Teknologi CGI (Computer Generated Imagery) bisa jadi sudah sering kamu dengar belakangan ini. Pada dunia sinematografi, teknologi ini dimanfaatkan untuk menampilkan fantasi-fantasi virtual yang kurang bisa ditangani secara nyata baik menggunakan makeup atau rekayasa set lokasi. Misalnya, film yang menampilkan gedung runtuh, kehancuran Patung Liberty, hingga film yang menampilkan tokoh harimau yang bisa berbicara memang mau nggak mau menggunakan teknologi CGI.
Pengaplikasian teknologi ini juga melibatkan adanya green screen dan blue screen untuk mempermudah tim visual editor ‘menempelkan’ rekayasa komputer pada suatu adegan. Green screen lebih banyak digunakan pada kondisi cahaya terang atau siang hari, sedangkan blue screen banyak dipakai ketika kondisi shot suatu adegan menggunakan cahaya kekuningan.
Akan tetapi, walau terhitung canggih, tak berarti bahwa CGI bisa sesempurna itu menipu mata penonton. Film-film Hollywood berskala besar sekalipun tak jarang kecolongan adegan dengan CGI yang payah dan tidak memuaskan. Coba cek 10 contoh di bawah ini, kamu sadar nggak saat menontonnya?
ADVERTISEMENTS
1. Perhatikan pergerakan bayi dalam film The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 2. Bahkan dari fotonya saja sudah kelihatan kalau bayi ini rekayasa digital
ADVERTISEMENTS
2. Hampir semua efek CGI dalam film Fantastic Four (2015) gagal ditampilkan sebagai sebuah film profesional dengan pendanaan besar. Nggak heran kalau film ini banyak dikritik
ADVERTISEMENTS
3. Masih dari film superhero, cakar Wolverine kelihatan ‘tempelan’ di film X-Men: Origins (2009). Padahal, dengan pendanaan besar mereka sangat bisa bikin yang jauh lebih baik
ADVERTISEMENTS
4. Prekuel dari film kolosal terkenal The Lord of The Rings, yaitu The Hobbit justru bikin banyak penggemar kecewa. Sepanjang film, efek CGI tampak digarap asal-asalan
ADVERTISEMENTS
5. Film The Mummy Return (2001) seharusnya bisa membuat efek yang jauh lebih baik ini. Tokoh Scorpion King justru kayak karakter game jadul, duh!
ADVERTISEMENTS
6. Bisa jadi efek CGI yang gagal bikin film Indiana Jones and The Kingdom of Crystal Skull (2008) nggak pernah lagi berlanjut. Kelihatan banget pakai green screen
7. Pria hijau besar yang kini jadi superhero kuat di Marvel juga pernah ditampilkan dengan CGI kasar yang sebenarnya bisa tampil lebih baik. Hulk jadi layaknya mainan yang sedang berjalan di kota
8. Salah satu alasan mengapa hingga kini Green Lantern (2011) nggak termasuk superhero DC Comics yang terkenal. Debut film ini terbilang gagal karena efek komputer yang kasar
9. Sekelas film Jurrasic World (2015) juga dikritik karena penggunaan CGI yang berlebihan. Sementara penggemar menilai seharusnya ada efek praktikal yang benar-benar nyata, nggak sekadar rekayasa
10. Memang sih, efek visual di film Wiro Sableng (2018) bikin kita nggak fokus. Untungnya ini hanya kelihatan di beberapa adegan awal saja
Nggak ada manusia yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan produk buatan manusia. Ketidaksempurnaan efek komputer atau CGI di atas jadi contoh bahwa sesempurna apa pun teknologinya, kalau penggarapannya masih kurang maksimal hasilnya juga akan kurang selaras. Teknologi CGI hanyalah sebuah jembatan bagi sineas untuk memainkan imajinasi mereka dalam bentuk film dan merealisasikannya kepada penonton. Semoga selanjutnya perkembangan teknologi dan sumber daya manusia bisa makin mempercanggih tayangan layar lebar kita ya!