Bagi kamu para pencinta hewan peliharaan, kucing termasuk pilihan paling pertama ketika memilih hewan untuk dipelihara. Si macan kecil yang nakal, manja, dan polahnya kocak ini selalu punya tempat tersendiri di pojokan kamarmu. Ekspresinya yang lucu, badannya yang gendut dan berbulu, selalu bikin kamu kangen si empus ketika jauh dari rumah apalagi merantau.
Seringkali kita gak paham apa yang dipengenin si gendut yang ngeang-ngeong di kaki kita. Apa yang dia sampaikan tidak dengan mudah bisa dipahami begitu saja. Tapi tenang aja, kamu gak perlu masukin dia ke les bahasa Indonesia, karena kita bisa memahami omongannya lewat bahasa tubuhnya!
ADVERTISEMENTS
1. Ekor kucingmu yang tegak dan melengkung menandakan sapaan, “Oh, hai manusia!”
Gerakan: Ekor keatas dengan ujung yang melengkung, badan yang tegap, dan telinga mengarah ke depan.
Dia melihatmu dari kejauhan, dan tiba-tiba mendekatimu. Gestur ini, artinya dia sudah mulai tertarik denganmu, tidak takut menunjukkan sisi jinaknya padamu, namun masih ragu apakah kamu mau menyambutnya atau tidak, dengan kata lain dia butuh untuk dimanja dan diajak bermain sebelum benar-benar nempel ama kamu. Tapi jangan kelewatan ya, entar dia malah kabur (atau nyakar kamu).
ADVERTISEMENTS
2. Kucingmu gesek-gesek badan manja? Artinya dia mau ngomong, “Hei, kemana aja? Ayo kita main! Ayo main! Ayo!”
Gerakan: Ekor tegak lurus ke atas dalam keadaan bergetar, mengeong beberapa kali, dan menggesekkan tubuhnya ke kakimu
Wahh dia seneng banget ada kamu! Berarti kamu sudah dianggap dekat layaknya keluarga baginya, dan ia mengakuimu sebagai majikannya. Jangan sering-sering yah, ninggalin dia, nanti dia sedih.
Perilaku si kucing ini sebenarnya bertujuan agar bau tubuhnya menyebar ke kamu. Dengan begitu, ia akan mudah mengenalimu dari baunya, sekaligus sebuah pengakuan bahwa kamu diterima menjadi “keluarga”nya. Selain itu, biasanya setelah menggesek-gesekkan tubuhnya ini, ia menjilat-jilat tubuhnya atau cakarnya, dengan tujuan untuk mengenali rasa dan bau tubuhmu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Nada meooooong yang tinggi dan panjang berarti, “Manusia… Mana makananku? Lapar nih.”
Gerakan: Duduk, ujung ekor menekuk, dan bersuara meeeeeoooooowwww yang nadanya tinggi dan panjang.
Wah, dia kelaparan banget tuh. Memang bedanya dengan anjing, adalah dia tidak membawakan tempat makannya kepadamu. Dia hanya duduk disana. Membombardirmu dengan buunyi meow yang panjang dan tatapan tajam. Hingga kamu menyerah dan memberinya makanan.
ADVERTISEMENTS
4. “Biarin gue sendiri. Gue lagi BETE.” Saat dia diam dengan mata yang menyipit
Gerakan: Duduk diam sambil mengibaskan ekor kekanan dan kekiri, kuping ke samping, mata menyipit.
Datang-datang, hanya duduk dan mengibaskan ekor kekanan dan kekiri, sambil memandang dirimu. Kucingmu ini, pastinya lagi berada di mood yang kurang baik. Cobalah bermain dengannya dahulu, jika dia gak merespon, cukup diamkan dan tunggu hingga moodnya membaik. By the way, kucing adalah spesies hewan yang cenderung pasif dan mudah mendendam, so hati-hati ya.
ADVERTISEMENTS
5. “SSSHHAAHH! Jangan macem-macem ama GUE!”
Gerakan: Buntut tegak dan bulunya menegang layaknya sikat, badan depan membungkuk, mulut mendesis.
Ketika si empus masuk mode ini, berarti dia lagi super-duper KZL alias marah karena sesuatu hal. Bisa jadi akibat buntutnya yang keinjek sama kamu, seharian lupa kamu kasih makan, atau abis berantem sama pacarnya (yang spesiesnya kucing juga). Yang jelas, bukan karena PMS.
Mending dibaik-baikin deh, misalnya dengan membelikan makanan yang lebih enak, atau biarkan dia tidur sebentar. Tahan dulu deh keinginanmu untuk membelai dan mengusap kepalanya, daripada kamu ditertawakan teman-teman lantaran ada bekas cakar di mukamu.
6. Waktu telinga kucingmu mengarah ke depan, itu artinya dia mau bilang: “Apaan itu? Menarik. Ih, kok lucu sih?”
Gerakan: Ujung ekor menekuk dan bergerak-gerak, tubuh depan membungkuk, telinga mengarah ke depan
Kucing suka sekali dengan hal-hal yang menarik, misalnya mainan. Bahkan objek-objek yang ada di kamarmu bisa menjadi mainan olehnya. Mungkin ia melihat sesuatu, yang bisa mencuri perhatiannya.
7. “Hei, hentikan! Berhenti! Aku takut!”
Gerakan: Ekor menekuk diantara kaki, tubuh melengkung keatas, dan kuping menekuk ke samping
Mungkin, saat itu kamu terlalu galak dengan dirinya. Atau bisa jadi, ada hewan-hewan yang merupakan predator lainnya, yang lebih kuat darinya dan memasuki wilayahnya: kamarmu
8. “Ada tikus.. Waktunya makan”
Gerakan: Campuran antara gestur marah dan penasaran, mata fokus, kuping mengarah ke depan, tubuh depan membungkuk, dan ekor melengkung naik
Pada dasarnya, kucing adalah spesies pemburu. Walaupun ia sudah sering mengkonsumsi makanan kucing yang diproses lewat pabrik, ada kalanya ia pergi berburu mangsa untuk mengasah sense dankemampuannya(terutama kalau kucingmu jenisnya kucing kampung). Biasanya, hasil buruannya diserahkan ke kamu sebagian, entah itu kepala burung, ekor tikus, atau potongan kecil badan makhluk-makhluk lainnya.
Kadang, dia bakal menyerahkan mangsanya dalam keadaan sekarat, dan menunggu dirimu untuk menghabisinya. Hii!
9. Menggesekkan dahu, menjilatmu — artinya dia mau bilang: “Aku sayang kamu.”
Gerakan: Mencium tubuhmu dengan hidung yang basah, menggesekkan dahinya atau menjilatmu, sembari memejamkan mata.
Selamat! Artinya si kucing sudah mempercayaimu 100% sebagai sahabatnya. Dia tidak akan pergi dari sisimu, dan akan mewanai harimu hingga nafas penghabisan. Baik-baik ya, sama si empus.
Memahami apa yang mau disampaikan oleh sobat kecilmu, tentunya mempermudah dirimu menjadi akrab dengannya. Trik diatas tentunya gak susah, dan semoga suskses mencobanya!