Salah satu tradisi Indonesia sebagai negara yang punya wilayah sedemikian luas dan terbagi menjadi banyak provinsi adalah musik. Mereka yang merantau akan pulang ke kampung halaman masing-masing. Jutaan orang tumpah ruah di jalan. Jalanan antar kota akan penuh kendaraan, sesak dan penat. Mudik lebaran menjadi waktu yang membahagiakan bagi mereka yang telah menyimpan rindu lama terhadap keluarga. Namun, ada juga momen yang mengesalkan, biasanya terkait dengan macet di jalanan. Apapun, orang Indonesia tetap rela mudik ke kampung halamannya walaupun berdesak-desakan dengan penumpang lain.
Nah, hipwee ngumpulin celotehan orang Indonesia pas lebaran nih. Mungkin salah satu dari mereka itu kamu banget. Ya udah, langsung aja nih scroll ke bawah ya. Siaps!
ADVERTISEMENTS
1. Kadang koper mudik itu kayak beban hidup. Berat~
Koper mudik itu isinya banyak banget. Dari baju baru, sepatu baru, cincin, emas, berlian dll. Nah, makanya problem orang mudik adalah koper yang isinya melimpah ruah. Sama kayak beban hidup, berat. Daripada kamu ngeluh-ngeluh koper berat dan menimbulkan celoteh, mending bawa tas ransel aja, barangnya juga jangan banyak-banyak. Ya nggak?
ADVERTISEMENTS
2. Mudik pasti macet, kalau gak macet bukan mudik.
Kalau naik bis sih udah pasti macet, kalau naik pesawat udah pasti mahal. Kalau naik motor? udah pasti ribet.
ADVERTISEMENTS
3. Saran sih, pesanlah tiket jauh-jauh hari. Sebelum jadinya serba mahal.
Tahu sama tahu kan, masa-masa lebaran adalah masa-masa serba mahal. Makanan, baju, cemilan, sampai harga tiket. Ya, harga tiket mahal banget, Karena apa? Karena ini adalah kesempatan untuk mereka yang jual tiket agar dapat keuntungan lebih dan lebih. Nah, kamu harus lebih pintar dalam hal ini. Beli tiketnya, lebih cepat lebih baik.
ADVERTISEMENTS
4. Kamu suka mabok darat, laut udara nggak? Kalau iya, langsung aja mual.
Mudik identik dengan sebuah perjalanan. Ya, perjalanan tersebut bisa dilakukan lewat jalur darat, air dan udara. Nah, masalahnya kalau kamu orang yang suka mabok, mudik bisa jadi momen yang menyiksa. Kalau sa,pai mudik beneran nggak sukses, ya udah selamat berceloteh deh~
ADVERTISEMENTS
5. Cuaca seringkali pemicu utama kamu malas mudik. Mau gimana lagi, kan demi keluarga ya?
Mudik nggak akan asik kalau nggak ngerasain panas, hujan dan badai. Dari mudik inilah muncul celotehan-celotehan unik dari para pemudik untuk meluapkan kekesalannya pada keadaan cuaca. Nah, kamu salah satu dari mereka juga nggak?
ADVERTISEMENTS
6. Kamu harus terima kenyataan, bahwa orang yang mudik bukan hanya kamu aja. Tapi seluruh orang di Indonesia
Ini kenyataan yang harus diterima. Mudik adalah tradisi rakyat seluruh indonesia. Dan, saat mudik tiba, kamu akan berdesak-desakan dengan mereka semua. Ajaibnya, kamu suka mengeluh seolah-olah cuma kamu yang punya kepentingan di hari lebaran.
7. Supir bis jadi kerja berkali-kali lipat lebih berat.
Kalau kamu mudik dengan menggunakan bis, maka kamu harus siap-siap ngerasain serunya menjadi penumpang perjalanan antar provinsi? Kenapa? Karena rata-rata supir bis antar provinsi kalau nyetir hampir kayak orang kesetanan. Nggak karuan jalurnya, nyelonong sana, nyelonong sini. Ekstrim, menantang maut!
8. Karena jarak mudikmu terlalu jauh, bosan adalah teman saat perjalanan.
Menunggu sampai tujuan adalah hal yang paling didambakan para pemudik. Jalan yang panjang adalah teman sejati saat mudik. Bosan adalah sahabatnya. Nah, kalau udah bosan gini nih, mending kamu berceloteh aja. Sama kayak jodoh, jauh banget datangnya~
9. Dan akhirnya, kamu bersyukur dalam hati. ”Alhamdulilah sudah sampai.”
Momen pertama kali menginjakan kaki di kampung halaman setiap mudik mungkin adalah salah satu momen terindah dalam tiap tahunnya. Pasca berjuang sampai tetes keringat terakhir di jalanan, akhirnya bisa sampai juga. Keluarga tersayang pun sudah menanti 🙂
10. Kadang ada egois-egois sendiri dalam hati soal harta yang nggak seberapa. Duh, manusia.
Ini nih, penyakit para manusia yang suka pamer di kampung halaman. Kesuksesan nggak seberapa tapi pamernya selangit. Alhasil muncul deh celotehan-celotehan kayak gini.
Jadi, bagaimana pengalaman mudikmu tahun ini? Atau jangan-jangan sampai sekarang belum sampai daerah tujuan? Waduh, *puk puk* berjuanglah! Salam buat bapak ibu di rumah 🙂