Toilet Pintar Buatan Ilmuwan Stanford, Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Urin dan Feses

Toilet pintar bisa deteksi penyakit

Meski dunia saat ini sedang “berhenti” sementara karena imbauan physical distancing dan status lockdown di sejumlah negara, tapi perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan. Terbatasnya aktivitas fisik nggak lantas membuat para ilmuwan bisa santai-santai nonton Netflix di rumah, lengkap dengan popcorn dan sekaleng soda. Sebaliknya, mereka tetap bekerja menuangkan ide-ide dalam rentetan eksperimen dan penelitian penting demi kemajuan peradaban manusia.

Nah, baru-baru ini, ada sebuah inovasi menarik yang berhubungan dengan toilet. Ilmuwan berhasil mengembangkan sebuah toilet duduk yang bisa mendeteksi penyakit dari tinja, urin, fingerprint, dan analprint penggunanya. Meski baru berupa prototype, tapi teknologi ini digadang-gadang bisa jadi terobosan baru di bidang kedokteran. Alat tersebut dapat membantu orang mengetahui penyakitnya bahkan mungkin sebelum mereka merasakannya. Tentu saja hal itu akan sangat membantu dokter dan tenaga medis memberikan sederet treatment penyembuhan.

ADVERTISEMENTS

Kelompok peneliti dari Stanford University –iya, tempat Maudy Ayunda kuliah S2 itu– berhasil mengembangkan toilet duduk yang bisa mendeteksi penyakit dari tinja dan urin pengguna

Toilet Pintar Buatan Ilmuwan Stanford, Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Urin dan Feses

Toilet pintar via www.theverge.com

Toilet ini dijuluki toilet pintar . Dari penampakannya memang terlihat seperti toilet duduk pada umumnya. Hanya saja toilet yang satu ini dilengkapi dengan sensor pendeteksi gerakan berteknologi tinggi. Alat ini akan merekam urin dan tinja yang dikeluarkan penggunanya untuk kemudian datanya diproses oleh algoritma. Algoritma bisa menentukan durasi keluarnya “hasil pembuangan” hingga tingkat kepadatan tinja.

Toilet pintar itu juga bisa menghitung sel darah putih di urin dan mendeteksi kadar protein sehingga bisa mengetahui apakah penggunanya punya penyakit tertentu seperti infeksi saluran kemih, kanker, diabetes, hingga gagal ginjal.

ADVERTISEMENTS

Selain dari tinja dan urin, ternyata toilet pintar itu juga dapat mendeteksi penyakit dari pola anus si pengguna. Memang kedengarannya aneh banget, tapi ternyata menurut peneliti, manusia punya pola anus yang unik-unik

Toilet Pintar Buatan Ilmuwan Stanford, Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Urin dan Feses

Fiturnya lengkap via www.theverge.com

Mungkin kedengarannya rada jijik ya, tapi kata ilmuwan yang menciptakan toilet pintar itu, manusia punya pola anus yang terbilang unik, setidaknya ada 35 atau 37 lipatan. Alat canggih ini juga bisa merekam pola anus si pengguna yang nanti datanya itu akan melengkapi data lain seperti tinja dan urin tadi untuk mendeteksi penyakit yang diderita. Semua data yang dikumpulkan oleh toilet pintar akan disimpan di cloud —penyimpanan data digital– dan bisa diakses oleh dokter. Meski begitu, data yang terekam akan dijamin keamanannya. Agar semakin lengkap, di dalam WC juga dilengkapi alat untuk memindai sidik jari.

ADVERTISEMENTS

Walau kelihatannya pinter banget, tapi ilmuwan menekankan kalau alat ini tidak diciptakan sebagai pengganti dokter. Pengguna tetap disarankan menemui tenaga medis meski mungkin sudah mengetahui penyakitnya dari si toilet pintar

Toilet Pintar Buatan Ilmuwan Stanford, Bisa Deteksi Penyakit Hanya Lewat Urin dan Feses

Bukan pengganti dokter via www.independent.co.uk

Sam Gambhir , peneliti senior dalam studi ini, menekankan bahwa meski toilet ini dilengkapi fitur canggih yang bisa mendeteksi penyakit penggunanya, bukan berarti ia bisa menggantikan peran dokter atau diagnosis klinis. Ke depannya, Sam dan teman-temannya berencana mengembangkan tes khusus yang disesuaikan pengguna, tentu berdasarkan jenis penyakit yang diderita.

Wah, menarik juga ya penemuan para ilmuwan di atas. Bayangin aja kalau prototype-nya berhasil lalu alat ini diproduksi massal dan dipasang di WC-WC umum. Hanya dengan numpang pipis atau BAB di mall, kita bisa tahu apakah ada yang sedang tidak beres dengan tubuh kita… Hmm…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE