orang pasti para pengantin baru akan bangun bareng untuk masak enak dan makan bersama. Nggak cuma tanya istri bisa masak apa gak, tanya sarapan apa saat berdua juga adalah hal yang lumrah.
Namun, seringkali hidup tidak seperti ekspektasi. Mungkin saja kamu atau istri/suamimu sama-sama sibuk. Jadi ketika mendapatkan pertanyaan semacam ini, kamu bisa jawab hanya dengan senyuman manis.
Roy : “Pengantin baru, tadi pagi sarapan apa nih?”
Kamu : “Biasa aja kok.” (sambil nyengir)
Roy : “Pasti makan enak, udah gak roti doang lagi dong. ‘Kan udah punya istri…”
Kamu (dalam hati): “Gue tadi cuma makan mie instan kali…”
8. Pertanyaan jitu lainnya: “Tinggal sendiri atau bareng mertua?” Kalau dijawab “Masih bareng mertua”, balasannya adalah… “KENAPA?”
Rasa ingin tahu orang tentang pengantin baru terkadang memang tidak bisa dikontrol. Gak lama setelah kembali dari cuti menikah, kamu akan disambut dengan pertanyaaan semacam ini :
Teman : “Tinggal berdua apa bareng sama mertua?”
Kamu : “Masih bareng sama mertua.”
Teman : “Hah, kenapa? Bukannya lebih enak tinggal sendiri?”
Hidup hanya berdua dan hidup bersama mertua itu memang berbeda. Gak sedikit orang yang menilai tinggal bersama mertua itu menakutkan, padahal hal ini gak sepenuhnya benar. Sepertinya ini efek kebanyakan nonton sinetron saja.
Buatmu, kalau mertua memang cuma tinggal berdua, kenapa kamu nggak menemani mereka saja?
9. Entah kenapa, semua orang berasumsi kamu dapat mertua yang galaaak.
Dari urusan pribadi sampai urusan orang lain pun tak luput dari keingintahuan orang-orang. Nah, jika pertanyaan menimpamu, pastikan kamu jawab…
Seminggu abis nikah, ketemu sama teman lama yang hobi nonton drama Korea
Teman : “Gimana ibu mertua?”
Kamu : “Mertua baik-baik aja kok.”
Teman : “Beneran? Gak dimarah-marahin?”
Kamu : “Gaklah.”
“Gaklah” harus jadi default pertanyaan kamu, andaipun pada kenyataannya mertuamu agak menyebalkan. Ya iyalah. Masa’ aib keluarga disebar sembarangan?
Jadi cukup jawab singkat aja. Kamu tidak perlu panjang lebar.
10. Awal menikah adalah masa saling menyesuaikan. Ini saja sudah cukup memusingkan, eeeh… Ada yang iseng nanya, “Kapan mau punya anak?”
Pernikahan dan anak adalah hal yang tidak terpisahkan. Jangan salah, kamu sudah bisa mendapatkan pertanyaan seperti ini SEMINGGU setelah menikah.
Adit : “Waaaah… ini nih, pengantin baru. Istri udah ada, punya anaknya kapan?”
Doni : “Lo orang ke-1876627666277 yang nanya gue itu.” *pasang muka datar* *lalu meluncur pergi*
Sebenarnya prioritas di awal pernikahan adalah saling menyesuaikan, bukan langsung memiliki anak. Karena itu, jika pertanyaan tentang anak ini muncul, nyengir kuda saja dan minta doa. Gitu aja, udah.
11. Iya, wajar bagi pasangan suami-istri untuk memikirkan keturunan. Tapi ya jangan ditanya “Rencana punya anak berapa?” waktu usia pernikahan mereka baru SEBULAN.
“Mau punya anak berapa?”
Aduuuuh…. Dikasih satu aja belum kok. Senyum pasrah aja deh!
12. Jika bertemu dengan teman-teman lama, kamu harus menyiapkan jawaban singkat-padat-jelas untuk pertanyaan “Kok bisa nikah? Kenal di mana?”
Saat para pengantin baru tampil di muka umum — reunian sekolah misalnya — pertanyaan yang akan sering kalian dengar adalah…
A : “Kalian kenalan dimana?”
B : “Teman masa kecil kok.”
A : “Terus kok bisa ketemu lagi?”
(Lalu kamu harus menjelaskan bagaimana kisah kalian sebelumnya)
Bukan cuma kehidupan kalian di masa depan aja yang ingin mereka tahu. Mereka juga pengen banget tahu kehidupan kalian di masa lalu. Tanpa perlu panjang lebar, pastikan kamu harus menyiapkan penjelasan yang paling singkat, padat dan jelas tentang bagaimana kisah cinta kalian. Walaupun kalian harus melewati masa putus nyambung 10 kali, gak perlu juga sih panjang lebar diceritain. Selain membuat lawan bicaramu bosan, kamu juga bakal berbusa-busa ceritainnya.
13. Bukan tak mungkin, orang juga akan tanya: “Gimana suami/istrimu di rumah?” untuk memastikan bahwa semua baik-baik saja.
Aduh, apapun yang terjadi, jaga aja deh rahasia rumah tangga agar kalian tetap bahagia. Jadi ketika kamu diberi pertanyaan semacam ini, tetap tenang dan bicara dengan kepala dingin dan lebih hati-hati. Jawab dengan mantap.
“Dia baik-baik kok, Ma/Pa.”
14. Sementara dari teman/adikmu yang masih jomblo dan ngebet nikah, pertanyaan yang terlontar adalah… “Gimana rasanya tinggal berdua?”
Pasti ada perbedaan saat hidup sendirian dan sudah menikah. Maka gak jarang kamu selalu dihantui pertanyaan tentang rasanya tinggal berdua. Duh, rasanya malu banget ditanyain beginian.
A : “Gimana sih rasanya tinggal berdua?”
B : “???? Ya gitu deh.”
A : “Gitu gimana maksudnya?” *yang jomblo pasti makin penasaran*
B : “YA GITU. NTAR LO JUGA TAHU.” *bingung plus kesel*
A : “Amiiin…. Doain gue cepet nyusul ya!” *senyum tiga jari*
B : “…”
15. Di sela-sela arisan keluarga besar, mungkin kamu bakal disuguhi pertanyaan “Kapan punya rumah baru?”
Urusan rumah juga seringkali membuatmu merasa khawatir. Misalnya saat kamu sedang ada arisan keluarga, tiba-tiba pamanmu menepuk pundakmu dari belakang:
Paman : “Wah, ini rupanya pengantin baru.”
Kamu : (nyengir)
Paman : “Kapan ini ceritanya mau punya rumah sendiri, heh?” (sambil muka polos tanpa rasa berdosa)
Kamu : (Mendadak ingat deposit tabungan yang baru beberapa juta)
Urusan rumah memang bagian tidak terpisahkan dari kehidupan pasca menikah. Maka rencana membeli rumah di masa depan sudah wajib kamu diskusikan jauh-jauh hari. Jadi istrimu bisa mengimbangi kegalauanmu dan kalian bisa berusaha bersama-sama tanpa harus ada yang merasa kecewa.
Tanggapan paling aman untuk menjawab pertanyaan ini adalah:
“Doakan deh Om, biar segera. Atau Om mau ngutangin? :D”
16. Tapi teteup, bukti kepo paling parah dari orang-orang adalah pertanyaan…
“GIMANA MALAM PERTAMANYA?”
Ah, kalau sudah begini, kamu hanya pasrah kepada Tuhan untuk mencari jawaban.
Rasa ingin tahu tentang urusan ranjang juga tidak bisa kamu hindari. Siapa aja bisa mengajukan pertanyaan ini, baik orang tuamu (iyuuuuuuhhhh!!!) dan teman-teman dekatmu. Kamu pun pasti akan merasa sungkan dan malu untuk menjelaskannya.
Kalau semua baik-baik saja, maka yang bisa kamu lakukan adalah senyum saja. Hal ini sudah menjawab semuanya.
Pokoknya apapun pertanyaannya, pengantin baru selalu menjawab dengan bahagia! 🙂
Hidup memang mengharuskan kamu berurusan dan bertemu banyak orang (entah ini kesialan atau keberuntungan). Maka, bisa menjawab dengan cara yang tepat adalah hal yang penting buatmu. Tanpa perlu mengumbar rahasia pribadi, kamu juga harus menjawab pertanyaan orang sebagai bentuk kesopanan. Nah… sekarang cukup ada gambaran ‘kan? Yang sebentar lagi menikah, sudah siap menjadi pengantin baru? Yang baru aja nikah, sudah merasa cukup terhibur?
Siapapun kamu dan apapun statusmu, semoga bahagia!