Lagi dan lagi, banjir kembali menyapa wilayah Jakarta untuk yang ke sekian kalinya. Akhir pekan yang seharusnya menyenangkan dan jadi waktu yang tepat untuk bepergian bersama keluarga, berubah jadi petaka. Sebanyak 36 kelurahan dan 23 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi, mulai dari 5 sentimeter sampai 120 sentimeter. Belum hilang capek beberes rumah dan lingkungan kampung gara-gara banjir awal tahun kemarin, eh, sudah ada banjir lagi.
Pak Anies Baswedan kembali jadi sorotan. Kali ini warganet Twitter meramaikan tagar #WajahBanjirJakarta. Selain menunjukkan potret banjir di sana, tagar itu juga dipakai buat nyindir cuitan Anies sebelumnya. Pak Gubernur yang terhormat ini mengunggah foto-foto langit Jakarta yang biru, jalanan yang lengang, dan trotoar yang ramah pesepeda dan pejalan kaki. Tak lupa, ia juga menyertakan tagar #WajahBaruJakarta beserta ucapan “Selamat berakhir pekan” buat warganya.
Tengoklah foto-foto ini, ada biru di langit Jakarta. Itulah pemandangan rutin di Jakarta pada beberapa pekan belakangan ini.
Ajak teman, tetangga, dan saudara…. berjalan, bersepeda menikmati #WajahBaruJakarta.
Selamat menikmati akhir pekan, semoga selalu dalam keberkahanNya. pic.twitter.com/xNQqu7iVcd
— Anies Baswedan (@aniesbaswedan) February 22, 2020
Sayangnya, Jakarta tak semanis ucapan Anies. Akhir pekan kali ini justru diwarnai banjir yang makin ngeselin. Gimana nggak ngeselin, lah wong hampir tiap hujan selalu aja banjir.
ADVERTISEMENTS
Dulu sih banjir jadi agenda tahunan, kalau yang rada gedean dikit ya biasanya datang 5 tahun sekali. Sekarang malah jadi rutinitas mingguan~
Jakarta dulu nggak “seletoy” sekarang. Sekarang mah hujan dikit banjir, hujan dikit banjir. Baruuu aja awal Januari kemarin Jakarta dilanda banjir yang lumayan ngerepotin, yang ketinggiannya bisa sampai setinggi genteng, merendam rumah-rumah beserta isinya. Setelah air surut, masyarakat masih harus direpotkan bersih-bersih lumpur yang terbawa banjir. Nggak cukup sehari dua hari doang buat beresinnya, bahkan butuh waktu sampai berminggu-minggu. Belum hilang capeknya, nggak sampai 2 bulan, eh, udah banjir lagi.
Warganet Twitter sampai berbondong-bondong meramaikan tagar #WajahBanjirJakarta sebagai sindiran atas tagar yang dibikin Anies sebelumnya. Tanggal 22 Februari lalu, Pak Anies emang pamer #WajahBaruJakarta disertai foto-foto keindahan sejumlah titik di Jakarta. Tapi bukannya bangga, warganet justru nggak percaya, malah ada orang yang menganggap itu editan.
Tengoklah foto-foto ini. Saya cuma pakai Apps Lightroom untuk filter, Picsart untuk membirukan air, dan Quickshot untuk menambahkan langitnya. #WajahBaruJakarta https://t.co/eJWTgI7Hj1 pic.twitter.com/HudpxBekAv
— Natali Ardianto (@nataliardianto) February 23, 2020
ADVERTISEMENTS
Bukannya ngasih statement yang bisa bikin hati publik jadi adem, Pak Anies malah pamer kegiatannya meninjau lokasi banjir. Kalau gitu doang sih kita juga bisa, Pak~
Kemanakah Pak Anies saat banjir melanda Jakarta akhir pekan kemarin? Berdasarkan pantauan lewat akun IG resmi @aniesbaswedan sih beliau sedang memantau lokasi banjir di Cempaka Putih Barat dan Pintu Air Serdang pada hari Minggu kemarin, tak lupa dengan sepatu boots warna oranye-nya. Ehm, monmaap nih sebelumnya. Sebenarnya yang dibutuhkan publik bukan unggahan IG story kayak gitu sih ya. Kita-kita ini lebih butuh semacam statement resmi yang disampaikan langsung sama Pak Anies terkait banjir Jakarta dan langkah-langkah apa aja yang akan pemerintah tempuh buat mengatasi ini. Lebih bagus kalau mereka bisa memastikan banjir nggak akan datang sesering ini lagi. Lebih bagus lagi kalau nggak akan datang lagi selamanya (walau kemungkinannya sangat amat teramat kecil).
ADVERTISEMENTS
Publik juga makin kesel setiap inget “tragedi” penebangan ratusan pohon di Monas beberapa waktu lalu. Sempat beredar juga kabar yang bilang kalau penebangan itu buat bikin arena Formula E
Meski akhirnya kabar itu dibantah sama Kominfo dan dinyatakan hoaks belaka, tapi penebangan ratusan pohon di Monas cukup bikin kesel masyarakat. Pepohonan yang harusnya dijaga, dilestarikan, malah harusnya ditambah jumlahnya, justru dihilangkan. Warganet yang terlanjur kemakan berita hoaks bilang, daripada dipakai buat Formula E mending diganti lomba renang aja, toh Pemprov nggak perlu bikin kolam pakai dana APBD, udah ada kolam alami dari air hujan~
Ya, begitulah warganet +62 ini dengan cuitan-cuitannya yang begitu menggemaskan. Mari kita doakan aja semoga seluruh jajaran Pemprov DKI bisa lebih peduli lagi sama banjir Jakarta dan lebih peka lagi sama jeritan hati masyarakatnya. Kalau jeritan-jeritannya kurang terdengar, coba main ke Twitter aja deh, Pak, Bu~