Dunia saat ini sedang dalam situasi siaga. Semua negara bersiaga untuk mencegah persebaran virus yang kini secara resmi disebut novel coronavirus atau 2019-nCoV. Menurut data terbaru Sabtu pagi (25/1) yang dilansir dari Al Jazeera, virus ini telah menyebabkan 41 orang meninggal dunia dan 1.287 orang dikonfirmasi terinfeksi di China – negara asal 2019-nCoV. Angka yang sayangnya diprediksi akan terus bertambah. Laporan infeksi di luar negeri juga terus berdatangan.
Laporan infeksi 2019-nCoV di luar China : in Japan (2), Thailand (5), Korea Selatan (2), Amerika Serikat (2), Australia (1), Perancis (3) Malaysia (3), Singapura (3), Nepal (1), and Vietnam (2).
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia belum mengkategorikan situasi ini sebagai status darurat global. Pemerintah China sendiri telah melakukan langkah-langkah ekstrem untuk menekan angka persebaran virus ini, salah satunya menutup dan mengarantina kota-kota yang telah terinfeksi terutama ‘kota pertama’ Wuhan. Kota Wuhan yang kini berstatus lockdown bahkan digambarkan sebagai kota zombie. Semoga krisis ini segera terkendali ya Guys…
ADVERTISEMENTS
1. Tempat pertama di Wuhan yang ditutup adalah pasar seafood Huanan, lokasi awal dilaporkan terjadi penularan virus corona dari hewan ke manusia
ADVERTISEMENTS
2. Apalagi Wuhan adalah hub penting dalam sistem transportasi di China, banyak orang bepergian melewati kota ini. Untuk mencegah persebaran virus, lockdown diterapkan di Wuhan
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Semua penerbangan keluar dari Wuhan dibatalkan, begitu pula kereta api. Sistem transportasi dalam kota pun dihentikan. Tapi banyak ahli pesimis bahwa langkah ini sudah terlambat
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Perbatasan kota dijaga ketat, total 13 kota lain di China kini juga dalam status lockdown. Persebaran virus makin mengkhawatirkan karena bertepatan dengan masa liburan Imlek saat orang-orang China banyak bepergian
5. Semua acara besar perayaan Imlek di seluruh China dibatalkan, orang-orang disarankan menghindari kerumunan dan terus memakai masker. Sementara di Wuhan, warga berusaha hidup dalam karantina
6. Sementara rumah sakit-rumah sakit di Wuhan dikabarkan kewalahan menangani pasien-pasien yang terus berdatangan. Pemerintah China dilaporkan telah mengirimkan ratusan dokter militer ke Wuhan
7. Bukan cuma personil medis, pemerintah China langsung menginstruksikan pembangunan rumah sakit yang diperkirakan akan selesai dalam beberapa hari ke depan
8. Menurut laporan terakhir, dokter yang menangani pasien-pasien virus ini sedihnya juga kini termasuk dalam daftar korban meninggal. Virus ini diketahui menyebabkan gangguan pernapasan akut
9. Ini adalah wabah coronavirus kedua yang menyerang China setelah virus SARS 17 tahun lalu. Hingga saat ini belum banyak yang diketahui dari 2019-nCoV
10. Ancaman coronavirus seperti ini sama berbahayanya dengan perang atau konflik nuklir. Semoga ke depannya, dunia akan jauh lebih siap menghadapi krisis kesehatan seperti ini
Situasi yang terjadi di Wuhan bisa saja terjadi di kota mana pun di dunia. Kita tidak tahu kapan atau bagaimana coronavirus di hewan seperti kelelawar atau tikus tiba-tiba ‘melompat’ dan menginfeksi manusia. Namun setelah dunia beberapa kali menghadapi situasi yang sama, sudah seharusnya kita lebih waspada dan mempersiapkan diri lebih baik karena kemungkinan besar ini tidak akan jadi ‘serangan’ coronavirus yang terakhir.
Lalu apa yang bisa kita lakukan? Rumus paling mudah dan mungkin paling efektif adalah menjaga kesehatan diri dan higienitas lingkungan sekitar. Rajin-rajin cuci tangan dengan sabun dan hindari menyentuh hidung atau mulut. Jika flu, pakailah masker supaya tidak menulari orang lain. Jangan panik, tapi tetap waspada…
HOTLINE CORONAVIRUS
KBRI TIONGKOK
Tel. 001-86-(10) 6532 5489
Fax: 001- 86- (10) 65325368
Email: set.beijing.kbri@kemlu.go.id
PUSAT KRISIS KEMENTERIAN KESEHATAN
021-5210411 dan 081212123119
POSKO KLB DINAS KESEHATAN DKI JAKARTA
081388376955 (Telepon/WhatsApp)