Malam minggu, katanya, adalah malam yang mengenaskan bagi para Jomblo. Sementara pasangan yang dimabuk asmara asyik menyusun rencana mau malam mingguan ke mana, kaum jomblo malah jadi bahan bully. Timeline Path akan dipenuhi cuitan-cuitan lucu tapi mak jleb untuk mengejek si jomblo.Dan jangan lupakan meme-meme menyebalkan yang muncul untuk semakin menyiksamu. Nasibmu mbloo…mblo…
Tapi apa iya sih kalau semua jomblo itu kekurangan kasih sayang dan kesepian? Benar nggak sih kalau jadi jomblo itu pedih sepedih siksa ibu tiri di sinetron Bidadari? Percuma kamu beralasan “Gue single, bukan jomblo” untuk menegaskan bahwa kamu sendiri bukan karena nggak laku tapi karena memang nggak ingin pacaran. Orang-orang cuma bakal mengataimu klise.
Tapi biarlah orang berkata apa. Hal-hal di bawah ini adalah tanda, ada atau enggaknya pacar, kamu tetap baik-baik aja!
1. Kamu punya teman-teman yang selalu meramaikan harimu, dengan kegilaan yang cuma kalian yang tahu
Kamu bisa berteman dengan banyak orang. Tapi hanya dengan mereka kamu bisa melakukan hal-hal gila. Kalau nongkrong bareng kalian bisa sampai lupa waktu. Topik obrolanpun bisa apa aja.
Meski nggak selamanya kalian sependapat, itu nggak membuat kalian lantas musuhan. Kalian tetap bisa kompak meskipun kadang berdebat. Kegilaan-kegilaan itu membuat hari-harimu semakin.
ADVERTISEMENTS
2. Meski jomblo, kamu nggak pernah merasa kesepian karena HP-mu selalu ramai dengan chat penting nggak penting mereka. Line, Whatsapp, BBM semua bunyi
Orang bilang jomblo pasti kesepian, padahal kamu nggak tuh. Sebagai jomblo kamu memang nggak punya seseorang yang selalu mengirimkan pesan selamat pagi siang sore, sudah makan apa belum, atau lagi ngapain. Meskipun nggak ada yang mengirimi kalimat ‘Love you’ atau ‘Kangen Kamu’, HP-mu selalu berisik oleh obrolan teman-temanmu di grup Line atau Whatsaap. Kalian bisa ngobrolin apa aja dari pagi sampai pagi lagi. Gimana mau kesepian?
ADVERTISEMENTS
3. Kamu nggak merana di malam Minggu. Merasa gak perlu juga meng-update media sosial dengan status jomblomu
Buatmu, hashtag #malammingguyangsepi itu aneh
Malam minggu bukan malam yang spesial bagimu, selain karena besoknya kamu bisa bangun siang. Senang enggak, sedih juga enggak. Samalah seperti malam-malam lainnya. Kamu juga nggak merasa kesepian ataupun merana karena di sekelilingmu isinya orang kasmaran.
ADVERTISEMENTS
4. Kenapa harus merana, kalau kamu nggak pernah kehabisan stok hal-hal asyik yang bisa kamu lakukan siang dan malam?
Kumpul dengan keluarga besar bisa jadi alternatifmu untuk melewati malam minggu. Setelah seminggu penuh disibukkan dengan urusan kantor dan kuliah, saatnya quality time dengan keluarga.
Hang out dengan teman bisa jadi alternatif kedua. Bisa juga ke toko buku sendirian atau ngegym aja biar sehat. Kalau malas ke mana-mana, nonton film di rumah juga asyik.
Nggak ada istilah mati gaya. Karena kamu punya segudang kegiatan positif untuk menghabiskan malam minggu yang katanya malam panjang, entah sendirian ataupun bersama seseorang.
ADVERTISEMENTS
5. Jalan-jalan sendirian? Why not?
“Jalan-jalan ke Jogja sama siapa?”
“Sendiri.”
“Wow! Kamu keren!” – diucapkan dengan ekspresi kagum
(atau kasihan)
Nggak ada pacar atau teman yang bisa diajak nggak menghalangimu untuk liburan. Kamu malah bisa bebas menentukan destinasi liburanmu, nggak harus debat karena kamu inginnya kesini tapi si itu inginnya ke situ. Lagi pula kamu bisa kenalan dengan orang-orang baru sepanjang jalan-jalan sendiri.
Karena sendiri, liburanmu juga terasa lebih tenang sehingga kamu bisa sekalian merenung dan instropeksi diri. Nggak jarang lho yang mendapat pencerahan atau inspirasi saat travel alone seperti ini.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu nggak pernah merasa malu atau kagok ke bioskop sendirian.
Film yang ditunggu-tunggu sudah keluar, tapi nggak ada teman yang bisa diajak nonton, masa nonton sendirian? Nggak masalah. Toh nanti di bioskop juga rame-rame nontonnya :p
ADVERTISEMENTS
7. Kamu merasa baik-baik saja menghabiskan waktu sendirian di rumah untuk baca buku, main game, atau marathon nonton serial TV
Sendirian di kamar identik dengan kesepian dan menderita? Nggak juga. Kamu justru merasa itulah me-time yang kamu butuhkan.
Kamu bisa memanjakan dirimu sendiri dengan berbagai hal yang nggak bisa kamu lakukan di hari-hari biasa. Baca buku ditemani secangkir kopi dan alunan lagu lagu-lagu favorit terasa seperti surga. Kalau bosan, ya main game atau marathon nonton serial TV.
Kamu merasa baik-baik saja menghabiskan weekend dengan main game. Kadang bahkan kamu bisa seharian di kamar dan hanya keluar waktunya makan. Semuanya bukan masalah besar bagimu, meski kadang orang bertanya-tanya apa kamu memang sedang menikmati me-time atau kamu memang anti-sosial.
8. Kamu juga nggak masalah ke nikahan temanmu sendirian. Toh nanti pasti ketemu teman-teman yang lain di sana.
Datang ke nikahan teman tanpa pasangan katanya mengerikan. Apalagi nikahan mantan. Waduuh, bisa tengsin. Tapi kamu nggak merasa begitu tuh. Sendirian cuma datangnya, di sana pasti ketemu sama yang lain. Lagipula, inti dari kondangan kan simple: datang-salaman-makan-pulang. Nggak akan se-lama nungguin jadwal tayang Ada Apa Dengan Cinta 2. Atau seribet ngurus KTP di kelurahan.
9. Tawaran dicomblangin sana-sini? Ya sudah, nggak ada salahnya. Toh kalau gagal jadi pacar bisa nambah teman.
Kadang status jomblomu justru bikin teman-temanmu gemas. Tawaran untuk dikenalin sama ini itu berdatangan. Kamu merasa nggak ada salahnya. Itu membuktikan kamu nggak desperate banget untuk punya pacar, tapi nggak menutup diri juga. Toh setelah pendekatan dan gagal, bisa jadi teman. Lumayan kan nambah teman?
10. Kamu baik-baik aja kalau ada yang meledek kejombloanmu. Nggak malu, apalagi baper.
Nasib jomblo yang jadi bahan bullyan memang nggak diragukan lagi. Mulai dari objek di meme-meme yang bertebaran sampai jadi bahan ceng-cengan saat kumpul dengan teman-teman nggak membuatmu malu apalagi baper. Ngapain baper? Toh emang bener. Ngapain malu? Toh kamu merasa baik-baik aja dengan itu.
11. Kamu juga bisa menjadikan kejombloanmu sendiri sebagai lelucon.
Alih-alih marah atau malu, kamu malah ikut menjadikan kejombloanmu sebagai lelucon. Karena menurutmu jomblo bukan sesuatu yang perlu diratapi.
12. Malahan ada kalanya kamu lupa kalau kamu jomblo
Ada atau nggak adanya pacar bukan masalah besar bagimu. Kamu bisa dan terbiasa ke mana-mana dan ngapa-ngapain aja sendirian. Kamu nggak merasa ada yang kurang dari hidupmu meskipun kamu nggak punya pasangan. Hidupmu tetap ramai dan berwarna meski nggak punya pacar. Karena status jomblo bukan sesuatu yang perlu kamu pikirkan secara khusus, kamu bahkan bisa lupa kalau kamu jomblo.
Kamu hanya ingat kalau kamu jomblo kalau ketemu orangtua dan ditanya: kapan nikah?
13. Kamu punya tujuan hidup yang jelas, sehingga kamu terlalu sibuk untuk memikirkan kejombloanmu
Alih-alih meratapi kenapa kamu belum juga punya pacar, kamu lebih fokus untuk mengejar mimpimu. Toh nanti ada waktunya sendiri untuk mengejar cinta. Sekarang sih yang pasti-pasti aja.
14. Toh bagimu pacaran itu bukan untuk mengisi waktu luang, tapi untuk persiapan hidup serius di masa mendatang
Bukannya kamu nggak mau pacaran sama sekali, tapi kamu hanya merasa itu bukan sesuatu yang harus dipaksakan. Kamu juga nggak mau pacaran sekadar iseng-iseng untuk mengisi waktu luang supaya kamu nggak sendirian. Kamu ingin pacaran menjadi persiapan untuk kehidupan di masa mendatang. Sehingga kamu memilih untuk menunggu sosok yang benar-benar tepat untuk sama-sama belajar melangkah, daripada sosok sembarangan — yang penting bisa diajak malam mingguan.
Kalau kamu gimana, Mblo? Colek @migmegalau