Rahasia di balik kehidupan para napi di rumah tahanan kembali terbongkar. Setelah kemarin heboh sel mewah mirip hotel milik napi-napi koruptor, kini giliran pesta narkoba dan tempat dugem terselubung yang terkuak. Najwa Shihab, presenter yang dikenal berani dan cerdas itu baru aja mengungkap kegiatan tak lazim para napi di Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Diam-diam, ternyata di sana pesta narkoba sudah cukup sering dilakukan. Bahkan katanya, sampai ada ruangan khusus dugem, lengkap dengan musik DJ dan peredaran bebas obat-obatan terlarang.
Kasus di atas jelas membuat kita sebagai orang awam bertanya-tanya, apakah praktik seperti itu sebenarnya memang biasa terjadi di penjara-penjara Indonesia? Tapi bukannya penjara itu dibuat untuk menghukum orang bersalah supaya mereka jera ya? Kalau di penjara hidupnya ternyata bebas dan liar gitu, yang ada orang nggak kapok-kapok melakukan tindak kejahatan. Kali ini Hipwee News & Feature sudah menyiapkan info lengkapnya buat kamu nih~
ADVERTISEMENTS
Najwa Shihab beberapa hari lalu mengunggah video mengejutkan dari balik sel Salemba, isinya pengakuan salah satu napi yang sering pesta narkoba
Video berdurasi sekitar 40 detik itu berisi pengakuan seorang napi yang mengaku sudah 5 kali ditahan di Rutan Salemba. Katanya, bisnis narkoba di sana memang sudah jadi hal biasa. Bahkan blok C dan S kerap jadi lokasi tetap pesta narkoba. Para napi bebas memakai narkoba jenis sabu dengan menggunakan alat hisap bong. Mereka menyebut ruangan pesta itu sebagai “apotek”. Untuk bisa masuk “apotek”, setiap orang diharuskan membeli sepaket sabu seharga Rp100.000. Katanya itu jauh lebih murah dan berkualitas dibanding beli di luar sel lho!
ADVERTISEMENTS
Selain “apotek” rahasia itu, ada juga ruangan yang sering dipakai dugem. Tentu aja lengkap dengan gemerlap ala diskotek dan musik dari DJ
Biasanya, narkoba memang erat kaitannya dengan dugem atau kehidupan malam. Ternyata selain punya “apotek”, Rutan Salemba juga punya sel khusus yang dipakai buat dugem lho. Ya mirip sama diskotek-diskotek beneran, di sana pengunjung bisa bebas happy-happy dan memakai narkoba sampai teler. Menurut pengakuan napi yang diwawancara Najwa, aktivitas ini sudah diketahui para sipir di Salemba. Tapi mereka cuma bungkam dan menutupi dengan rapi. Malah katanya ada juga kok sipir yang ikut-ikutan beli narkoba. Duh, miris!
ADVERTISEMENTS
Potret suram rutan di Indonesia ini bukan baru sekali terjadi. Di Salemba sendiri, katanya udah pernah ada sidak lho, hasilnya ditemukan ada narkoba, senjata tajam, dan obat dewasa
Terbongkarnya praktik ilegal di Rutan Salemba ini seolah semakin membuktikan kalau kehidupan di balik penjara di Indonesia ini sebenarnya nggak sehat. Sel yang diciptakan untuk membuat para tahanan jera, malah sering ‘kecolongan’. Distribusi narkoba begitu bebas. Praktik jual belinya begitu lancar. Bahkan harganya bisa jauh lebih murah dibanding beli di luar penjara. Bayangkan aja betapa bahagianya para tahanan narkoba di sana. Bukannya jera, mereka justru bisa lebih bebas ngobat, relasi ke pengedar jadi lebih luas.
Belum lagi korupsi terselubung di penjara. Napi kaya raya yang biasanya ditahan karena korupsi ini membayar petugas penjara biar boleh merenovasi sel jadi lebih mirip hotel. Sel yang harusnya dibangun seadanya biar mereka kapok dan nggak mengulangi perbuatannya, malah bisa mengundang para tahanan buat balik lagi ke sana.
ADVERTISEMENTS
Mungkin emang pantas kalau penjara-penjara di Skandinavia dibilang terbaik sedunia, soalnya sistemnya jauh berbeda sama penjara di sini
Selama ini penjara-penjara di negara Skandinavia kayak Finlandia atau Swedia dinobatkan sebagai penjara terbaik sedunia. Ini karena mereka nggak menerapkan sel mirip kurungan kayak di sini. Para tahanan di sana diperlakukan seperti manusia pada umumnya, bukan kayak orang bersalah yang disiksa atau dimasukkan sel kecil. Mereka justru diberi pelatihan-pelatihan buat bekal nanti setelah keluar dari penjara. Hasilnya, hampir nggak ada napi yang balik ke sana lho. Mereka jadi punya cara buat melanjutkan hidup.
Bisa jadi apa yang dilakukan pemerintah negara-negara Skandinavia ini memang jadi cara terbaik membuat orang jera beneran. Bukan malah menghukum dengan hukuman bertubi-tubi kayak yang sering dilakukan di sini. Kayaknya ungkapan “Semakin dilarang orang akan semakin penasaran” itu berlaku buat polemik satu ini~