Tipe-tipe Pasien Positif Covid-19. Nggak Semua Pasien Ternyata Punya Riwayat Pergi ke Luar Negeri

Per hari ini, Rabu, 11 Maret, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia telah menyentuh angka 26. Kemarin, pasien “masih” berjumlah 27 orang, tapi dini hari tadi 1 pasien yang merupakan warga negara asing dilaporkan meninggal dunia. Saat ini semua pasien lainnya masih mendapat penanganan intensif dan berada di ruang isolasi rumah sakit. Nah, sebenarnya, ada satu pasien yang sedikit berbeda dari yang lain. Seorang laki-laki berusia 33 tahun dilaporkan nggak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan diduga nggak tertular pasien-pasien sebelumnya. Intinya, nggak ada hubungannya lah.

Pasien yang juga disebut kasus ke-27 ini masih dalam proses penelusuran, sangat misterius dan penuh tanda tanya. Tapi menurut jubir khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dugaan sementara kasus ini adalah local transmission. Dan ternyata, melihat kasus-kasus Covid-19 sebelumnya di berbagai negara, pasien yang positif memang nggak cuma mereka yang pernah bepergian ke luar negeri. Ada juga yang tertular dari pasien yang habis ke luar negeri, atau tertular karena tinggal di satu wilayah sama orang yang positif, dan lain sebagainya. Kali ini Hipwee sudah mengumpulkan tipe-tipe pasien Covid-19 dilihat dari penularannya. Simak, yuk!

*Informasi ini Hipwee kutip berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 6 Maret 2020 setelah melalui proses analisis mereka terhadap kasus-kasus Covid-19 sampai sejauh ini*

• Local transmission: Infeksi baru yang terjadi di lokasi yang memang sudah dilaporkan ada kasus sebelumnya
• Contoh kasus: Pasien A asal Depok, positif Covid-19, di mana sudah ada kasus sebelumnya terjadi di Depok

• Community transmission: Infeksi yang terjadi dalam suatu populasi yang tidak berasal dari area lain dengan kasus infeksi terkonfirmasi
• Contoh kasus: Pasien A dinyatakan positif Covid-19 padahal ia diketahui nggak pernah mendatangi daerah yang sebelumnya dilaporkan ada kasus terkonfirmasi

• Imported cases only: Infeksi yang dilaporkan tidak berasal dari sumber lokasi pelaporan
• Contoh kasus: Pasien A yang tinggal di suatu kota melaporkan adanya kasus Covid-19, padahal sebelunya belum ada kasus. Ternyata setelah ditelusuri ada rombongan TKI baru pulang dari Wuhan dan terinfeksi di sana

• Under investigation: Jenis transmisinya masih dalam proses investigasi

• Interrupted transmission: Menunjukkan jenis lokasi dimana terjadi interupsi penularan dilaporkan. Misal jumlah penularan menurun karena pembasmian vektor (contoh: pembasmian nyamuk anopheles pada malaria). Tapi karena Covid-19 ini masih baru jadi kasifikasi ini masih berkembang.

Selama ini pemerintah Indonesia menggunakan sistem klaster untuk mengategorikan dari mana asal persebarannya. Misalnya kalau mengambil contoh dari kasus Covid-19 di Indonesia, pasien pertama diduga tertular WN Jepang saat keduanya sama-sama berada di satu acara dansa di Jakarta. Lalu pasien kedua, yang merupakan ibu dari pasien 1, tertular saat merawat anaknya secara intensif di rumah (close contact). Lalu pemerintah memetakan siapa-siapa saja orang yang waktu itu berada di satu lokasi dengan WN Jepang. Setelah ditelusuri lagi ternyata hanya 7 orang yang melakukan kontak dekat dengan WN Jepang. Dari situ ketahuan kalau dari 7 orang, ada 2 orang yang positif, yang kemudian disebut pasien 3 dan 4.

Begituah sistem klaster yang dilakukan pemerintah selama ini. Selain Jakarta, klaster kedua yang jadi perhatian pemerintah adalah Bali. Ini karena WN Jepang di atas juga ada riwayat perjalanan ke Bali dan melakukan kontak dengan sekitar 11 orang. Sampai saat ini pemerintah masih terus menelusuri kemungkinan persebaran Covid-19 di Indonesia. Mari kita doakan agar segala upaya pemerintah lancar dan mendapat hasil terbaik. Dan yang terpenting, semoga virus corona segera bisa dibasmi dari seluruh penjuru bumi! Tetap jaga kebersihan dan kesehatan ya, semua~