Setelah black box pesawat Lion Air JT610 ditemukan dan berhasil diambil, titik cerah kecelakaan tragis yang merenggut 189 nyawa itu akhirnya muncul. Sampai saat ini bagian black box yang ditemukan baru bagian Flight Data Recorder alias FDR yang merekam data teknis pesawat selama penerbangan berlangsung. Pihak Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah berhasil membuka data yang ada pada FDR tersebut. Dari hasil analisis, diketahui kalau memang terjadi masalah teknis pada pesawat Boeing 737 Max 8 selama penerbangan.
Masalah teknis yang terjadi adalah kerusakan indikator kecepatan pada pesawat Boeing yang dicurigai karena kerusakan angle of attack alias AOA. Pihak KNKT sih sudah mengadukan masalah ini ke pihak Boeing. Pihak Boeing pun memberi respon. Yuk simak lebih dalam mengenai hal ini bersama Hipwee News & Feature.
ADVERTISEMENTS
1. Setelah FDR, bagian black box ditemukan, terungkap bahwa selama penerbangan, terjadi kerusakan pada indikator air speed yang diduga karena sensor AOA
Hasil analisa FDR akhirnya diungkap ke publik oleh KNKT. Dikutip dari Kompas, sebenarnya sudah ada kerusakan pada penunjuk kecepatan alias air speed indicator pada empat penerbangan terakhir pesawat tersebut. Namun setelah dianalisa lebih dalam lagi, ada perbedaan angle of attack (AOA) pada pesawat. Bisa dikatakan kalau ada kemungkinan kerusakan pada sensor AOA yang menyebabkan penunjuk kecepatan jadi tidak akurat.
2. Sensor AOA berfungsi menjaga pesawat agar nggak jatuh. AOA menunjukkan respon pesawat terhadap aliran udara dalam wujud sudut kenaikan pesawat
Bagi yang nggak paham soal penerbangan, pasti bertanya-tanya soal AOA dan bagaimana AOA bisa memengaruhi penerbangan. Jika pesawat akan mendarat, biasanya nih moncong pesawat pada posisi naik keatas sambil menurunkan ketinggian. Nah, AOA menunjukkan sudut kenaikan bagian moncong pesawat karena adanya aliran udara yang mengenai pesawat. AOA juga bisa berfungsi menjaga pesawat supaya nggak jatuh lho.
3. Pada penerbangan terakhir sebelum kecelakaan, sensor AOA sudah meleset, menunjukkan data yang berbeda sampai 20 derajat
Sebelum penerbangan Jakarta ke Pangkal Pinang yang mengalami kecelakaan, pesawat Lion Air JT610 digunakan untuk penerbangan Denpasar ke Jakarta. Kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, saat di Denpasar, komponen AOA diganti karena pilot melaporkan ada masalah. Namun, pada penerbangan Denpasar ke Jakarta terjadi kejanggalan pada AOA. AOA bagian kiri melenceng 20 derajat dibanding sebelah kanan. Pilot melakukan prosedur tertentu hingga bisa mendarat dengan selamat di Jakarta.
4. Pihak KNKT sudah meminta pihak Boeing untuk memperbaiki komponen pesawat tersebut dan memberi peringatan kepada pengguna Boeing di seluruh dunia
Setelah ditemukan kerusakan pada pesawat Boeing 737 Max 8, pihak KNKT meminta Boeing untuk meninjau kembali pesawat tersebut dan melakukan perbaikan agar kejadian Lion Air JT610 tidak terulang lagi. Ada beberapa komponen yang sebaiknya diperbaiki termasuk karena adanya eror pada indikator air speed. Boeing juga diminta untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat Boeing 737 Max 8 kepada pengguna pesawat Boeing di seluruh dunia.
ADVERTISEMENTS
5. Akhirnya, pihak Boeing menerbitkan buletin keselamatan yang isinya tentang cara mengatasi kalau ada pesawat yang mengalami masalah pada AOA
Pihak Boeing kemudian menerbitkan buletin keselamatan yang isinya tentang mengatasi pesawat saat sensor AOA memberikan informasi yang kacau. Ada beberapa rekomendasi teknis dari Boeing kepada pilot pesawat tersebut. Dikutip dari Kompas, jika AOA mengalami kerusakan, salah satu tandanya adalah indikator kecepatan yang berbeda-beda, seperti yang tercatat pada FDR di Lion Air JT610.
Sampai saat ini, KNKT masih melakukan pencarian Cockpit Voice Recorder alias CVR pada black box pesawat tersebut. Tujuannya sih agar penyebab kecelakaan pesawat tersebut lebih jelas sekaligus untuk mengetahui diskusi yang terjadi di kokpit. Kalau sudah tahu penyebabnya dengan jelas kan kejadian seperti itu bisa dicegah~