Selalu ada yang menarik dari berita viral terbaru di media sosial. Seperti yang baru-baru ini menghebohkan warga di Kepulauan Riau akibat kemunculan ‘4 matahari‘ di langit. Duh, kebayang ‘kan bingungnya saat mendongak siang-siang, menatap langit dan mendapati ada lebih dari satu matahari bertengger di atas sana? Sejumlah video dan foto-fotonya pun dengan cepat beredar di berbagai media sosial. Seperti biasa, banyak juga warganet yang mulai mengaitkannya dengan berbagai hal-hal mistis, seperti menganggap kemunculan 4 matahari tersebut dengan tanda-tanda akhir zaman, tanda bumi sudah menua dan bakal segera kiamat.
Tenang, fenomena tersebut bukan hal yang berbau mistis atau supranatural kok. Penampakan lebih dari 1 matahari di langit ternyata merupakan fenomena alam yang cukup biasa terjadi. Fenomena yang disebut dengan istilah “Sun Dog” ini termasuk dalam fenomena lingkaran halo matahari. Seperti apa penjelasan ilmiahnya? Simak ulasan Hipwee News and Feature kali ini ya.
Hebohnya warganet di media sosial menanggapi kemunculan 4 matahari di langit Kepri beberapa waktu lalu memang memunculkan tanda tanya. Kok bisa gitu ya?
Munculnya 4 matahari Dalam satu saat infonya dipulau kepri tadi Pagi…. Ya Allah pertanda apa lagi ini.. semoga Kita Selalu Dalam lindungan NYA… Aamiin… pic.twitter.com/WKOOH54QLD
— Joko Baskoro (@jokobaskoro72) 10 Oktober 2018
Kemunculan foto dan video yang direkam pada tanggal 9 Oktober 2018 lalu tentang 4 matahari di langit Kepri memang pantas memunculkan rasa penasaran. Sebelum berasumsi yang nggak-nggak, kamu perlu tahu kalau fenomena itu jauh dari hal mistis. Ya, kalau matahari sungguh-sungguh ‘beranak pinak’ di langit, jelas kamu sudah nggak akan bisa baca tulisan ini lagi ‘kan?
Dilansir dari laman Kompas, Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Hang Nadim Batam Addini mengatakan bahwa fenomena penampakan matahari kembar 4 merupakan hal biasa
Fenomena Sun Dog yang sempat menghebohkan warga Kepri akibat kemunculannya sehingga jadi viral di media sosial sejak Rabu (10/10) lalu ini rupanya bukanlah hal yang langka. Menurut Hang Nadim Batam Addini, fenomena ini dapat terjadi karena adanya pantulan dari sinar matahari menerobos awan yang mengandung kristal es atau lebih dikenal awan sirus. Addini berpendapat fenomena ini sering terjadi di luar negeri, terlebih di wilayah negara yang suhunya cukup dingin. Jadi bukan mataharinya benar-benar bertambah, namun pantulannya membuat penampakannya jadi kembar atau lebih dari 1 ya.
Fenomena Sun Dog bisa terlihat di langit dalam kondisi tertentu. Yaitu ketika suhu sedang berada di titik tertentu, awan sirus sedang berkumpul, dan cahaya matahari bersinar pada sudut 220
Menurut Addini di laman Kompas, secara ilmiah pembentukan Sun Dog sendiri berawal dari cahaya matahari yang bersinar pada kumpulan lempeng es kristal heksagonal, yang tersusun secara harizontal di langit sehingga mengakibatkan cahaya dibelokan dengan sudut minimum 22 derajat. Setelah melalui proses ini, barulah fenomena Sun Dog bisa terjadi di langit. Menurut Addini, fenomena ini juga kerap disebut halo, karena bersinar pada cincin halo di sekeliling matahari. Oleh karena itulah bentuknya tidak utuh bulat, hanya mengeluarkan cahaya saja yang oleh mata telanjang tampak seolah ad 4 matahari di langit.
Di luar negeri yang memiliki suhu lebih dingin, fenomena Sundog lebih sering terlihat. ehingga sudah jadi fenomena yang lumrah terjadi
Di negara-negera dengan cuaca lebih dingin dan berempat musim, fenomena Sun Dog memang lebih lumrah terjadi. Bahkan kalau ‘googling’, kamu akan menemukan banyak foto menakjubkan dari fenomena alam yang indah ini. Karena memang menyilaukan, fenomena ini memang agak sulit dilihat dengan mata telanjang sehingga sekilas mataharinya punya jumlah lebih dari satu. Padahal ya kanan kirinya itu hanya pantulan saja, bentuknya pun nggak bulat sempurna.
Nah, sebelum ramai mengirimkan kembali berita viral semacam ini ke berbagai grup chat keluarga dan menelan mentah-mentah fenomena ini sebagai sesuatu yang berbau mistis atau ‘tanda-tanda akhir zaman’, ada baiknya kamu lebih selektif dan cermat lagi dalam menyaring informasi. Nggak semua hal yang terlihat ganjil di alam harus disangkut pautkan dengan hal supranatural ‘kan?