Bukan sinetron Indonesia namanya, kalau nggak ada adegan ngomong dalam hati dan ekspresi yang di-zoom in zoom out. Kritik soal tayangan yang nggak cukup berkualitas ini sebenarnya sudah dikeluhkan banyak penonton Tanah Air sejak dulu kala. Namun ternyata, karena masih banyak peminat dan perusahaan yang mau pasang iklan, tentu saja sinetron semacam ini masih terus diputar. Meski pada akhirnya hanya jadi bulan-bulanan suatu pihak tertentu saja.
Belakangan ini linimasa media sosial bahkan dihebohkan dengan sinetron bernada reliji yang seringnya menggambarkan hukuman pada orang mati yang semasa hidupnya berbuat jahat. Meski niatnya baik, yaitu mengajak penonton untuk ingat kematian dan introspeksi diri, namun penjabarannya dinilai berlebihan. Mulai dari keranda terbang hingga tertimpa meteor, berikut Hipwee Hiburan sajikan cuplikan adegannya buat kamu. Coba deh dinilai sendiri, bagaimana pendapat kalian tentang sinetron ini. 🙁
ADVERTISEMENTS
1. Sebenarnya adegan ini bisa jadi mencekam kalau terjadi saat malam dengan efek yang nggak berlebihan dan ‘maksa’. Kalau kejadian beneran, kayaknya superngeri sih!
ADVERTISEMENTS
2. Meteor yang sampai bumi begini kalau dalam kehidupan nyata pasti sudah bikin heboh NASA dan pengamat antariksa. Wah, sebuah terobosan ilmu pengetahuan nih!
ADVERTISEMENTS
3. Tanahnya bisa jadi magnet begini, ya. Kenapa nggak dicangkul saja sih?
ADVERTISEMENTS
4. Kalau ini parah banget sih, pemotornya nggak mau ngalah ada rombongan jenazah. Bisa-bisa jadi ide episode sinetron azab selanjutnya nih …
ADVERTISEMENTS
5. Duh, ini lagi sopirnya nggak mau minggir, pengiring jenazahnya juga nggak selow. Padahal jalanan lebar dan sepi begini, ah!
ADVERTISEMENTS
6. Nggak tahu awalnya bagaimana, tiba-tiba lihat posisi handstand begini antara ingin tepuk tangan, ketawa, dan miris. Beda tipis banget, duh, perasaan yang abstrak 🙁
7. Padahal monyetnya juga nggak ngapa-ngapain dan nangkring dengan santai, kok kerandanya malah dilempar? Belum lagi posisi jenazahnya itu di luar atau di dalam keranda sih?
8. Sebuah usulan mengerikan dari salah satu warga; menggelindingkan jenazah. Duh, nggak takut dihantuin, Om? 😐
9. Tuh, kan, malah menggelinding beneran nih ke rerumputan dan ke sungai. Kasihan banget, tapi Pak Ustaznya kok mandorin dan nggak ikutan bantu sih dari tadi?
10. Bingung banget, jenazah sebenarnya di dalam atau di luar keranda sih? Kok terbangnya canggih banget kayak drone?
11. Segera tayang nih judul yang lebih menarik lagi dan sangat dekat dengan masyarakat. Sayangnya, bikin penjual tahu bulat jadi takut beroperasi lagi 🙁
Bukannya nggak setuju soal kengerian azab yang mungkin akan didapat seseorang ketika dia berbuat jahat, namun sebenarnya pengemasan cerita reliji itu juga penting lo. Yang dikhawatirkan jika semua sinetron reliji pengerjaannya nggak serius begini, bukannya memberi pemahaman mendalam soal agama justru bikin anggapan keliru. Ketika seseorang dapat musibah termasuk kematian, bukannya kita perlu membantu atau minimal berempati? Bukan malah menggunjingkannya dan menyalahkan bahwa ini semua murni kesalahan yang dapat musibah. Wah, kayaknya perlu banyak merenung bersama, ya!