Akui saja, kamu mungkin juga berpikir bahwa video ayam gede tersebut hoax dan nggak mungkin beneran ada. Beberapa waktu yang lalu pengguna Internet dibuat kaget dan tak percaya dengan postingan video ayam memiliki ukuran jauh lebih besar daripada ukuran ayam pada umumnya. Kalau kamu belum liat videonya, ini nih…
Am I the only person wondering why this chicken is so damn big ??? pic.twitter.com/ZIWmEL2h2w
— LifesBook_Ceo (@LifesBook_Ceo) March 19, 2017
Melihat postingan video ayam raksasa yang sedang keluar dari kandangnya tersebut tanggapan netizen jadi beragam. Ada yang cuma kaget, tapi banyak juga yang nggak percaya dan menganggap video ini hoax.
Padahal, ayam segede itu sangat mungkin dan beneran ada. Karakteristik ayam di video tersebut mirip dengan ayam jenis Brahma yang dikembangkan di Amerika
Saat pertama melihat video tersebut, kamu pasti kaget. “Gila! Gede banget!” adalah respon wajar yang mungkin dipikirkan oleh hampir semua netizen. Namun kalau kamu mengira bahwa video ini hoax, kamu salah besar. Berdasarkan ciri-ciri yang ada dalam video tersebut, ayam tersebut masuk dalam jenis ayam Shanghai alias ayam Brahma — jenis varian ayam terbesar yang ada di dunia.
Besarnya bisa mencapai 2 kaki lebih atau berkisar setengah meteran lebih dan beratnya bahkan bisa mencapai 9 Kg — jauh melebihi varian ayam lain pada umumnya. Ayam ini diketahui dikembangbiakkan di Amerika sana dan sampai diekspor ke berbagai belahan dunia.
Tanpa tahu atau mengecek kebenarannya, netizen menggunakan #FAKECHICKENNEWS sebagai tanda tidak percaya. Ini bukti minimnya niat mencari info masyarakat kita
Sayangnya, banyak netizen yang nggak tahu soal ini. Melihat ada video ayam segede itu beredar di Internet yang memang lagi musimnya berita hoax, netizen banyak yang jadi meragukan keabsahan videonya. Komentar yang diberikan oleh pengguna Internet pun beragam. Nih cek aja sendiri…
THIS IS NOT A CHICKEN. THIS A FULL GROWN, 42-YEAR-OLD MAN IN A CHICKEN SUIT. HE HAS A 401K AND A TIME SHARE IN THE POCONOS. I REBUKE THIS. https://t.co/EB8Buo1n9v
— R. Eric Thomas (@oureric) March 19, 2017
I’m gonna need someone to say that giant chicken video is fake, thanks
— Emily white (@Emilywhite_c) March 20, 2017
Seperti yang kamu lihat sendiri, banyak dari mereka yang menolak kebenaran beritanya. Padahal informasinya sudah tersedia loh di Internet. Hal ini jadi bukti nyata bahwa masyarakat kita sudah malas mencari kebenaran informasi dan memilih untuk asal mengecapnya.
Hal yang sama juga terjadi saat video siaran langsung bunuh diri di Facebook viral kemarin. Banyak yang awalnya anggap post itu hoax, padahal nyawa sudah melayang
Kalau kamu mengintip peristiwa di tanah air, sebenarnya kejadian yang sama terjadi saat kemarin ada video siaran langsung bunuh diri seorang pria yang viral kemarin. Alih-alih merasa iba, kasihan atau menyemangati si bapak, yang ada justru komentar soal keraguan siaran tersebut.
Banyak netizen yang justru mengira video itu palsu dan cuma mengejar sensasi semata. Mulai dari panjang tali hingga siapa yang mematikan siaran langsungnya jadi poin-poin netizen dalam menolak kebenaran beritanya. Namun setelah berita pihak kepolisian menemukan jenazah si bapak yang tergantung di rumahnya, mereka-mereka yang kemarin menganggap video tersebut hoax diam seribu bahasa. Dengan berat hati mereka kemudian menerima kenyataan bahwa dugaan mereka salah. Iya, si bapak beneran bunuh diri.
Dari situ menyadari satu hal, hoax sudah menghilangkan rasa percaya di masyarakat kita. Sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu di era ini
Dari kedua fenomena itu ada satu hal yang bisa kita simpulkan. Bahwa hoax sudah sangat mempengaruhi kehidupan kita. Banyaknya berita-berita hoax yang tersebar di Internet telah menghapus rasa iba, toleransi dan kepekaan hati kita.
Berita hoax sudah membuat bingung masyarakat kita. Mana yang palsu dan mana yang berita benar jadi susah dibedakan. Bahkan informasi yang ada pun sering kali dimanipulasi sesuai dengan kepentingan pembuatnya. Yah, tak bisa menyalahkan siapa-siapa juga sih. Sehari-hari dihadapkan dengan berita hoax, siapa sih yang nggak kehilangan rasa percayanya?
Karena itu kita harus lebih peka dan mau turut mencari kebenaran berita sebelum menghakiminya. Iya, memang perlu usaha untuk bisa mencari tahu kebenaran suatu berita. Meski susah, namun hal ini lah yang harus dilakukan agar tak terjebak dalam kebingungan apakah ini beneran atau cuma berita palsu lainnya.