Viral Turis Rusia Nyalakan Flare di Kawah Ijen, Dikecam Warganet dan Terancam Blacklist

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kalimat bijak itu cukup menggambarkan bagaimana seharusnya sikap kita saat mengunjungi suatu tempat, termasuk tempat wisata. Biasanya setiap tempat wisata memiliki aturan atau tata tertib untuk dipatuhi oleh pengunjung. Apalagi wisata alam yang masuk dalam kawasan konservasi. Seperti yang terjadi di Kawah Ijen, Banyuwangi.

Beberapa waktu lalu, sebuah video viral di jagat maya yang mana memperlihatkan sejumlah turis asing menyalakan flare atau bom asap di kawasan Kawah Ijen. Hal ini tentu saja menuai kecaman warganet, karena tindakan itu dinilai mencemari lingkungan dan menggangu wisatawan lain. Akibatnya, baik para wisatawan dan guide terancam blacklist.

ADVERTISEMENTS

Aksi wisatawan asing nyalakan flare di Kawah Ijen dikecam warganet

Aksi wisatawan asing nyalakan flare di Kawah Ijen

Aksi wisatawan asing asal Rusia nyalakan flare di Kawah Ijen tuai kecaman warganet / Credit: Photo by @ijenbluefiretour on Instagram

Baru-baru ini warganet dibuat heboh oleh sebuah video yang memperlihatkan rombongan wisatawan asing menyalakan flare di kawasan wisata alam. Usut punya usut, aksi tersebut dilakukan sejumlah wisatawan asal Rusia ketika mengunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Purwantono. Melansir dari Kompas, Purwantono membenarkan video yang tengah viral di jagat maya tersebut dan dari informasi yang diterima turut memastikan bahwa wisatawan asing tersebut berasal dari Rusia.

“Infonya itu turis dari Rusia, berdasarkan keterangan dari orang yang menyewakan masker,” ungkap Purwantono dikutip dari Kompas, pada Minggu (5/3).

Video viral itu pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @ijenbluefiretour pada 27 Februari 2023 lalu. Meski diunggah pada 27 Februari 2023, dalam video tersebut tertera waktu pengambilan video yakni pada tanggal 26 Februari 2023 pukul 07.22 WIB. Meski demikian, berdasarkan investigasi Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, aksi tersebut diduga telah dilakukan satu bulan sebelumnya atau pada Januari 2023.

“Memang kami tidak tahu persis tanggalnya berapa. Tapi ada yang memberi informasi ke kami bahwa itu terjadi pada Januari,” Jelas Purwantono dikutip dari Kumparan, pada Minggu (5/3).

Dalam video yang berdurasi 22 detik itu tampak tujuh wisatawan asing tersebut mengenakan masker respirator khusus dan sweater. Sembari memegang flare yang menyala dengan beragam warna, ketujuh wisatawan itu berpose dengan latar belakang danau Kawah Ijen. Sontak saja, aksinggak terpuji para wisatawan asing tersebut langsung mendapat kecaman warganet.

Dalam unggahan Instagram @ijenbluefiretour yang sejauh ini telah mendapatkan lebih dari 5.000 likes, para warganet menuliskan kegeraman mereka. Warganet mengatakan alih-alih mengotori alam, seharusnya wisatawan fokus untuk melihat dan menikmati keindahan alam tersebut.

“Yang videoin pasti guidenya sih ini, belajar dari kejadian di gede kemarin, kita ke alam ingin melihat view yang cerah, bukan malah dikotorin dengan asap ginian.” Tulis akun @a*****.

Warganet lainnya justru menggarisbesarkan bahwa aksi para wisatawan asing ini semata-mata demi konten. Mereka meminta agar aturan ke kawasan wisata alam untuk jauh lebih diperketat.

“Itu semua demi konten dan foto keren? Padahal banyak cara tanpa harus pake smoke bomb loh. Ayo diusut pihak-pihak mana saja yang berperan melancarkan aksi ini, termasuk WNA nya dilacak dan diberi sanksi atau deportasi. Jangan lupa diperketat dan diperinci aturannya. Alam nggak butuh kita, kita yang butuh alam loh.” Tulis akun @h*****.

Ada pula warganet yang menghimbau agar para guide lebih tegas mengingatkan wisatawan jika hal tersebut dilarang. Mereka juga khawatir jika aksi wisatawan asal Rusia ini ditiru oleh para wisatawan lain di kemudian hari.

“Seharusnya guide nya ngingetin sih. Kalo emang ga boleh. Takutnya ditiru jg sama wisatawan lain. Jangan karna pengen dapet review bagus apa2 dilakuin hehe.” Tulis akun @h*****.

ADVERTISEMENTS

Rombongan wisatawan asing tersebut nggak menggunakan jasa guide lokal

Kawah Ijen

Persatuan guide lokal klarifikasi atas aksi wisatawan Rusia nyalakan flare di Kawah Ijen / Credit: Photo by Maksym Ivashchenko on Unsplash

Menanggapi aksi wisatawan asing asal Rusia yang menyalakan flare di kawasan Kawah Ijen, Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Purwantono menginstruksikan tim lapangan untuk menelusuri peristiwa tersebut lebih serius. Sejauh ini, pihaknya kesulitan mengidentifikasi guide lokal.

“Belum, karena dari guide lokal sendiri tidak ada yang merasa dipakai,” ucap Purwantono dikutip dari Kompas pada Minggu (5/3).

Merespons hal tersebut, persatuan guide lokal pun memberikan klarifikasi terkait video viral wisatawan asing asal Rusia yang menyalakan flare di Kawah Ijen. Melalui unggahan di Instagram @ijenbluefiretour, pihak guide lokal mengatakan bahwa wisatawan asing tersebut nggak menggunakan jasa mereka. Selain itu, mereka menambahkan pihak pengelola telah menjatuhkan sanksi pada guide lokal.

“Pengunjung tersebut tidak menggunakan jasa pemandu atau local guide. Video yang beredar pada tanggal 26 Februari 2023 berimbas pada kami dan disanksi dari pengelola,” klarifikasi perwakilan persatuan guide lokal dalam unggahan akun @ijenbluefiretour pada Minggu (5/3).

Atas kejadian ini, persatuan guide lokal turut meminta maaf kepada seluruh pihak dan berharap video yang tengah viral tersebut agar tidak disebarluaskan.

“Dengan kejadian ini kami memohon maaf kepada semua netizen dan juga masyarakat Indonesia khususnya pihak BKSDA Jawa Timur dan pengelola,” tutup perwakilan persatuan guide lokal.

ADVERTISEMENTS

Wisatawan asing dan guide lokal terancam di blacklist sampai dilaporkan ke kedutaan

Kawah Ijen

Wisatawan asal Rusia dan guide terancam blacklist imbas dari aksi nyalakan flare di Kawah Ijen / Credit: Photo by Saddam S Gabrielle on Unsplash

Seperti kita ketahui bahwasanya flare atau smoke bomb telah dilarang penggunaannya pada saat merayakan kemenangan di pertandingan sepak bola. Hal ini disebabkan, kandungan dari flare yang dapat mengakibatkan masalah serius pada pernafasan seperti sesak nafas. Hal inilah yang dikhawatirkan, apabila flare atau smoke bomb digunakan di wisata alam dapat mengganggu kenyamanan dan aktivitas pengunjung atau wisatawan lain yang ingin menikmati keindahan alam.

Sejauh ini, pihak BKSDA Jawa Timur dan pengelola wisata di kawasan Kawah Ijen menghimbau para guide maupun pengelola wisata untuk menerapkan pengetatan aturan berupa pemeriksaan barang bawaan pengunjung sebelum memasuki kawasan wisata.

“Kami juga menghimbau para pelaku wisata yang membawa pelancong agar melakukan pengecekan barang bawaan mereka.” Ucap Purwantono dikutip dari unggahan Instagram Banyuwangi 24 jam, pada Minggu (5/3).

Tak hanya itu saja, Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Purwantono, menegaskan apabila pihaknya telah memperoleh identitas wisatawan asal Rusia tersebut dan guide sanksi tegas berupa blacklist pun akan diberlakukan. Dengan demikian, kedua belah pihak nggak akan dapat mengunjungi Kawah Ijen lagi.

“Bagi para wisatawan apabila melakukan aktivitas yang melanggar akan di-blacklist masuk kawasan wisata alam dan juga bagi turis asing akan dilaporkan kepada kedutaan mereka,” tegas Purwantono dikutip dari Kompas, pada Minggu (5/3).

Sangat disayangkan sekali tindakan para wisatawan asing dan guide tersebut harus terjadi terlebih-lebih pada alam yang sudah semestinya dijaga kebersihan dan keindahannya. Semoga peristiwa ini dapat kita jadikan pelajaran ya, SoHip. Yuk, ke manapun dan di manapun kita berwisata tetap utamakan mematuhi aturan-aturan yang telah diterapkan, demi keamanan dan kenyamanan kita dan pengunjung lainnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE