Nggak ada yang menyangka kalau kantor Hipwee cabang Jakarta bakal kedapatan media visit dari rombongan film Rumput Tetangga pada Kamis, akhir Maret lalu. Kebetulan anak-anak Hipwee yang kala itu sedang berada di sana cuma segelintir saja. Maka kami bergegas sedikit panik menjamu Tora Sudiro (Tora) dan Donita, serta rombongan lainnya dari film Rumput Tetangga. Dan tak lupa anak kedua Donita serta baby sitter yang turut dibawa. Waw, seru!
Jam menunjukkan pukul 12.30 siang dan rombongan film Rumput Tetangga pun datang. Dengan sedikit kesulitan masuk ke area gedung kantor yang agak ribet (yah maklum harus mengikuti peraturan gedung), akhirnya mereka sampai dan langsung makan camilan. Bahkan, di sela-sela wawancara pun Tora dan Donita makan siang bakmi dari restoran yang cukup terkenal lengkap dengan pangsit gorengnya. Well, bikin saya dan anak-anak Hipwee jadi pengen makan bakmi setelah wawancara ~
Ngobrol bareng sama Tora dan Donita ternyata “renyah” lho . Sesekali, eh bukan deng, sering banget Tora menyelipkan dan ngelawak dengan gaya khasnya. Ya, khas ala generasinya gitu deh ~
Rumput Tetangga sendiri, selaku film yang bercerita tentang kegalauan wanita antara karier dan keluarga ini akan tayang pada 18 April 2019 mendatang. Film ini sarat akan pesan untuk membuat penonton selalu bersyukur dengan segala hal yang dipunyainya. Penasaran? Simak deh wawancara yang dipenuhi jawaban-jawaban kocak Tora dan Donita berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Bisa diceritakan, secara umum seperti apa Rumput Tetangga ini?
Tora: Wah pertanyaannya bagus sekali ya buat produser kita, hahahaha….. Kalau dari denger-denger kemarin, mereka cuma ngobrol-ngobrol terus kepikiran “wah bikin aja nih film judulnya Rumput Tetangga . Sisanyaaaaaaa lupa gue. Hahahahaha …..”
2. Banyak banget aktor dan aktrisnya yang sibuk, lalu bagaimana sih cara mengatur jadwalnya?
Donita: Itu orang agensi sama filmnya yang ngatur, bukan urusan kita, hahahaha… Tapi so far semuanya oke, pas syuting juga semuanya oke.
Tora: Bahkan waktu menyusui pun nggak menganggu waktu syuting kita. Jadi si Titi (Kamal) kan nyusuin “tunggu dulu ya, bentar dulu ya” terus tau-tau dia udah balik lagi, itu nggak mengganggu.
Donita: Misalkan kayak mau take “Iya bentar ya” kayak aku pumping dulu. Kita ini mengikuti standarisasi mempekerjakan wanita menyusui dari pemerintah, ya kan? Berhak untuk menyusui.
Sampai mana ya tadi, lupa …..
Tora: Menyusui. Susunya lebih kental mana sebelah kanan atau sebelah kiri? Ngaruh nggak itu sih? Nggak ya?
Donita: Nggak sih. Malah banyakan sebelah mana. Lo katanya mau nyusuin biar kurus?
3. Apakah ada kejadian yang menarik saat syuting?
Donita: Jadi sempat ada satu scene yang cukup sulit karena tensinya tinggi dan segala macamnya. Dan di masa itu aku dapat tempat yang cukup horor, sampai akhirnya kita pindah set karena aku ketakutan.
Tora: Karena Donita bisa ngeliat.
Donita: Kalau nggak bisa lihat, gue nggak ada di sini dong.
Tora: Hehehehehe …… Bukannya lo juga nggak bisa nyupir?
Donita: Iya gue nggak bisa nyupir. Oh iya, sama ini kesulitannya sebenarnya tuh kita kemarin kan ada adegan kebut-kebutan, pas syuting itu pakai mobil manual. Nah aku tuh nggak bisa nyetir manual. Lalu katanya dramanya kurang dapat. Karena harusnya tuh kayak mindahin gigi gitu. Tapi yang ada nanti bukannya gitu. Gue cuma mikirin “boro-boro mikirin ngebutnya” karena kan kalau misalkan nggak pas gitu, feel-nya nggak dapat, bisa yang tiba-tiba mati gitu loh.
Lalu akhirnya gimana? Bela-belain belajar ?
Donita: Terus untungnya, “Yah yaudah deh kita pakai mobil matic” soalnya gue nggak bisa nyetir manual. Lo bisa nyetir manual dong?
Tora: Pertanyaan yang bagus sekali ya. Pakai mobil matic. Kenapa nggak didorong gitu ya? Dulu zaman gue syuting pemainnya tiba-tiba bilang nggak bisa nyupir. Akhirnya mobilnya di dorong, hahahahaha…… Kasihan banget.
4. Menurut kalian, film ini termasuk golongan genre apa?
Donita: Semua ada.
Tora: Golongan nol 1 atau nol 2 gitu maksudnya? Kalau aku sih percaya siapapun yang menang, presidennya cuma 1. Haahaha…..
5. Ada nggak pesan-pesan dari Donita untuk pembaca Hipwee yang sudah menjadi mama muda untuk menghadapi dilema wanita karier-ibu rumah tangga?
Donita: Iya ini tuh pas banget sebenarnya karena film ini tuh untuk segala usia. Drama komedi, drama family, romantis juga, jadi ada semua di sini. Mungkin buat yang ABG-ABG zaman aku kuliah nih jujur ya patokan kalau lagi keribetan sama lagi pas kampus itu cuma gini “Gila gue nyerah aja deh, gue mau nikah aja deh”. Ya nggak sih? Sering banget deh pasti mikir kayak gitu. Ternyata saat dihadapkan dengan kegiatan yang cuma itu-itu aja kadang kita cuma manusia biasa, bukan tidak bersyukur tapi kan ada titik jenuh. Misalkan kita lihat orang lain “Wah enak ya dia punya karier bagus, kerja di perusahaan bagus, dia juga bisa mandiri, dari sisi finansial mungkin dia juga lebih baik dari kita”. Tapi ya itu kita nggak tahu di balik itu, mungkin untuk dapat itu, dia sebenarnya di satu hari cuma bisa tidur 3 jam, nggak punya kehidupan lain selain dia dan pekerjaannya. Mungkin juga hubungan sama orang-orang sekitar pun kurang baik. Nah jadi sebenarnya itu tuh semua pilihan, jadi jangan pernah pengen kehidupan orang lain.”
Tora: Tapi boleh untuk terinspirasi.
Donita: Boleh. Karena itu membangun diri kita jadi lebih baik.
Tora: Memotivasi.
Donita: Memotivasi, cuma ketika menginginkan posisi itu belum tentu bisa sih. Belum tentu itu yang kita mau.
Tora: Bener tuh. Kadang kalau kita pengen sesuatunya orang lain gitu, belum tentu kita seperti orang lain juga. Terinspirasi boleh, yang gue alamin ketemu sama Jeremy Thomas pas syuting ini juga. Kadang kalau lihat Instagram, temen-temen bilang “Gila ini orang udah tua, tapi badannya masih kayak gitu”. Patokan gue kalau sekarang sih kalau nggak dia, Sophia Latjuba. Umurnya segitu terus badannya masih begitu ya kan. Ini orang nggak pernah berubah mukanya, masih cantik, lihat dia telepon gue bilang “Tor, ayo dong ke program gue” deg-deg-annya minta ampun. Gila kan, padahal kalau dilihat dari, maaf ya, usia, Om Jeremy sama Sophia kan ya nggak jauh di atas gue sih, cuma menurut gue udah gokil lah. Udah setengah abad gokil lah bentukannya masih begitu. Nah itu kalau gue sih terinspirasi ya, karena gue masih seneng makan.
Donita: Nah gitu kan. Terinspirasi tapi masih senang begitu. Ketika suatu saat lo harus ngejalanin kayak gitu, lo siap atau nggak?
Tora: Gue siap sih sebenarnya. Tapi sekarang gini, kita udah fitness, capek, keringetan, masa nggak boleh makan juga? Kan nggak adil. Harus dicari cara gimana kita olahraga keras, tapi boleh makan enak gitu kan. Nggak kurus-kurus gue, dimarahin mulu sama bini gue. “Mas Tora kalau makannya banyak mah saya seneng kan berarti mas Tora nggak bakal berhenti-henti fitness-nya sama saya” Oh iya sialan.
ADVERTISEMENTS
6. Bagian yang paling sulit di film ini yang mana?
Donita: Pokoknya kalau pas syuting ada Toranya, karena pas kita mau syuting tuh kita ketawa mulu. Ya kan?
Tora: Paling sulit begadang sih, hehehehe…..
Jadi makin lama?
Tora: Bukan makin lama. Tapi “udah jam 9 lewat nih, ngantuk”. Hehehehe…..
Donita: Saat itu kita jadi agak-agak bodoh ya. Kalau misalkan di atas jam 12 malem itu gile harusnya ini dialognya tuh apa ya? Sementara scene-nya tuh panjang.
7. Totalnya berapa bulan dan berapa lama proses syutingnya?
Tora: 8 ya?
8 bulan?
Donita: 3 MINGGU!