Etnis Cina itu identik dengan mata sipit dan warna kulit putih langsat. Alhasil, kamu yang kulitnya putih dan/atau matanya kebetulan sipit jadi sering disangka punya darah Cina. Padahal sebenarnya belum tentu juga.
Mungkin kamu termasuk mereka yang ayah-ibunya Jawa, Minang, atau Sunda tapi sering dikira keturunan Cina. Karena tampilanmu yang “Cina banget” ini, pasti ada beberapa hal yang sering kamu alami. Misalnya saja, mungkin, hal-hal di bawah ini…
re
ADVERTISEMENTS
1. Biasanya, orang langsung mengira kamu Cina karena bentuk mata khas yang kamu punya.
Memang sih, orang Cina itu identik dengan mata yang sipit dan kulit berwarna terang. Tapi, nggak semua orang yang matanya sipit itu Cina, kaliii. Orang Batak dan Manado pun banyak yang matanya sipit. Bahkan orang Jawa juga ada yang sipit. Kebetulan aja, kamu lahir dari orangtua yang matanya sipit juga. Jadilah kamu sering dikira Cina.
ADVERTISEMENTS
2. “Yang ada darah Cina itu Papa atau Mamamu?” Gak cuma temen-temen aja, ada juga orang gak dikenal yang iseng tanya
Kamu bisa menilai karakter asli teman-temanmu dari kapan mereka bertanya tentang asal-muasal “darah Cina” yang kamu punya. Teman yang ngomongnya agak nyablak: bakal tanya pas belum kenal-kenal amat. Teman yang agak sopan dan politically correct: bakal tanya baru pas kalian udah benar-benar dekat. Lucu juga sih kadang ditanyain begini. Apalagi pas lihat muka kaget mereka pas kamu jawab, “Aku nggak ada darah Cina sama sekali. Hehe.”
Tapi gak cuma temen aja, orang yang gak kamu kenal sama sekali juga pernah ada yang iseng tanya! Pas kamu lagi di toilet, ngantri karcis bioskop, atau lagi duduk-duduk chantique di taman, mungkin kamu pernah dicolek orang asing dan ditanya, “Permisi… Kamu ‘keturunan’, ya?” Kalau udah diginiin, mungkin kamu cuma bisa bengong.
ADVERTISEMENTS
3. Panggilan “Cici” dan “Kokoh” jadi sering kamu terima. Padahal, di rumah panggilanmu benar-benar beda
Gara-gara wajahmu yang mendukung, jadilah kamu sering dipanggil “Cici” atau “Kokoh”. Bahkan, panggilan ini tetap menempel walaupun teman-teman kamu udah tahu kamu sebenarnya gak punya darah Cina. Motivasinya apaaaa?
ADVERTISEMENTS
4. Banyak yang kaget pas tahu kalau kamu sholat. Dikiranya nggak ada Cina Muslim kali ya…
“Eh, Tantri… Kok di musholla? Lagi nunggu orang ya?”
“Ha? Enggak. Aku lagi ngantri wudhu.”
“Oh? Oh. Ooooooh….”
Kamu (dalam hati: Oh, muka gue muka orang gak pernah sholat kali ya…)
Mayoritas etnis Cina di Indonesia beragama Kong Hu Chu, Buddha, atau Kristen/Katolik. Yang Muslim juga ada, tapi jumlahnya relatif sedikit. Karena itulah, etnis Cina jarang diasosiasikan dengan Islam di Indonesia. Dan kamu yang punya muka Cina ala-ala, pasti dikira non-Muslim juga.
Makanya orang pada kaget pas tahu kalau ternyata kamu sholat. Di mata mereka, fakta bahwa kamu sholat adalah W-O-W. Padahal ya sebenernya biasa-biasa aja…
ADVERTISEMENTS
5. “Kecinaan” kamu semakin kental kalau ngekost di tempat yang kebetulan banyak anak muda Cina-nya. Padahal sebenarnya kamu nggak masalah mau tinggal di mana aja
“Oh, lo ngekost di sini… Mau ngumpul sama yang mukanya mirip lo ya?”
“SARA abis lo. Kaga lah! Gue ngekost sini soalnya di sini deket kampus.”
Identitasmu sebagai Cina palsu semakin kental aja kalau kamu kebetulan hidup di tempat yang banyak anak muda Cina-nya. Padahal ya itu cuma kebetulan aja, kamu nggak memilih rumah kost itu karena di situ banyak anak Cina juga. Cuma temen-temen emang kadang suka bercanda sih. Ya udah deh, ditanggepin santai aja.
ADVERTISEMENTS
6. Diam-diam ada positifnya juga sih punya muka mirip Cina. Kalau lagi transaksi sama Kokoh-kokoh counter HP, ngobrolnya jadi lebih leluasa
Ada juga dari kamu yang jadi lebih leluasa dalam tawar-menawar sama kokoh-kokoh yang lagi jualan. Kamu bahkan dipanggil “Koh”/”Ci” sama kokoh-kokoh penjual tadi, sehingga suasana transaksi jadi bisa lebih akrab! *Ceile* Padahal cuma Cina ala-ala…
7. Kadang ada lucunya juga. Kalau kamu lagi traveling, guide-nya sering mengira kamu turis Jepang atau Korea
“Mbak, kok tadi ngomong sama saya pakai bahasa Inggris sih?”
“Lho, Mbaknya orang Indonesia?”
“Iyaaa. Lah saya ini lahir di Sleman.”
Kadang lucu juga siiih. Gara-gara wajahmu yang mirip Cina ini, kamu sering dikira turis Jepang atau Korea kalau lagi traveling ke daerah yang banyak turis internasionalnya. Misalnya aja daerah kayak Jogja atau Bali. Hehehe…
8. Tapi kesel juga kalau ada yang bilang kamu “Cina gagal”. Maklum, matamu sipit tapi kulitmu hitam.
“Ah, elu mah Cina jadi-jadian! Kulitnya item gini!”
Hiks. Kamu nggak pernah minta punya kulit item dan mata sipit. Kok malah di-bully sih…
9. Mungkin kamu satu-satunya anak di keluargamu yang wajahnya mirip Cina. Kalau begini, kakak-kakakmu pasti sering menjahili kalau kamu sebenarnya anak adopsi
“Eh, Heru nih mirip siapa yaaa? Iiiih… jangan-jangan dia ketuker di rumah sakit lagi pas bayi. Wajahnya aja beda sendiri…”
“Lho, Mbak kok lupa sih? Heru ‘kan anak adopsi!”
*ganggu-ganggu kamu terus sampai kamu akhirnya percaya dan nangis*
Huvt, siapa juga sih yang minta mukamu nggak mirip sama saudara-saudara? Siapa juga yang minta mukamu malah lebih mirip orang Tionghoa? Hah? Hah? #KZL KAQ
10. Kalau disuruh ngomong Mandarin, kamu cuma bisa ketawa. Ya gimana? Cina-nya cuma ala-ala
Namanya juga bukan orang Cina asli, mana bisa kamu ngomong Mandarin? Lha etnis Cina-Indonesia yang totok aja juga banyak kok yang udah nggak bisa bahasa Tionghoa. Apalagi kamu, yang sebenarnya asli Minang/Batak/Sunda/Dayak/Jawa. Kalau bahasa daerah sendiri, malah kamu bisa~ Nggak mau nyuruh kamu ngomong pakai bahasa Jawa aja?
11. Tapi sebenarnya, nggak penting mukamu mirip suku atau etnis apa. Yang penting kamu sayang Indonesia… *halah…*
Di akhir hari, sering dikira orang Cina itu sebenarnya nggak masalah sama sekali. Memangnya kenapa? Mereka yang etnisnya Cina ‘kan juga orang asli Indonesia. Emang ada gitu, yang namanya orang Indonesia palsu? Hehehe…
Muka mirip etnis manapun itu nggak apa-apa. Yang lebih penting, kamu tetap sayang Indonesia. *Halah…*
Udah ah, sebelum pembahasannya jadi berat. Kamu yang selama ini sering dikira Cina, apalagi sih yang udah biasa kamu alami sehari-hari gara-gara “Kecinaan”-mu ini? Cerita ke Hipwee, dong! 😉