Bulu mata yang lentik, mata lebar, hidung mancung, dagu runcing, dan bibir tipis. Semuanya tampak pas dan proporsional. Kata ‘sempurna’ langsung tebersit di kepala sewaktu aku mengintip akun Instagram Thalasya (@thalasya_). Namanya masih asing di telingaku meski beberapa orang menyebutnya sebagai penyanyi.
Sejujurnya, aku meragukan sosok Thalasya. Dia terlampau sempurna untuk seorang manusia. Semakin lama mengamati beranda akunnya, aku justru nggak yakin Thalasya sungguhan ada. Namun, perilaku dan kesehariannya seperti manusia pada umumnya. Bahkan, beberapa kali dia mengunggah foto dengan teman atau figur publik, lo. Duh, kok jadi bingung begini, ya~
“Indonesia first AI Singer.” Begitulah keterangan yang tertulis di profil Instagramnya.
Pantas aja, SoHip, aku merasa ragu akan sosoknya. Thalasya nyatanya buatan teknologi digital atau rekayasa CGI. Sosok seperti Thalasya bukan satu-satunya di dunia. Sebelumnya, sudah ada Bermuda, Lil Miquela, dan Shudu yang mengguncang khalayak gara-gara mirip dengan manusia sungguhan, padahal mereka cuma model virtual atau virtual influencer aja.
Konon katanya, virtual influencer diciptakan karena dinilai lebih menguntungkan dalam banyak hal terutama bagi merek dagang dalam mempromosikan produk. Kalau melihat kepopulerannya dari hari ke hari, nggak sedikit orang yang beranggapan virtual influencer bakal menggeser human influencer.
Kalau sungguhan terjadi, bagaimana nasib Awkarin, Keanu, atau influencer lainnya?
Yuk, kita cari tahu potensi virtual influencer di masa depan, SoHip!
ADVERTISEMENTS
Makin familier, virtual Influencer jadi ‘alat’ marketing yang mulai digandrungi para brand besar
Awalnya, virtual influencer mungkin terdengar aneh, apalagi tak sedikit yang menyangsikannya. Membayangkan robot atau teknologi buatan menggeser peran manusia aja tampak mustahil beberapa tahun silam. Namun, di tahun 2022 ini, kita menyaksikan sendiri konsep Artificial Intellegence (AI) seperti virtual influencer masih bertahan dan makin berjaya sejak kemunculannya.
Era serba digital atau virtual sepertinya bukan omong kosong, SoHip. Apalagi track record para virtual influencer ini nggak kaleng-kaleng. Merek fesyen ternama seperti Prada, Calvin Klein, dan Dior pernah memakai jasa Lil Miquela yang diketahui memiliki citra sebagai model sekaligus penyanyi.
Menukil Influencer Marketing Hub, Shudu yang mendapat julukan super model digital pertama di dunia juga pernah mempromosikan produk fesyen asal Paris, Balmain. Kemudian, masih ada Lu do Magalu yang disebut-sebut sebagai virtual influencer paling populer di dunia. Melalui platform YouTube, ia kerap mengulas produk atau memberikan tips pada penggemarnya.
Dengan kata lain, virtual influencer nggak bisa dipandang sebelah mata. Meski sosoknya sekadar buatan, mereka nggak kalah terampil seperti human influencer.
ADVERTISEMENTS
Antara virtual influencer dan human influencer, mana yang ke depannya akan lebih berjaya?
Sebelumnya, cermati daftar virtual influencer ini, yuk!
- Lu do Magalu
- Lil Miquele
- Barbie
- Guggimon
- Knox Frost
- Any Malu
- Anna Cattish
- Thalasya
- Janki
- Noonoouri
Tahukah kamu kalau 10 nama tersebut nggak disusun sembarangan? Ya, daftar virtual influencer itu dibuat berdasarkan tingkat kepopulerannya oleh tim dari HypeAuditor dan VirtualHumans.org. Jadi, bukan cuma human influencer aja nih yang dinilai performa dan tingkat kepopulerannya.
Bila disandingkan, human influencer maupun virtual influencer hampir sama kekuatannya. Virtual influencer memiliki jumlah pengikut yang tinggi di media sosial, terutama Instagram. Misalnya, Lu do Magalu mengantongi 4,7 juta pengikut Instagram, 14 juta pengikut di Facebook, dan lebih dari 2 juta subscriber di YouTube. Belum lagi, pengikutnya di Twitter dan TikTok yang sudah mencapai 1 juta lebih.
ADVERTISEMENTS
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!