Siapa yang tak suka long-weekend? Semuanya berlomba-lomba merencanakan liburan, menikmati waktu luang yang nggak sering-sering datangnya. Tapi dibalik senangnya liburan, ada poin yang lebih penting lagi dari long-weekend ini. Bukan cuma untuk senang-senang, tapi tambahan libur setiap minggu bisa jadi cara untuk memerangi climate change lho. Wah, kok bisa?
Bumi kita sudah tua yang sudah tua memang butuh penjagaan ekstra. Sungguh ironis karena di Gedung Putih, Presiden Amerika justru memotong habis-habisan budget untuk melawan perubahan iklim. Diulas oleh Quartz, 3 hari weekend bisa berpengaruh signifikan kepada keselamatan bumi dan lingkungan. Yuk simak cerita Hipwee News & Feature kali ini.
ADVERTISEMENTS
Banyak alasan kenapa weekend tiga hari bisa menyelamatkan bumi. Salah satunya adalah karena menghemat banyak energi
Argumen ini keluar dari dua orang ahli ekonomi dunia, yaitu David Rosnick and Mark Weisbrot. Secara ekonomis, keduanya melihat bahwa jika negara seperti Amerika mengadopsi ketentuan kerja 4 hari seminggu ini, kira-kira 20% dari kebutuhan akan energi akan dihemat. Selain itu juga berpengaruh signifikan terhadap pengurangan gas karbon dioksida yang bisa merusak melubangi lapisan ozon kita itu.
Ya kita bayangkan saja, berapa banyak listrik yang bisa dihemat bila kantor libur dan tidak perlu menyalakan lampu ataupun AC? Berapa banyak bahan bakar kendaraan yang dihemat karena karyawan nggak perlu ke kantor? Dan berapa banyak gas karbon dioksida yang berkurang karen kita nggak perlu macet-macetan di jalan?
ADVERTISEMENTS
Bukan tanpa alasan, kebijakan ini sudah pernah diterapkan. Hasilnya lumayan mencengangkan
Sebelumnya pada tahun 2007, sebuah negara bagian Amerika Serikat yaitu Utah, sudah pernah menerapkan kebijakan serupa. Jam kerja di Senin-Kamis ditambah, tapi Jumat diliburkan. Selama 10 bulan dicoba, tercatat negara berhasil menghemat hingga US$ 1,8juta untuk biaya energi. 12.000 ton emisi karbondioksida juga berhasil ditekan setiap tahunnya untuk selamatkan bumi. Wow!
Bahkan jumlah jam kerja setiap harinya nggak berubah lho. Hanya saja beban kerja di hari Jumat dibagi-bagi untuk 4 hari sebelumnya. Sayangnya kebijakan ini dihapus di tahun 2011 karena banyaknya komplain atas waktu pelayanan yang terlalu singkat.
ADVERTISEMENTS
Tak hanya untuk bumi, libur lebih panjang juga berdampak baik untuk produktivitas tenaga kerja
Bukan hanya bumi saja yang bahagia dengan pengurangan jam kerja, melainkan juga para karyawan. Sudah lama digembar-gemborkan bahwa work/life balance adalah kebutuhan manusia untuk hidup yang berkualitas. Sementara itu, banyak juga penelitian yang menyebutkan bahwa produktivitas seseorang tidak berbanding lurus dengan lamanya bekerja.
Dengan akhir pekan yang lebih panjang, para pekerja juga akan lebih ‘punya kehidupan’. Kita jadi punya waktu untuk bersama keluarga, mengurus anak ataupun orang tua. Kita juga punya waktu untuk bertemu teman, dengan demikian kehidupan sosial lebih berjalan. Banyaknya waktu untuk istirahat otomatis meminimalisir stres akibat tekanan kerja, sehingga meningkatkan kesehatan. Singkatnya, kemungkinan kita akan lebih bahagia.
Swedia menjalankan skema kerja 6 jam sehari sejak tahun 2015. Hasilnya, jumlah karyawan yang izin sakit berkurang drastis, dan produktivitas meningkat. Barangkali dengan sedikit perbedaan skema yaitu kerja 4 hari seminggu, bisa menuai hasil yang sama. Tapi kalau weekend tiga hari, kira-kira menyambut Senin apa masih seberat ini ya?
Perkara climate change adalah ‘peer’ seluruh umat manusia. Tapi karena kita bukan Leonardo Dicaprio yang bisa bikin film tentang kerusakan iklim dunia yang menggunggah seperti Before the Flood, kita harus cari cara lain untuk menyelamatkan bumi. Pilih saja cara paling mudah, seperti mematikan lampu saat tidak terpakai. Meski hal-hal kecil, bagi bumi tercinta itu sangat berarti. Tapi ya semoga pejabat yang membuat kebijakan mendengar solusi alternatif yang revolusioner seperti ini, siapa tahu bisa diuji coba dan di Indonesia….