Menjalin hubungan dengan seseorang berarti mengenalnya luar dalam. Memahami kebiasaan dan sudut pandang uniknya, belajar menerima kekurangannya, hingga menyelami kehidupannya yang jarang ia bagi dengan orang lain. Membangun hubungan baik dengan keluarga pasangan juga masuk dalam proses ini.
Pada akhirnya, hubungan bukan perkara dua kepala saja ‘kan? Ada orang-orang lain, yang juga kita cinta, terlibat di dalamnya. Apakah kini kamu sudah merasa siap membaur dengan keluarga pasanganmu? Sudahkah kamu cukup memantaskan diri demi menjadi calon menantu yang baik? Sebelum dengan bangga menjawab “Iya”, coba deh cek dulu apakah tanda-tanda ini ada padamu.
ADVERTISEMENTS
1. Kesiapan Sebagai Seorang Calon Menantu yang Baik Dimulai Saat Kamu Bisa Menghargai Keberadaan Orang Tuamu Sendiri
Salah satu tanda kamu siap menjadi calon menantu yang baik ditunjukkan saat kamu bisa menghargai kedua orang tuamu sendiri. Kalau menghargai orang tua sendiri saja gak bisa, gimana kamu mau menghargai orang tua pasanganmu kelak?
Ketika kamu benar-benar menghargai keberadaan kedua orang tua, mampu mendengarkan masukan dan kritik dari mereka dengan telinga terbuka, menempatkan mereka sebagai sosok yang memang layak dihormati, kemungkinan besar kamu pun bisa menempatkan calon mertuamu kelak di posisi yang sama.
ADVERTISEMENTS
2. Selama Ini Kamu Mampu Berselisih Dengan Orang Tuamu Tanpa Harus Bermusuhan
Kamu menyadari bahwa orang tuamu hanyalah manusia biasa yang juga bisa berbuat kesalahan. Mereka bisa saja menyakiti hatimu, mengeluarkan kata-kata yang membuatmu tersinggung, hingga menolak keputusan hidup yang kamu rasa baik bagi masa depanmu. Perselisihan dengan mereka memang sering tak terhindarkan.
Namun, kamu tahu: berselisih tidak berarti harus selalu bermusuhan. Kamu bisa saja kesal dan memendam sakit hati, tapi bukan berarti kamu harus membalas mereka dengan kata-kata kasar. Kamu sudah cukup dewasa untuk menunjukkan kontrol diri yang baik. Sesakit hati apapun, mereka tetaplah orang tua yang layak kamu hormati.
Ketika kemampuan mengelola perselisihan ini sudah kamu miliki sejak lajang, friksi dengan mertua akan lebih mudah kamu hadapi di masa depan. Rasa mafhum bahwa konflik dalam hubungan orang tua – anak memang tak terhindarkan akan jadi bekal yang baik untukmu dalam perjalanan menjadi calon menantu yang baik.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu Sudah Mengenal Keluarga Pacar Dan Bersedia Berusaha Mengenal Mereka Lebih Dalam
Keluarga pasangan bukan lagi bagian asing dari hidupmu. Kamu sudah diperkenalkan ke mereka, beberapa kali bahkan kamu sudah bertemu muka langsung dengan orang-orang penting di hidup pasanganmu. Namun tidak berhenti di situ, kamu pun bersedia meluangkan waktu dan tenaga demi mengenal mereka lebih dalam.
Kamu tidak keberatan kehilangan waktu nongkrong bersama teman-teman demi ikut acara makan malam keluarga pasangan. Sesekali kamu pun bersedia mengubah rutinitas kencan dari yang sebelumnya selalu di mall atau bioskop ke rumah pasangan, demi punya kesempatan untuk bercengkerama dengan mereka. Kalau ada kerepotan yang harus dibantu kamu juga nggak keberatan ikutan ribet.
ADVERTISEMENTS
4. Saat Keluargamu dan Keluarga Pacar Kerepotan, Kamu Tak Keberatan Mengulurkan Tangan Untuk Membantu. Tapi Bukan Buat Cari Muka
Keluarga adalah sebuah entitas yang membutuhkan kerja sama tinggi diantara para anggotanya. Ketika ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kesulitan, anggota keluarga lain akan sigap membantu tanpa harus diminta. Saat ada event keluarga yang membutuhkan bantuan dari seluruh anggota keluarga, sebuah keluarga yang berfungsi dengan baik akan bahu membahu meringankan beban.
Seorang calon menantu yang baik menyadari fungsi penting keluarga ini. Kamu sudah terbiasa membantu kerepotan keluargamu semenjak masih lajang, bagimu kerepotan mereka adalah kerepotanmu juga. Begitu pun saat kamu berada di tengah keluarga pasangan. Saat kamu melihat ibunya kerepotan membereskan meja makan, kamu bisa dengan ringan menawarkan bantuan.
Tindakanmu ini kamu lakukan karena kamu sadar bahwa itulah tanggung jawabmu sebagai orang yang lebih muda untuk meringankan beban keluarga. Bukan buat cari muka atau demi kamu diterima oleh keluarga pasangan. Kamu memang tulus memberikan bantuan.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu Luwes Membawa Diri dan Mampu Membaur Dengan Keluarga Pacar
Biar bagaimanapun, keluarga pasangan adalah orang asing yang baru kamu kenal setelah puluhan tahun hidup. Wajar jika terkadang ada rasa rikuh dan canggung saat berhadapan dengan mereka. Saat di rumah kamu terbiasa masuk rumah mengenakan sepatu, di keluarga pasangan kaus kaki saja sudah harus dilepas sejak masih di depan pintu masuk. Perbedaan kebiasaan macam ini membutuhkan usaha menyesuaikan diri yang tidak bisa dianggap remeh.
Salah satu tanda kamu sudah siap jadi calon menantu yang baik adalah ketika kamu mampu mengakali perbedaan tersebut dengan bijak. Walau kebiasaan keluargamu dan keluarganya berbeda, kamu tidak canggung saat harus masuk dan berbaur dengan keluarganya. Kamu mampu membawa diri dengan baik agar bisa diterima, tanpa harus kehilangan jati dirimu yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu Pandai Menjaga Penampilan
Gak bisa dipungkiri, penampilan fisik tetaplah penting. Orang yang baru pertama kali bertemu denganmu tidak bisa langsung menilai karaktermu dari sifat dan watak, apa yang kamu tampilkan lah yang jadi modal penilaian awal. Hal yang sama berlaku di tengah keluarga dan teman-teman pacarmu. Mereka yang belum mengenalmu secara personal akan menilaimu dari penampilan fisik yang kamu tunjukkan.
Karena itu, menjaga penampilan fisik diperlukan bukan hanya untukmu. Penampilan fisik yang terawat dan menarik juga akan menguntungkan pasanganmu. Ibaratnya nih, saat kamu dibawa ke keluarga dan koleganya kamu gak malu-maluin deh. Bukan berarti penampilan fisik adalah segalanya ya. Tapi gak ada salahnya ‘kan tampil menarik demi menjaga citra pasangan dan tentunya membahagiakan diri sendiri?
7. Saat Ada Masalah Dengan Pacar, Kamu Bisa Menghadapinya Secara Dewasa
Saat kamu dan pacar dihadang masalah, kamu bisa menghadapinya layaknya orang dewasa. Kalian bisa duduk berdua, membicarakan hal yang mengganjal hubungan secara baik-baik. Tidak perlu ada drama yang berlebihan di dunia nyata pun di media sosial. Tidak perlu juga menyalahkan orang lain yang tidak ada hubungannya dengan masalah kalian.
Kemampuan menyelesaikan masalah secara dewasa akan sangat bermanfaat bagi kehidupan hubungan kalian kelak. Saat kamu dan pacar sudah menjajaki hubungan ke arah yang lebih serius, kemampuan menyelesaikan masalah yang baik akan membuat hubungan yang dijalani lebih aman menghadapi gempuran problem. Membicarakan masalah secara baik-baik akan memudahkan kalian mendapat jalan keluar.
8. Kamu Bisa Berkompromi, Rela Menekan Ego Demi Mencapai Tujuan Bersama
Menjadi seorang calon menantu yang baik untuk keluarga pacar melibatkan proses belajar menekan ego. Kenapa harus menekan ego? Sebab ketika kamu sudah memutuskan berkomitmen serius dengan seseorang, secara otomatis kamu juga harus berkompromi dengan keinginan orang-orang di sekitarnya.
Perwujudan menekan ego ini sudah bisa terlihat dari perilakumu sehari-hari. Semisal kamu dan pacar sedang ingin makanan hangat, kamu mau mie ayam dan dia ingin bakso. Jika mau menuruti ego sendiri, kamu bisa memaksa pacar untuk ikut makan mie ayam. Tapi kamu sadar, makanan hangatlah yang jadi tujuan kalian. Kali ini kamu mengalah untuk ikut makan bakso pun tak masalah, selagi hangat.
Itu baru kompromi dengan pacar. Kelak, ketika kamu sudah terlibat lebih jauh dalam keluarganya akan lebih banyak kompromi yang harus kamu lakukan. Seorang calon menantu yang baik adalah dia yang rela menekan ego pribadi demi mencapai tujuan bersama yang bisa membahagiakan semua pihak.
9. Kamu Berusaha Untuk Selalu Menjaga Hati Keluarga Pacar
Bukan hanya mereka yang asing bagimu, kamu pun adalah sesosok manusia yang baru dan belum dikenal oleh mereka. Ibaranya nih, orang tua dan keluarga pasanganmu akan berpikir: “Siapa nih orang? Dateng-dateng ngambil anak gue, dateng-dateng mau ngerebut kakak gue.” Rasa tidak terima karena merasa orang terdekat mereka “dicuri” olehmu ini harus bisa kamu sikapi dengan tenang.
Kamu tidak menganggap hal tersebut sebagai hambatan. Kamu tahu diri, menyadari bahwa posisimu sebagai “orang baru” memang membuatmu harus berusaha lebih keras. Berbagai cara rela kamu jalankan demi bisa lebih dekat dengan keluarga pasangan. Mulai dari membelikan kado untuk ulang tahun saudaranya, menemani ibunya jalan-jalan, sampai membawakan makanan kesukaan adiknya selepas kalian pulang kencan.
Kesadaran ini menunjukkan kedewasaanmu sebagai pribadi. Kamu tak ingin orang-orang terdekat pasangan merasa tersakiti oleh kehadiranmu, apapun akan kamu lakukan demi menjaga hati mereka hingga bisa diterima sebagai anggota keluarga baru.
10. Kamu Gak Gampang Ngambek Sama Pacar. Karena Hey, Ini Bukan Kontes Cari Perhatian!
Masa-masa ngambek nggak penting sama pacar sudah lewat. Kamu tidak lagi cemburu saat ia menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, kamu tidak lagi keberatan kalau ia absen di malam minggu untuk menggeluti hobinya. Kamu tahu bahwa hubungan kalian bukan kontes cari perhatian di mana kamu harus selalu jadi pemenangnya.
Kamu sadar bahwa pacarmu punya dunia lain yang juga penting. Keberhasilanmu bukan terlihat saat dia 100% mencurahkan waktunya untukmu. Justru saat kehidupannya seimbang dengan kehadiranmu di sisinya, barulah kamu patut berbangga sebagai pasangannya.
11. Kamu Adalah Pribadi yang Berprinsip Kuat, Tapi Tetap Bisa Menghargai Pendapat Keluarga Pacar
Kamu adalah orang yang bisa mendengar masukan dari orang lain, menerima dan memprosesnya jika masukan tersebut memang baik bagimu. Namun, kamu tetap punya prinsip yang kamu pegang erat-erat. Setiap keputusan dalam hidupmu tidak akan pernah keluar dari jalur prinsip yang kamu yakini.
Contohnya, kamu adalah wanita yang percaya kalau istri tidak boleh hanya sekedar di rumah. Wanita harus bekerja agar bisa berdaya. Tapi berbeda dengan pendapat keluarga pasangan. Menurut mereka, wanita itu ya harus di rumah untuk mengurus keluarga. Menghadapi perbedaan pendapat macam itu kamu bersedia membuka telinga untuk mendengar masukan dan mencari jalan tengah.
Akhirnya, kamu memilih melakoni pekerjaan purna waktu yang bisa dikerjakan dari rumah agar semua pihak merasa diuntungkan. Dengan begini, prinsipmu sebagai pribadi tidak hilang dan tetap bisa menghargai keluarga pacar.
12. Kamu Bisa Meyakinkan Orang Tua Pacar Bahwa Anak Mereka Akan “Tercukupi” Bersamamu
Salah satu kualitas penting yang wajib dimiliki oleh calon menantu yang baik adalah kemampuan untuk menjaga pasangannya sebaik mungkin. Gak ada orang tua yang “rela” melepas anaknya ke tangan orang yang nggak bertanggung jawab ‘kan? Tanda kamu sudah siap jadi calon menantu yang baik adalah ketika kamu bisa mencukupi semua kebutuhan pasangan.
Kalau dia doyan masak, kamu rela jadi lidah yang akan mencicipi segala masakan hasil percobaannya. Tak peduli sekacau apapun rasanya. Kalau pacarmu penakut pulang malam sendirian, kamu sigap jadi orang yang akan menemaninya saat harus pulang larut. Melihat kesungguhanmu membahagiakan anak mereka, orang tua manapun akan luluh dan bersedia menitipkan buah hatinya dalam penjagaanmu.
13. Hubungan yang Sedang Dijalani Terbukti Membawa Kalian Ke Arah yang Lebih Baik
Hubungan yang kalian jalani membawa pengaruh positif ke diri masing-masing. Kamu dan pacar makin giat belajar, semakin berprestasi, semakin giat bekerja — kalian tumbuh lebih baik sebagai manusia saat bersama. Orang tuamu dan orang tua pasangan pun bisa melihat hal ini secara nyata.
Tidak ada yang patut dipermasalahkan dari hubungan yang sedang kalian jalani. Kebersamaanmu dan pasangan terbukti membuat hidup kalian mengarah ke jalan yang lebih bermanfaat. Jika ini yang terjadi, tak ada alasan lagi ‘kan untuk menolak calon menantu sepertimu?
14. Kamu Mencintai “Dunia” Pacarmu Sebesar Kamu Mencintai Orang yang Paling Kamu Sayang Itu
Seorang calon menantu yang baik, pada akhirnya, adalah dia yang bisa mencintai hal-hal penting dalam hidup pasangannya sebesar rasa sayangnya pada orang yang paling ia cinta. Kalau pacarmu sayang sama Mamanya, kamu pun harus bisa mencintai dan dicintai beliau. Kalau pacarmu suka anjing, kamu pun harus mau membagi cintamu dengan hewan kesayangannya itu.
Saat kamu sudah menunjukkan usaha terbaikmu untuk turut mencintai “dunia” pacarmu, saat itulah dunia pacarmu juga akan membuka pintunya lebar-lebar untuk menerimamu.
Dari 14 tanda di atas, ada berapa yang ada di kamu? Apakah kamu memang seorang calon menantu yang baik bagi pasangan yang kamu cintai? Kalau iya, selamat. Dan jika belum, tenang! Masih ada waktu untuk memantaskan dirimu 🙂