Terlahir dari keluarga yang berada menjadi anugerah tersendiri bagimu. Bisa jadi, kamu merasakan fasilitas-fasilitas yang tak dirasakan anak-anak lain. Meski demikian, kamu tak pernah merasa tinggi hati. Kamu tetap bergaul dan berperilaku sama seperti yang lainnya. Tapi tetap saja, predikat anak horang kaya selalu menghantuimu. Sering kali, kamu dibikin kesel dengan pernyataan yang aneh-aneh hanya karena kamu punya lahir dari keluarga berada.
ADVERTISEMENTS
1. Pertanyaan sekaligus tuduhan yang sering kamu dengar: “Kamu pasti nggak pernah kerja ya?”
Entah atas dasar apa, kamu sering dijejali pertanyaan (yang lebih mirip ke sebuah tuduhan) yang beranggap bahwa kamu nggak bisa kerja. Banyak yang beranggapan lantaran hidup di keluarga berada, kamu jadi dimanja. Apa-apa serba dilayani. Yang banyak orang nggak tahu, kamu paham bahwa kesuksesan yang diraih orang tuamu ini adalah buah dari kerja keras. Makanya, kamu nggak pingin semuanya jadi sia-sia karena kamu malas-malasan. Banyak yang nggak tahu, kalau kamu juga berjuang untuk bisa lebih dari apa yang dicapai oleh orang tuamu.
ADVERTISEMENTS
2. Tuduhan berikutnya: “Pasti enak-enakan aja, jadi nggak biasa hidup susah…!”
Selain nggak bisa kerja, kamu juga sering dengar selintingan kalau kamu nggak biasa hidup susah. Kamu agak risih dengan celotehan itu. Memang dari kecil kamu biasa hidup berkecukupan, tapi bukan berarti kamu nggak bisa hidup susah. Dalam kondisi tertentu, kamu juga bisa fleksibel menerima keadaan. Lagi pula, hidup berkucupan juga bukan berarti terus-terusan enak dan nggak pernah susah.
ADVERTISEMENTS
3. Yang paling kamu benci ketika ada yang tanya, “Kamu bisa masuk situ karena ada kenalan orang tua ya?”
Kebanyakan pertanyaan ini sering didengar oleh kamu yang memiliki keluarga berada dan diterima masuk intitusi negeri, entah sekolah, universitas, atau perusahaan. Pastinya, kamu kesel banget ketika ada yang bertanya seperti itu. Kamu merasa sudah berusaha mati-matian agar bisa diterima. Sama seperti yang lain, kamu juga melewati proses seleksi yang ketat dan usaha yang maksimal. Eh, ujung-ujungnya tetap saja dituduh bisa keterima karena pengaruh orang tua lah, bayar lah, dan semacamnya yang bikin kamu sebel banget.
“Aku juga nggak bego-bego banget sih, makanya bisa keterima!”
ADVERTISEMENTS
4. Entah apa yang kamu lakukan, ada aja yang bilang kamu sombong.
Kamu sering merasa biasa-biasa saja dengan sikapmu. Namun, entah kenapa selalu ada aja yang menganggap kamu sombong hanya karena kamu berasal dari keluarga berada. Padahal, menurut teman-teman dekatmu, kamu anaknya humoris banget.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu paling risih ditanya-tanya soal uang seperti, “uang jajan kamu sebulan berapa sih?”
Walaupun kamu hidup berkecukupan, kamu tak pernah ingin menonjolkannya pada teman-temanmu. Lagian apanya juga yang dipamerin orang nggak jauh beda juga, pikirmu. Tapi entah kenapa, selalu saja ada yang kepo-nya kebangetan sampai tanya-tanya soal uang jajanmu. Kalau ditanya seperti itu, jelas kamu bingung harus menjawab apa. Kalau dijawab jujur nanti dikiranya sombong, dijawab asal nanti nggak dipercaya, dijawab rahasia entar dikira sok misterius. Duh, susah deh!
ADVERTISEMENTS
6. Atau ada juga yang tanya, “Kalau liburan gitu habis berapa?” “Tas kamu ini harganya berapa?”
teman: Kamu kemarin liburan ke Afrika ya? Gitu itu habis berapa sih? Sepuluh juta lebih dong?
kamu: Enggak tahu, aku sih ikut aja…
teman: Terus di sana kamu belin tas ini? Kulit buaya ya nih? Berapaan nih?
kamu: …………..
Lagi-lagi kamu nggak kepingin dianggap pamer, tapi selalu dijejali pertanyaan-pertanyaan seputar uang. Huh!
7. Punya orang tua berada, banyak yang menyangka mereka sibuk sehingga kamu pun sering disangka kurang perhatian.
Untuk meraih sukses pasti butuh perjuangan dan pengorbanan. Begitu pula dengan yang dialami orang tuamu. Untuk bisa menikmati kemewahan, mereka harus bekerja keras. Untuk itu, kamu yang punya orang tua berada sering disangka kurang perhatian orang tua karena mereka sibuk. Padahal, nggak semua orang berada lupa dengan keluarganya. Mungkin waktu bertemu memang terbatas, tapi kamu dan orang tuamu memiliki hubungan yang baik. Tak sedikit dari orang berada yang selalu menyempatkan bertemu dengan anak-anaknya di tengah kesibukan yang tak kunjung henti.
8. “Pasti manja karena cuma dikasih fasilitas aja…”
Selain disangka kurang kasih sayang orang tua, kamu yang berasal dari keluarga berada juga kerap kali dianggap manja lantaran selalu dijejali fasilitas. Ya udah deh terserah, mau dibilang manja juga nggak apa-apa asal nggak manja sama pacar orang aja kan?
9. “Paling enggak punya teman dekat, teman-teman yang ada cuma manfaatin aja…”
Enggak banyak tapi ada yang sering berpikir bahwa kamu yang lahir dari keluarga berada jarang punya teman. Kamu yang dianggap anaknya orang berada sering disangka nggak punya teman sejati. Teman-teman yang kamu miliki sering dianggap mau berteman sama kamu karena manfaatin aja. Kalau ada yang bilang begini, pastinya yang sering nggak terima teman baikmu.
10. Kalau punya pacar sering dipikir pacarnya matre.
Belum cukup dengan membahas pertemanan, masalah percintaanmu juga kerap kali jadi bahan nyinyiran. Kamu kerap kali dianggap punya pacar karena anak orang berada.
“Ya jelas lah dia cepet dapat pacar, bawanya mobil, siapa yang nggak mau?”
Meskipun kamu tak pernah menyombongkan diri, tapi entah kenapa kamu yang dianugerahi keluarga berada kerap kali mendapat banyak pandangan yang membuatmu kesal. Semua pandangan itu sudah kenyang kamu telan dan hanya kamu anggap sebagai kerikil yang tak berarti.
Namanya juga orang, yang nyinyir selalu aja ada. Banyak.