Gendut dikatain, kurus dinyinyirin, rajin dibilang cari muka, malas dibilang nggak punya daya. Ah, hidup di zaman sekarang terlalu berat bebannya. Apalagi kalau keseharian sering dibagikan ke media sosial. Sudah deh, mulai dari teman sampai seseorang yang nggak dikenal akan turut memberikan komentar. Apalagi kalau sudah menyangkut fisik seperti tinggi badan yang jauh di bawah orang-orang kebanyakan. Rasanya ada saja celahnya untuk dijelek-jelekkan.
Namun sebagai kaum yang sadar bahwa tinggi badannya di bawah rata-rata, kami nggak patah arang. Justru kami malah bangga dengan tinggi badan yang bisa dikatakan mini ini, sebab kami yang tingginya di bawah rata-rata itu istimewa. Kalian saja yang belum sepenuhnya membuka mata dan melihat betapa beruntungnya kami sebagai manusia. Seperti ilustrasi karya Three Under The Rain di bawah ini. Di dalamnya kamu akan menemukan hal-hal yang hanya bisa dirasakan orang-orang pendek nan mungil seperti kami. Coba dibaca sampai bawah, kalian pasti iri dengan hal-hal yang jarang atau nggak pernah kamu alami ini~
ADVERTISEMENTS
1. Nggak di sekolah, kampus, atau pas sudah kerja, kaki selalu nggak sampai lantai pas duduk di kursi. Sempat juga kepikiran kalau kursinya terlalu tinggi~
ADVERTISEMENTS
2. Bagi kami, teman baik itu banyak macamnya. Salah satu sahabat yang selalu setia di rumah adalah tangga kecil ini. Lumayanlah buat nambah tinggi saat mau ngambil barang di atas sana
ADVERTISEMENTS
3. Perihal beli celana selalu buat kami kepayahan. Beli ukuran dewasa selalu kepanjangan, tapi kalau beli ukuran anak-anak malu sama umur yang udah kepala dua
ADVERTISEMENTS
4. Jadi gini, tiap foto bersama kami selalu ditempatkan paling depan. Namun seringnya kamilah yang justru kelihatan mata ke atas doang
ADVERTISEMENTS
5. Baju-bajumu juga sering dikira bekas kakak atau bahkan orang tuamu. Apalagi tiap beli baju lengannya selalu kepanjangan dan kegedean gitu 🙁
ADVERTISEMENTS
6. Lebih miris pas kami beli gaun di online shop. Niatnya beli gaun mini yang kekinian, tapi begitu barang sampai dan kami pakai malah mirip mukena kegedean
7. Inilah mengapa kami benci mesin cuci, kardus, dan benda-benda tinggi lainnya. Soalnya pas mau ngambil sesuatu di dalamnya suka nyangkut karena tangan nggak sampai dasarnya
8. Agaknya kami harus ekstra teliti lagi pas mau belanja Niatnya beli sling bag biar hits kayak di Instagram, tapi malah berakhir kepanjangan kayak gini. Sedih kami tuh kalau mau panjat sosial hits aja susahnya setengah mati!
9. Nggak tahu harus sedih atau malah senang, soalnya tiap kali keluar rumah kami selalu dianggap masih kecil dan perlu bimbingan orang tua
10. Iya, iya, kami tahu kok kalau iseng itu menyenangkan. Namun kalau isengnya mengandalkan fisik gini, kan, nggak adil! Kursi mana kursi?!
11. Lagi-lagi kaki yang nggak sampai napak ke lantai. Kalau yang tadi kursi, sekarang sofa yang bahkan buatmu serasa selonjoran
12. Kadang kami juga dibuat resah saat mau berenang. Mau masuk kolam anak-anak, tapi muka udah punya mata panda. Mau ke kolan dewasa, tapi takut tenggelam~
13. Lain lagi kalau kami nonton pertunjukkan musik atau terjebak dalam keramaian. Udah nggak bisa gerak, kadang tinggi kami juga hanya sebatas ketiak orang. Hm, aromanya~
14. Eits, tapi jangan salah! Paling nggak, kami nggak punya sejarah kelam terantuk pintu karena ketinggian. Aman deh dahi!
15. Nggak ada juga cerita badan nggak muat saat mau berendam di bathtub. Malah masih banyak tuh ruang yang tersisa!
16. Tapi yang jelas, kami dengan tinggi nggak semampai ini selalu menjadi sosok paling nyaman untuk dipeluk pasangan. Mau kecup di kening atau di pipi, nggak membuat pacar kerepotan. Pas!
Gimana? Masih mau memandang kami yang kurang tinggi ini sebelah mata? Atau malah iri karena hal-hal ini hanya kami yang bisa merasakannya? Namun ada satu hal yang jauh lebih penting. Mau berpostur tinggi atau mini, harusnya kegiatan body shaming dalam bentuk apa pun sudah saatnya dikurangi. Iya nggak?