Kamu pasti pernah mengalaminya, lagi asyik-asyiknya berbalas chatting dengan teman atau kerabat, nggak sengaja karena fitur autocorrect, tulisan yang kita tik1 malah saltik (salah tik) alias typo. Apesnya juga, tulisan yang susah kita rangkai itu terlanjur terkirim. Iya, sih, kalau typo dan masih nyambung nggak masalah. Nah, ini ganti satu huruf saja maknanya bisa beda banget. Mau bagaimana lagi, akibat nggak kuasa karena gaptek, ya, sudah terima saja saat ditertawakan teman dan kerabat.
Sialnya nggak cuma teman yang menertawakan kekonyolan ini, kadang saat di mana lagi serius balas chat dosen atau orang tua, si autocorrect yang menyeramkan ini ikut-ikutan juga. Kalau yang belum pada tahu, autocorrect itu semacam fitur yang dimiliki smartphone, tugas fitur ini adalah membenarkan teks berupa kata atau susunan huruf yang dirasa salah—kadang sok tahu juga nih si autocorrect. Sudah paham, kan, bagaimana susahnya ngetik pakai ini? Walaupun ada manfaatnya, tapi kadang bikin ribet juga sih. Simak nih para korbannya yang kurang jeli pakai autocorrect!
ADVERTISEMENTS
1. Maafkan autocorrect, karenanya kamu dikira sedang gosipin orang karena sembelit 🙁
Orang ini agaknya menyesal mengumbar nyinyiran ke teman. Autocorrect yang semestinya membantu terkadang memang menyesatkan, kita penggunanya memang harus jeli.
ADVERTISEMENTS
2. Suka keluyuran ternyata kamu sedang breastfeeding kawan sendiri. Bagaimana kalau orang tuamu melarang?
Parah! Ini mungkin bukan saltik, tapi memang biasanya fitur autocorrect menyimpan perbendaharaan kata-kata yang sering atau pernah kita gunakan sebelumnya. Duh, ketahuan, kan~
ADVERTISEMENTS
3. Sudah gede masih seperti anak kecil!
Huruf “b” dan “n” pada keyboard memang berdekatan, kadang kalau keseringan salah, fitur autocorrect juga bisa menyimpan kata yang ditik, nggak peduli walau salah. Kamu harus cari tahu untuk menyeleksi kata-kata tersebut, biar nggak terpakai seterusnya.
ADVERTISEMENTS
4. Sejenis masa muda yang belum lunas. Sabar ya, Kak
Saat-saat ngobrol serius dengan kerabat dekat nggak bikin jenuh, karena kelucuan salah tik mereka. Seorang ayah yang galak bisa kelihatan kocak karena sering jadi korban autocorrect.
ADVERTISEMENTS
5. Siapa pemilik meja itu? Bagaimana rasanya tersesat karena autocorrect?
Apalagi kalau sedang di momen-momen genting seperti ini. Niat hati bicara dengan sopan, tapi karena autocorrect yang kelewat sok paham kok malah jadi typo begini ….
ADVERTISEMENTS
6. Jangan suka bercanda berlebihan, jangan salahkan autocorrect karena sifatmu yang memang menyebalkan
Biasanya salah satu ciri-ciri kamu salah ngetik akibat autocorrect kata yang muncul diawali dengan huruf kapital. Tapi ada juga yang kecil, tergantung konteks yang dimaksud autocorrect. Kebanyakan, kalau nggak nama tempat, ya, nama tokoh dunia.
7. Kamu harus bersabar, ketika mau nulis ‘typo‘ tapi malah jadi typo
Di waktu-waktu yang nggak tepat pun si autocorrect ini nggak pandang masa. Walaupun ada nyambung-nyambungnya tapi memang satu huruf yang terganti, bisa bermakna sangat berbeda, apalagi lebih dari satu!
8. Karena autocorrect yang sok akrab, anak ini menjadi autodurhaka
Hindari berkata kasar di smartphone, disadari atau nggak biasanya fitur ini juga menyimpan kata yang pernah dan sering digunakan. Pakai dengan bijak, ya!
9. Mengucapkan doa supaya harapan dikabulkan … “admiiin”
Karena autocorrect sangat manusiawi, baiknya kita memahami kesalahan yang telah dia perbuat. Tabahkan hati dan tataplah masa depan gemilang!
10. Jangan menertawakan seseorang yang sedang menderita karena kehilangan koreng
Karena terus-terusan typo dan ngawur, banyak orang yang mencari cara untuk menon-aktifkan fitur ini. Kalau kamu masih nyaman tak apa lah kalau kamu masih pakai fitur ini.
11. Oleh sebab autocorrect, teman dekat menjadi jauh dan berpaling ke orang lain. Om Jeje memang juara!
Apalagi kalau fitur autocorrect kalian berdasarkan pada perbendaharaan kata-kata dalam bahasa asing. Semakin rumit untuk sejalan dengan apa yang kita maksudkan.
12. Jadi salah paham kan, mantap deh pokoknya si autocorrect!
Nggak selamanya memang kemajuan membawa kebaikan. Tapi, apakah memang kitanya saja yang kurang paham dengan fitur ini? Nggak apalah, selagi masih menghibur dan bikin senyum, nggak ada yang sia-sia.
Semestinya fitur canggih ini bisa membantu para pengguna smartphone untuk mempermudah dalam mengetik. Tapi yang terjadi malah sebaliknya, yang salah dibenarkan, yang sudah benar bisa jadi disalahkan. Namanya autocorrect, tapi sering salah, nggak apa toh malah jadi semakin manusiawi. Dengan banyaknya korban yang terlanjur malu dan lucu, apa masih mampu autocorrect ini dipercaya sebagai hakim saat kita mengetik di smartphone? Saran kepada autocorrect sih, jangan main hakim sendiri. 😀
TIK
n sing tujuan instruksional khusus
tik1
n tiruan bunyi detik arloji, hujan, dan sebagainya
tik2 » me.nge.tik
bentuk tidak baku: ketik
n mesin tik
1. v menulis dengan menggunakan mesin tik
2. v memukul(-mukul) atau mengetuk dengan ujung jari sehingga menimbulkan bunyi “tik, tik”
tik3
n (kain) penutup tilam dan bantal; kain tilam