Sudah berbulan-bulan lamanya demo besar-besaran terjadi di Hong Kong, sebuah wilayah administratif di negeri Cina. Jujur, untuk membahas penyebab terjadinya demo itu, satu artikel aja nggak bakal cukup. Soalnya erat kaitannya dengan sejarah panjang Hong Kong itu sendiri. Tapi intinya, demo awalnya dipicu oleh penolakan RUU Ekstradisi yang kabarnya ingin disahkan pemerintah.
RUU itu ditolak karena bisa menahan orang yang ada di Hong Kong –baik itu warga negara maupun turis biasa– untuk kemudian dikirim dan diadili di Cina. RUU Ekstradisi juga katanya dapat membatasi kebebasan berpendapat masyarakat.
Akhirnya, pada 9 Juni 2019, sekitar satu juta orang turun ke jalan untuk memprotes RUU ini. Awalnya demo berjalan sangat tertib. Ingat nggak ada berita kalau demonstran Hong Kong dipuji dunia internasional karena memberikan jalan ambulans yang lewat. Padahal massa saat itu banyak banget! Tapi entah bagaimana, bentrokan antara demonstran dan aparat nggak bisa dibendung. Inilah 5 tragedi berdarah yang terjadi selama demo berlangsung.
ADVERTISEMENTS
1. Seorang anggota parlemen pro Cina ditusuk terang-terangan saat sedang berorasi. Serem banget dan ada videonya lo!
Video: A video shows that a man in blue stabbed #HK legislator Junius Ho in the chest. pic.twitter.com/OA04VUd4n5
— Global Times (@globaltimesnews) November 6, 2019
Junius Ho, legislator Hong Kong yang diduga mendalangi aksi kekerasan kepada demonstran, ditusuk pria bertopi saat sedang kampanye. Padahal awalnya, si pelaku tampak memberikan bunga dan mengajak Ho bersalaman. Ia juga minta foto bareng sama Ho. Tapi yang ia keluarkan dari tasnya bukan ponsel atau kamera melainkan pisau yang langsung dihujamkan ke dada Ho.
Ho memang nggak sampai meregang nyawa, tapi penusukan itu katanya meninggalkan bekas luka sedalam 2 cm.
ADVERTISEMENTS
2. Sebelumnya, pria bersenjata pisau dilaporkan menyerang demonstran, 4 pria dan 1 wanita terluka
Sebuah pusat perbelanjaan, mal Cityplaza, menjadi salah satu titik kumpul pengunjuk rasa Hong Kong. Namun tiba-tiba, suasana di sana berubah jadi mencekam setelah seorang pria yang membawa pisau, menyerang demonstran secara membabi-buta. Akibatnya 5 orang dilaporkan terluka, dengan 1 di antaranya wanita.
ADVERTISEMENTS
3. Salah satu korban penusukan ternyata adalah politisi bernama Andrew Chiu Ka-yin. Saat akan menghalangi pelaku untuk kabur, telinganya digigit sampai nyaris putus
Andrew, politisi Hong Kong, ternyata juga ikut jadi korban penusukan di mal Cityplaza. Nggak cuma ditusuk, saat berusaha mencegah pelaku kabur, ia malah kena gigit di bagian telinga yang membuat bagian tubuhnya itu nyaris putus. Ngeri banget, padahal jelas-jelas ada di tengah kerumunan.
ADVERTISEMENTS
4. Beberapa waktu lalu, jurnalis asal Indonesia juga ikut jadi korban saat meliput demo massal di Hong Kong itu. Ia ditembak di bagian mata yang bikin matanya buta permanen
Nggak cuma warga Hong Kong aja yang jadi korban demo besar-besaran itu, tapi juga sejumlah jurnalis salah satunya jurnalis asal Indonesia bernama Veby Indah. Ia terkena tembakan peluru karet di bagian matanya. Akibatnya, pupil matanya mengalami kerusakan dan ia didiagnosa buta permanen di salah satu matanya. Padahal sebelum kejadian, ia sudah berteriak, “Jangan tembak! Kami jurnalis!”, tapi polisi tetap aja menghujamkan peluru.
ADVERTISEMENTS
5. Yang terakhir meski bukan tragedi berdarah, tapi patut dimasukkan ke daftar karena menunjukkan perilaku vandalisme polisi di Hong Kong. Mereka menembakkan meriam air ke masjid
Masjid Kowloon menjadi biru setelah polisi menembakkan meriam air yang sudah diberi pewarna. Kalau dari keterangannya mereka bilang nggak sengaja menembakkan ke arah masjid. Awalnya polisi ingin menargetkan ke pendemo dan jurnalis. Kejadian itu memantik kemarahan warga muslim lokal dan demonstran. Tapi yang bikin speechless, jamaah dibantu warga langsung sigap membersihkan masjid pasca kerusuhan terjadi.
Sederet kejadian di atas hanya segelintir dari banyaknya insiden berdarah lain di Hong Kong. Mungkin malah jauh lebih banyak dari yang kita kira karena nggak semua pasti bisa diliput media. Duh, ngeri ya, semoga aja kerusuhan di sana segera surut deh!