Tren ‘Wisata Melahirkan’ di Tiongkok, Ratusan Ibu Hamil Terbang ke Amerika cuma Buat Melahirkan

Tren wisata melahirkan Tiongkok

Lahir di luar negeri mungkin jadi impian banyak orang di Indonesia. Selain agar terlihat keren di identitas kependudukan, sejumlah negara biasanya menawarkan beragam keistimewaan bagi siapapun yang lahir di sana. Di Amerika Serikat misalnya, orang yang lahir di negeri Paman Sam itu akan secara otomatis tercatat sebagai warga negara AS dengan sederet keuntungan, salah satunya bisa bekerja di kantor pemerintahannya.

Banyaknya manfaat yang bisa diperoleh seseorang jika lahir di AS itu membuat nggak sedikit ibu sengaja plesir ke sana hanya demi bisa melahirkan bayinya. Di Tiongkok, praktik tersebut sampai jadi tren yang “dibungkus” dalam paket-paket wisata. Sekilas mengingatkan kita dengan ‘Beauty Tourism‘ di Korsel, di mana orang berbondong-bondong wisata ke sana yang sekalian bisa sepaket sama operasi plastik. Bedanya yang di Tiongkok ini namanya ‘Birth Tourism‘.

ADVERTISEMENTS

Birth Tourism‘ populer di Tiongkok sebagai paket wisata ilegal bagi wanita yang ingin melahirkan di AS. Ibu-ibu di sana percaya masa depan anaknya akan lebih gemilang jika lahir di AS

Tren 'Wisata Melahirkan' di Tiongkok, Ratusan Ibu Hamil Terbang ke Amerika cuma Buat Melahirkan

Wanita Tiongkok tergiur untuk bisa melahirkan di AS via www.newindianexpress.com

Mungkin kebanyakan kita akan berpikir, melahirkan di luar negeri itu mudah-mudah saja, tinggal datang ke sana, cari rumah sakit, melahirkan, beres deh. Nyatanya tidak semudah itu, apalagi jika kita nggak punya kerabat atau kenalan sama sekali. Kesulitannya terutama saat mengurus visa sih. Kalau alasannya cuma buat numpang melahirkan jelas bakal ditolak.

Tren 'Wisata Melahirkan' di Tiongkok, Ratusan Ibu Hamil Terbang ke Amerika cuma Buat Melahirkan

Website perusahaan Li via nextshark.com

Ternyata masalah di atas dijadikan lahan bisnis bagi Dongyuan Li, perempuan asal Tiongkok yang tinggal di California. Pertengahan September lalu, ia ditahan setelah diduga membantu ratusan wanita Tiongkok pergi ke AS dan tinggal di sana sampai anaknya lahir, dengan membuat visa palsu. Perusahaan Li yang bernama You Win USA Vacations Services Corp ini mematok tarif antara Rp500-an juta sampai Rp1,1 miliar untuk jasanya, seperti dikutip dari Vice .

ADVERTISEMENTS

Li bersedia membantu wanita-wanita Tiongkok mulai dari awal persiapan berkas dokumentasi hingga memastikan mereka punya tempat tinggal di AS

Tren 'Wisata Melahirkan' di Tiongkok, Ratusan Ibu Hamil Terbang ke Amerika cuma Buat Melahirkan

Li membimbing kliennya mulai dari mengurus berkas sampai akomodasi via qz.com

Li yang memang sudah fasih masalah imigrasi, bersedia membimbing kliennya agar lolos tes wawancara di konsulat AS di Tiongkok, terutama saat meyakinkan pewawancara soal alasan mereka tinggal selama 2 minggu di AS. Padahal kenyataannya, mereka berencana menetap sampai 3 bulan sambil menunggu persalinan. Li juga memberikan kiat-kiat membuat surat pernyataan palsu yang nantinya dipakai untuk aplikasi visa.

Atas perbuatannya, Li terancam mendekam di penjara federal maksimal 15 tahun. Hukumannya dijadwalkan mulai pada Desember mendatang.

ADVERTISEMENTS

Punya kewarganegaraan AS sekilas memang tampak mengasyikkan, peluang kerja oke, kualitas hidup terjamin, dan lain-lain. Padahal sebenarnya ada juga sisi nggak enaknya

Tren 'Wisata Melahirkan' di Tiongkok, Ratusan Ibu Hamil Terbang ke Amerika cuma Buat Melahirkan

Plus minus jadi warga negara AS via www.apnews.com

Dengan menjadi warga negara AS, kita bisa daftar sekolah dan kerja di sana tanpa pusing administrasi berbelit-belit. Peluang berkarir terbuka lebar. Kita juga berhak atas beragam fasilitas menguntungkan seperti halnya orang AS beneran, mulai dari asuransi kesehatan, bantuan bencana, hingga kesempatan bepergian ke 177 negara tanpa visa. Dikutip dari Quartz , paspor AS termasuk paspor terkuat di dunia.

Tapi… di balik limpahan keuntungan di atas, ternyata juga tersimpan sisi nggak enaknya. Di manapun warga negara AS tinggal, mau di luar negeri pun, mereka tetap dibebani pajak. Padahal di negara yang ditinggali juga sudah wajib bayar pajak tinggal. Mereka juga rawan ditolak dari bank asing yang takut kalau mereka gagal bayar pajak. Terus juga soal kewarganegaraan. AS memang membolehkan warganya punya kewarganegaraan ganda. Tapi negara lain belum tentu mau. Indonesia misalnya, orang yang lahir di AS mau nggak mau harus memilih salah satu, karena pemerintah melarang kita punya dua kewarganegaraan.

Sebenarnya masih banyak lagi hal yang bisa bikin kita jadi mikir dua kali buat melahirkan di AS (atau negara lainnya). Ya sebelum memutuskan sih ada baiknya mencari plus minusnya dulu, pokoknya jangan cepat tergiur sama keuntungan yang bakal didapat deh~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE