Jika kamu pengguna aktif media sosial, kamu tentu tahu kalau belakangan ini banyak warganet ramai membahas keberadaan bocah perempuan yang diduga pandai menggendam. Ia dilaporkan kerap mendatangi orang-orang di jalanan untuk meminta ongkos pulang. Dari pengakuan para korbannya di media sosial, bocah ini mengaku sedang mencari ayahnya yang hilang. Ia siap memasang muka melas dan memanfaatkan rasa iba korbannya, hingga orang yang dituju mengeluarkan sejumlah uang tanpa sadar.
Kini kabar terbaru yang dilansir dari akun Line dengan nama Draft SMS UGM, bocah ini beserta keluarganya sudah diamankan di Jogja, setelah sebelumnya membuat resah warga Malang, Surabaya, dan Jogja. Hipwee News & Feature telah mengumpulkan 9 fakta soal anak ini. Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Pertengahan Februari lalu bocah perempuan berkerudung ini ramai dibahas warganet Surabaya, karena dilaporkan telah menipu banyak orang
Bulan lalu, warga Surabaya dibuat resah dengan keberadaan bocah perempuan yang merampas harta korbannya menggunakan modus gendam. Sebelumnya bocah ini diketahui berkeliaran di sekitaran Malang. Kasus ini sendiri sudah terjadi sekitar satu tahunan. Sosoknya semakin viral setelah akun @aslisuroboyo mengimbau warga agar berhati-hati jika bertemu anak tersebut. Banyak yang percaya saat ia beraksi, ibunya sedang memantau dari jauh.
ADVERTISEMENTS
2. Pernah juga beredar video ia dan ibunya diinterogasi Satpol PP. Tapi dilepaskan lagi karena tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menahannya
Sebuah video yang memperlihatkan bocah ini bersama ibunya diinterogasi satpol PP Malang juga pernah viral di media sosial. Mereka ditanya soal alasannya berkeliaran di jalanan. Si Ibu menjawab kalau sedang menunggu suaminya, lalu anaknya disuruh mencari ayahnya yang pergi itu.
ADVERTISEMENTS
3. Beberapa waktu lalu kabarnya bocah ini sudah berkeliaran di Jogja. Banyak warganet yang memotret keberadaannya saat tidak sengaja bertemu
Yang di Jogja hati hati yaa! pic.twitter.com/2izt1qcxko
— Astrid Bonita (@asbonbon) March 17, 2018
Setelah Malang dan Surabaya, kabarnya beberapa hari yang lalu bocah ini sudah sampai Jogja. Keberadaannya banyak diabadikan orang yang tidak sengaja bertemu dia di jalan. Satu per satu orang juga mengunggah di media sosial tentang kisahnya atau kisah kenalannya yang katanya digendam bocah ini. Ada yang melihatnya di sekitaran UIN atau UGM.
ADVERTISEMENTS
4. Dari keterangan hampir semua korbannya, bocah ini mengaku sedang mencari ayahnya yang hilang dan tidak punya ongkos untuk pulang
Hampir semua korban mengatakan kalau bocah ini sedang mencari ayahnya yang hilang. Ia mengaku ditinggal ayahnya dan tidak punya ongkos untuk pulang. Mukanya yang memelas membuat banyak korban tidak tega. Saat mengeluarkan dompet, korban mengaku tidak sadar kalau hartanya dikuras bocah itu, karena ia disebut punya ahli gendam. Beberapa orang juga mengatakan bocah ini sering menarget orang-orang yang baru menarik uang di ATM.
ADVERTISEMENTS
5. Tapi Minggu (18/3) malam kemarin, kabarnya ia dan sekeluarga sudah berhasil diamankan, termasuk ayahnya. Padahal kepada korban-korbannya, ia mengaku ayahnya hilang
Kabar terkini yang berhasil dihimpun akun Line Draft SMS UGM, dan disampaikan langsung oleh pihak kepolisian, sekarang bocah itu telah diamankan di Polsek Bulaksumur, Jogja. Sebelumnya, yakni pada Minggu (18/3) malam, ia beserta kedua orang tua dan adiknya telah diamankan pihak keamanan kampus UGM di sebuah penginapan Ibu Sugondo dekat RSUD Sardjito dan diserahkan ke polisi. Kabarnya mereka telah menginap di sana sejak Rabu (14/3).
ADVERTISEMENTS
6. Saat dimintai keterangan, ayahnya justru mengaku mencari anak sulungnya di Jogja. Saat di Surabaya, alasannya pun sama, mencari anaknya
Ini mbak. pic.twitter.com/Zm1E1KT3fP
— Soraya? (@sornaina) March 17, 2018
Ayah bocah itu, Aminudin, mengaku kepada polisi jika mereka sedang mencari anak sulungnya yang bernama Ade Afreza, yang notabene adalah kakak dari bocah viral. Saat di Surabaya pun mereka juga sedang mencari Ade. Tapi ketika mendapat informasi bahwa anaknya di Jogja, mereka pun mendatangi kota tersebut. Ia juga mengaku kalau saat ini mereka sebenarnya tinggal di Tingkir, Salatiga, di rumah orang tuanya.
Dari pengakuannya, saat di Jogja mereka kehabisan uang dan berniat untuk menjual ponsel. Alasan itu membuat si bocah viral sering terlihat mendekati orang-orang, katanya sih untuk menawari ponsel atau bertanya tempat menjual ponsel. Tapi justru orang-orang banyak yang iba dan memberinya uang ala kadarnya.
7. Dari pengakuan istrinya, Noviana, Ade meninggalkan rumah karena mencari pekerjaan. Tapi karena ada perselisihan, si anak kabur entah kemana
Noviana, ibu dari bocah viral yang diketahui bernama Adel itu mengaku kalau anaknya Ade meninggalkan rumah setelah terlibat perselisihan dengan ia dan suaminya. Sebelumnya Ade dikatakan bekerja sebagai kernet bus antar kota Semarang-Surabaya. Karena ingin membantu perekonomian keluarganya, Ade pun mengajak ortu dan adik-adiknya pindah ke Surabaya. Sebelumnya mereka tinggal di Semarang.
8. Tapi saat dilakukan pemeriksaan di ponselnya, tidak ditemukan foto anak pertama yang mereka cari untuk djadikan petunjuk
Pihak polisi juga memeriksa ponsel keluarga tersebut. Tapi justru tidak menemukan satupun foto anak pertama yang mereka cari untuk dijadikan petunjuk. Kalau dari pengakuan Noviana, satu-satunya foto yang mereka punya saat masih kecil dan itupun berada di rumah orang tuanya di Salatiga.
9. Sadar jika mereka sekeluarga diberitakan miring, Aminudin siap mempertanggungjawabkan bila memang ada yang merasa dirugikan
Merekapun sadar kalau keberadaannya banyak diawasi dan bahkan difoto saat di jalanan. Mereka juga tahu kalau dituduh sebagai pelaku gendam di Malang, Surabaya, atau Jogja. Sebagai kepala keluarga, Aminudin mengaku siap diperiksa jika memang ada yang merasa dirugikan oleh mereka.
Saat ini pihak kepolisian belum menerima satupun laporan resmi dari para korban atas tindakan penggendaman yang ditujukan pada keluarga tersebut. Mereka masih menunggu laporan dan informasi penting lainnya untuk menentukan apakah keluarga tersebut bisa dikatakan bersalah atau tidak. Jadi alangkah baiknya jika orang-orang yang sebelumnya mengaku sebagai korban atau saksi, bisa melapor ke polsek Bulaksumur di nomor (0274) 557111 atau ke akun Line dengan ID: vansyahroni, agar kasus ini bisa diusut tuntas dan masyarakat tidak lagi resah atas keberadaan keluarga ini.