Nama Wayan Mirna Salihin beberapa hari ini mewarnai laman media kita. Beliau adalah wanita yang meninggal selepas menenggak es kopi Vietnam di sebuah kafe Grand Indonesia, Jakarta. Sampai saat ini investigasi tentang kasus kematian Mirna masih terus dilakukan.
Hipwee tidak ingin menyudutkan dan menuding siapapun bersalah atas kejadian ini. Kali ini Hipwee hanya ingin merangkum transkrip dari rekaman suara yang (terduga) saksi kasus kematian Mirna. Buatmu yang ingin tahu deskripsi lengkap kasusnya — dan silakan nilai sendiri bagaimana kesimpulannya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Kopi Vietnam datang diantar oleh staf Olivier Kafe. Sebelumnya Jessica (teman Mirna) datang untuk tutup bill. Padahal minumannya belum dibuat. Katanya mau surprise
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Rangga adalah barista yang membuat kopinya. Penyajiannya di depan tamu. Dari bar cuma disediakan susu, es batu, dan kopi
Setelah Jessica kembali ke meja, minuman datang. Menurut saksi Jessica sudah mengatur meja dan gelas sedemikian rupa sebelum menaruh belanjaan di lantai
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Ini yang membuat investigasi agak sulit. Karena penataan gelas dan tempat duduk menghalangi CCTV
“Jadi handbagnya menghalangi CCTV?”
“Dengan menghalangi itu, dia tahu atau tidak tahu. Itu belum modus….”
Tanggapan saksi soal, “Loh? Kok kopinya bau jamu? Gak layak dijual?”
Kita tuang air panas di depan tamu. Tidak ada. Tidak ada. (tanggapan saksi saat ditanya soal apakah Rangga, barista kelihatan melakukan sesuatu yang aneh dengan kopi korban)
Saksi juga nggak bisa memberikan penilaian soal keanehan ekspresi korban. Dari CCTV tidak terlihat
Suara laki-laki di rekaman bilang, “Jangan-jangan lesbian ini…” Saksi perempuan bilang nggak tahu.
Menurut saksi, dari awal Mirna menyeruput kopi dia sudah terlihat agak kurang nyaman. Beberapa saat kemudian Mirna mulai kejang
“Dia mulai kejang. Tangannya kaku. Kemudian staf kita datang….”
“Lalu bagaimana respon Jessica?”
“Dia tenang. Tenang sekali.”
Jessica kemudian bertanya, “Ini minumannya dikasih apa sih?” Pihak kafe langsung mencoba minuman itu
Beberapa saksi dalam rekaman mengatakan Kopi Vietnam yang diminum Mirna menyebabkan lidah kebal, bahkan kapten Barista yang mencoba muntah. Padahal mereka hanya mencicipi sedikit tanpa menelannya.
Rasanya pahit, bau kimia, lidah seperti digelitikin, lalu lidahnya kebas.
Perkiraan awal saksi Mirna bukan keracunan. Tapi epilepsi
Saksi langsung bertanya ke teman Mirna untuk mengkonfirmasi ke keluarga apakah Mirna punya histori epilepsi. Manajer GI dan pihak kafe kemudian berinisiatif membawa Mirna ke klinik di Grand Indonesia. Setelah sampai di klinik, suami Almarhum Mirna sudah datang.
Almarhum kemudian dibawa ke rumah sakit atas permintaan suami. Dengan bantuan oksigen dari klinik di Grand Indonesia
Transkrip pembicaraan berhenti di sini. Saksi dan investigator kemudian bertukar nomor telepon dan kartu nama untuk meneruskan penyelidikan lebih lanjut.
Terlepas siapapun pelakunya, Hipwee berharap kasusuini segera menemukan penyelesaian. Dan semoga Almarhum Mirna bisa tenang di sana. Turut berduka untuk keluarga dan rekan-rekan Mirna.